Senin, 22 Oktober 2018

Satrio Piningit : Selesaikan Permasalahan Dunia Dengan Cara Damai Dulu !!! Perlombaan Idiologi / Referendum Global


      Assalamu'alaikum wrm wbr. 

      Saya tulis artikel ini hasil dari mempelajari dan menterjemahkan jongko serat pedhalangan ringgit purwa. Namanya juga ilmu pewayangan, untuk memahaminya anda harus bisa membayangkan atau merenungkan secara mendalam. Bisa juga kalau dikhayalkan, cerita keadaan dunia ini memang seperti khayalan yang selalu diceritakan pak dhalang wayang kulit. Semoga keterangan yang saya sampaikan ini bisa bermanfaat dan membawa kebarokahan. Mari kita berkhayal atau membayangkan keadaan dunia. 

      Permasalahan perbedaan idiologi yang ada ini nanti diatur dengan cara seperti mengatur kehidupan hewan dikebun binatang. Dalam sebuah kebun binatang ada berbagai macam hewan. Begitu juga manusia, manusia memiliki kecenderungan menyukai salah satu idiologi tertentu. Tidak mungkin manusia dipaksa mengikuti idiologi yang ditentukan. Sebab kalau dipaksakan sedangkan dalam pikirannya tidak bisa berubah nanti yang terjadi justru bisa berpotensi menjadi bara terpendam. Itu kehidupan manusia beda lagi dalam kehidupan dunia binatang. Kalau dikebun binatang biar tidak terjadi pertarungan terpaksa dibuatkanlah kandang-kandang. Setiap kandang dihuni oleh binatang tertentu. Sepengetahuan saya, dalam kehidupan dunia manusia dan binatang itu ada kesamaan dan perbedaan. Dalam kehidupan manusia, membuat wilayah- wilayah berdasarkan idiologi. Dalam dunia binatangpun, binatang- binatang juga memiloki kecenderungan membuat wilayah- wilayah. Sedangkan untuk manusia nanti terpaksa dibuatlah wilayah atau negara2 dengan berbagai macam bentuk idiologi. Tujuannya supaya mereka nanti memiliki pilihan untuk dijadikan tempat tinggal sesuai dengan keinginan perasaan hatinya atau pemikiran dan keyakinannya. Apabila ada sebuah negara sudah ditentukan memiliki idiologi tertentu, maka idiologi itu tidak boleh diganti. 

      Bagaimana kalau ada orang yang ingin tinggal disebuah negara yang berbentuk kekhalifahan? Menurut petunjuk yang tersirat dalam pewayangan, nanti diberikan kesempatan mencari sebuah tempat yang akan dijadikan negeri yang berbentuk kekhalifahan. Karena pemikiran yang seperti itu tidak bisa dihilangkan, jalan keluarnya adalah memberikan kesempatan untuk mencari sebuah tempat yang dijadikan negara yang berbentuk kekhalifahan. Semua idiologi itu kemudian dirangkum dalam sebuah idiologi dunia yang beridiologikan Pancasila. Negara yang berbentuk kekhalifahan itu tidak berlawanan dengan pancasila. 

      Idiologi yang berlawanan dengan Pancasila nanti dihapus dengan cara perlombaan idiologi. Praktek dari pelaksanaan perlombaan idiologi. Caranya, setiap ada permasalahan yang ada disuatu negara, nanti didatangkanlah team utusan dari dua negara yaitu dari Amerika Serikat dan Indonesia. Kedua team itu menawarkan cara-cara penyelesaian permasalahan idiologi dari masing- masing negara. Tinggal negara yang memiliki masalah memilih dengan idiologi yang mana permasalahan itu diselesaikan? Apakah dengan cara versi idiologi Amerika Serikat atau versi idiologi Indonesia. 

      Contoh. Misalnya, Afganistan dijadikan tempat perlombaan idiologi yang pertama. Nanti didatangkanlah team dari Indonesia dan dari Amerika Serikat yang menawarkan penyelesaian permasalahan menurut teori idiologinya. Kemudian masyarakat Afganistan diberi kesempatan memilih dengan cara idiologi Amerika Serikat atau idiologi Indonesia permasalahan yang dihadapi diselesaikan? Selanjutnya dilaksanakanlah referendum di Afganistan. Pemenangnya nanti siapa? Seandainya pemenangnya adalah pemilih idiologi Indonesia, ya diumumkan Afganistan masuk kelompok negara dengan idiologi Pancasila. Seandainya memilih dengan idiologi Amerika ya diumumkan kalau Afganistan termasuk negara beridiologi Amerika. 

      Pelaksanaan perlombaan seperti ini dilaksanakan hingga semua negara menentukan pilihan. Bagaimana apabila ada negara yang bersikap netral? Nanti akan dibahas lebih lanjut. Setelah perlombaan idiologi yang dilaksanakan dengan cara referendum secara bertahap selesai nanti dilanjutkan pemilihan idiologi terhadap badan- badan dunia. Seperti WHO, FAO, ILO dan lain lain semua dilaksanakan sampai selesai. Dimasa perlombaan ini menurut petunjuk yang tersirat dalam pewayangan, jadikanlah badan - badan dunia ini seperti menteri atau kementerian dari sebuah negara. Sebab setelah berdirinya tatanan dunia baru nanti, badan - dunia itu nanti akan dijadikan kementerian dunia dari sebuah pemerintahan dunia. Pemerintahan dunia inilah yang biasanya disebut sebagai tatanan dunia baru atau new world order. 

      Setelah referendum global selesai nanti menurut teori penjadwalan reformasi dunia, harus segera diadakan pemilu dunia yang belum pernah dilaksanakan selama ini. Yang perlu diwaspadai adalah apakah pihak yang idiologinya kalah dalam referendum global nanti bisa menerima kekalahan. Kalau bisa menerima kekalahan insyaallah ada harapan perang dunia ketiga yang sangat dikawatirkan bisa dihindari. Kalau tidak bisa menerima terpaksa pihak yang kalah diberikan dua pilihan. Pihak yang kalah yang dimaksud adalah pemerintah Amerika Serikat dan yang mendukung idiologi AS. Pilihan itu adalah sebagai berikut. 

1. Dunia dibagi dalam dua idiologi. 

2. Permasalahan dunia diselesaikan dengan hukum rimba total. 

      Pertanyaan ini ditujukan kepada pemerintah Amerika Serikat dan yang berhak menjawab adalah pemerintah Amerika Serikat. Buat ummat manusia, bersiap-siaplah menunggu jawabannya. Sebab ada tidaknya perang dunia yang berhak menjawab adalah pemerintah Amerika Serikat. 

      Dari saya cukup sekian semoga keterangan yang saya sampaikan ini bermanfaat dan barokah. Aaammiiiiiinnnnn. Assalamu'alaikum wrm wbr.  

      Tertanda

      Jaka Pingit / Joko Pingit  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Calon Pemimpin

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan petunjuk ini hasil dari mempelajari pewayangan. Dalam hal memilih seorang...