Minggu, 10 November 2019
Rabu, 06 November 2019
Ujian Internasional Untuk Mencari Bibit Unggul
Assalamu'alaikum wrm wbr. Insyaallah tidak lama lagi permasalahan didunia akan diselesaikan dengan perlombaan idiologi. Adapun idiologi yang diikutsetakan dalam perlombaan idiologi hanya idiologi dari Indonesia dan dari Amerika Serikat. Idiologi lainnya tidak diikutsertakan dalam perlombaan idiologi.
Setelah jongko pewayangan dan hieroglyph diputuskan dalam sidang Perserikatan Bangsa Bangsa di New York dijadikan sebagai petunjuk penjadwalan reformasi dan revolusi dunia, nanti PBB (wayang, dewa surya) akan menyelenggarakan perlombaan idiologi. Dalam perlombaan nanti bolo kanan / orang yang memilih idiologi Indonesia, promotornya adalah Perves Musyaraf (wayang, sri kresna) dari Pakistan. Dipihak bolo kanan ketuanya adalah mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (wayang, prabu puntadewa). Untuk bolo kiwo (wayang, kurawa) ketuanya berjumlah tiga tidak memiliki wakil. Ketiga orang itu adalah orang yang menjadi presiden di Amerika Serikat (wayang, tri pamongsat) sewaktu Gus Dur (wayang, drestarata) masih hidup, ketiganya adalah George Bush junior, Bill Clinton dan Barack Obama.
Cara mempraktekkan perlombaan idiologi. Setiap ada negara yang memiliki permasalahan, ditawari alternatif penyelesaian permasalahan negaranya. Negara itu boleh memilih dengan idiologi yang mana permasalahan itu diselesaikan. Boleh memilih dengan idiologi dari Indonesia atau memilih idiologi dari Amerika Serikat. Kemudian kedua golongan boleh mengirim orang yang akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Seandainya negara itu memilih idiologi dari Indonesia, maka idiologi Indonesia dinyatakan memenangkan perlombaan dinegara tersebut. Perlombaan idiologi ini dilaksanakan secara bertahap per negara hingga semua negara menentukan pilihan.
Idiologi Indonesia nanti akan disampaikan / diajarkan keberbagai negara. Team yang bertugas menyampaikan idiologi Indonesia yang terdiri dari Pancasila dan UUD 1945 (wayang, Poncowolo) asli ini yang berhak membentuk adalah mantan presiden RI H Susilo Bambang Yudhoyono (wayang, puntodewo). Selain Susilo Bambang Yudhoyono tidak berhak membentuk team Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila / P4. Team P4 yang dibentuk Susilo Bambang Yudhoyono inilah nanti yang akan dikirim keberbagai negara. Kemudian negara yang memiliki permasalahan ditawari, dengan idiologi yang mana permasalahan negaranya diselesaikan. Seandainya ada negara yang memilih permasalahannya diselesaikan dengan idiologi dari Indonesia, barulah orang yang akan menyelesaikan dikirim. Siapa saja memiliki kesempatan untuk ikut dikirim dalam perlombaan idiologi. Team P4 tugasnya hanya menyampaika P4, sedangkan yang menangani permasalahan ada sendiri.
Sekedar contoh, misalnya. Di negara Afganistan saat ini sedang ada permasalahan pertikaian antar suku yang susah didamaikan. Kemudian pemerintah Afganistan diberi pilihan, dengan idiologi yang mana permasalahan dalam negerinya diselesaikan? Apakah memilih idiologi Indonesia atau idiologi Amerika Serikat. Kalau pemerintah Afganistan memilih idiologi Indonesia, selanjutnya dari Indonesia orang yang akan menyelesaikan permasalahan didatangkan. Dari Indonesia nanti bisa saja setiap orang menawarkan diri untuk menyelesaikan permasalahan itu. Bisa saja sebuah partai mengirim seseorang atau pemerintah Indonesia mengirim seseorang atau golongan tertentu mengirim seseorang. Adapun siapa nanti yang akan mendapat kesempatan untuk menangani permasalahan, itu nanti tergantung dari pilihan pemerintah Afganistan. Dengan menjadikan permasalahan dunia sebagai bahan ujian internasional, insyaallah suatu saat nanti akan ditemukan bibit unggul orang yang berhak / layak menduduki pemerintahan dunia. Mulai dari presiden dunia, orang yang memegang badan dunia, juga aparat pemerintahan dunia. Inilah petunjuk yang tersirat dalam "serat pedhalangan ringgit purwa".
Perlombaan idiologi saat dilaksanakan nanti juga memerlukan biaya, kemungkinan biayanya dari "fee green hilton agreement" dan agunan internasional global yang saat ini berada dibawah kekuasaan dari elit global. Elit global yang memiliki pengaruh sangat kuat di PBB dalam prediksi mesir digambarkan sebagai ular yang melilit matahari.
Susilo Bambang Yudhoyono dalam pewayangan adalah prabu Puntodewo, sedangkan team P4 dalam pewayangan adalah poncowolo. Team P4 yang berhak membentuk adalah Susilo Bambang Yudhoyono dalam pewayangan diceritakan Poncowolo adalah anaknya prabu Puntodewo. Team P4 dikirim keluar negeri dalam pewayangan diceritakan Poncowolo kalarung.
Bibit unggul calon pemimpin dunia dalam pewayangan diceritakan sebagai ongko wijoyo. Menurut prediksi, bibit unggul itu nanti munculnya berasal dari orang islam yang menjalani agama islam dengan tujuan mencari surga, dalam pewayangan diceritakan janoko. Dari bibit unggul inilah nanti muncul seorang pemimpin yang Allah swt paring senang dan tenteram, dalam pewayangan diceritakan Bambang Parikesit.
Dari saya cukup sekian dulu, insya Allah disambung lagi lain kali, semoga keterangan yang saya sampaikan ini membawa manfaat dan barokah. Aamiin aamiin aamiin yaa robbal'aalamiina. Assalamu'alaikum wrm wbr.
Tertanda
Jaka Pingit / Joko Pingit
Nasib Penghuni Penjara
Assalamu'alaikum wrm wbr. Satrio Piningit dituntut untuk mewujudkan dunia bisa "toto tertib tentrem kerto raharjo gemah ripah loh jinawi". Agar tujuan ini bisa terwujud maka sampah -sampah masyarakat harus ditiadakan terlebih dahulu. Kalau bisa dengan cara yang damai, yaitu dengan cara perlombaan idiologi terlebih dahulu. Apabila cara yang damai ini tetap tidak bisa menghilangkan sampah masyarakat, terpaksa jalan kekerasan pun ditempuh. Praktek dari jalan kekerasan yang dimaksud adalah penerapan hukum rimba total.
Bagaimana nasib para sampah masyarakat dijaman penerapan hukum rimba total. Sedikit perkiraan ini mungkin bisa menjadi gambaran keadaan mereka nanti. Ketika hukum rimba dinyatakan berlaku maka hukum konvensional dibekukan. Misalnya, koruptor nanti akan disidang dalam sidang pengadilan massa. Para koruptor nanti masih memiliki pilihan, misalnya mengembalikan semua hasil korupsi tanpa terkecuali. Apabila hasil korupsi tidak bisa dikembalikan semuanya, pilihan lainya adalah diserahkan kepada massa, terserah keputusan masyarakat. Pilihan yang lainya adalah maju perang dimedan perang tanding di garis terdepan, apabila selamat dari medan perang masih ada harapan besar, kalau kesalahannya dihapus. Tapi kalau lari dari medan perang digaris terdepan, itu tugas tentara untuk menghabisinya.
Untuk sampah - sampah masyarakat lainnya nanti akan disidang dalam pengadilan massa. Bagaimana bentuk pengadilan massa untuk mereka? Sekarang sudah waktunya membahas tata cara pelaksanaan pengadilan massa. Pengadilan massa nanti akan melibatkan masyarakat, tokoh agama sebagai juru hukum dan lain lain. Kalau saat ini dimulai membahas tata cara pelaksanaan pengadilan massa, nanti ketika hukum rimba dilaksanakan semua telah siap. Sehingga penerapan hukum rimba total bisa berlangsung cepat, diusahakan cukup satu tahun saja. Pengadilan massa nanti tidak hanya mengadili penjahat, maling, rampok tapi aparatur sipil negara juga bisa saja diseret kepengadilan massa. Misalnya saja, saat ini ada seorang hakim yang tidak adil dalam memutuskan permasalahan sebab menetima suap, mereka nanti bisa juga diseret kepengadilan massa. Kalau sekarang ada seorang hakim atau penegak hukum lainnya menerima suap kemudian memutuskan permasalahan tidak adil, entah bagaimana nasib mereka ketika mereka disidang dalam sidang pengadilan massa.
Cerita yang tersirat dalam pewayangan ini kalau dipikir memang sangat mengerikan. Supaya cerita diatas tadi tidak sampai terjadi, masih ada kesempatan untuk menghindarinya. Caranya;
Pertama. Untuk penegak hukum, bekerja dengan cara yang profesional. Tidak menerima suap, memutuskan permasalahan dengan adil.
Kedua. Untuk penjahat, saat ini masih ada kesempatan untuk bertaubat. Kalau pernah menyakiti seseorang segera meminta maaf. Kalau pernah mengambil harta seseorang segera dikembalikan dan minta maaf. Kalau pernah korupsi segera kembalikan hasil korupsi itu. Untuk orang yang memiliki hubungan dekat dengan koruptor atau pencuri berhati-hatilah, sebab pengadilan massa bisa saja menyeret semua orang yang ikut menikmati hasil korupsi atau curian. Ingat!!! Korupsi atau mencuri atau apa saja yang merugikan harta orang lain / negara, dalam batas tertentu bisa saja nyawa adalah taruhannya.
Kalau hukum rimba total nanti sampai terjadi sungguhan dengan korban jiwa sekitar enam per tujupuluh dari penduduk dunia dalam satu tahun, berapakah rata-rata jumlah korban jiwa? Berikut ini perkiraanya. Kalau misalnya jumlah manusia saat ini 7,5 miliar, jumlah korbannya kurang lebih;
1. Sekitar 642 juta orang tewas dalam satu tahun.
2. Sekitar 54 juta tewas perbulan selama satu tahun.
3. Sekitar 1,8 juta tewas perhari selama satu tahun.
4. Sekitar 75.665 orang tewas perjam selama satu tahun.
5. Sekitar 1.261 orang tewas permenit selama satu tahun.
6. Sekitar 21 orang tewas perdetik selama satu tahun.
Mumpung prediksi seperti ini belum terjadi, marilah kita memperbaiki diri kita masing-masing dengan bertaubat dan memperbanyak beribah kepada Allah swt. Dari saya cukup sekian dulu, semoga keterangan yang saya sampaikan membawa manfaat dan barokah. Aamiin aamiin aamiin yaa robbal'aalamiina. Assalamu'alaikum wrm wbr.
Tertanda
Jaka Pingit / Joko Pingit
Senin, 04 November 2019
Jaman Goro-goro, Gegeran Dan Penataan Dunia
Assalamu'alaikum wrm wbr. Kalau saya pelajari keadaan dunia dari sudut pandang prediksi, tidak lama lagi dunia akan memasuki jaman yang mengerikan. Yaitu jaman goro-goro, gegeran kemudian barulah memasuki jaman penataan dunia. Jaman yang seperti ini terpaksa dialami oleh umat manusia sebab banyaknya umat manusia melakukan perbuatan yang bertentangan dengan agama. Jadi, Allah swt membersihkan dunia dari manusia yang membuat kerusakan dengan cara Allah swt memberikan keadaan dunia yang sangat mengerikan. Dijaman ini umat manusia akan diuji, disaring mana yang layak tetap hidup dan mana yang sebaiknya segera mati. Setelah keduanya terpisah dengan jelas, barulah Allah swt mendatangkan keadaan yang toto tertib tentrem kerto raharjo gemah ripah loh jinawi. Berikut uraiaanya;
Pertama, jaman goro-goro. Dijaman ini akan ada sebuah permasalahan yang menyebab manusia / golongan / negara satu dengan yang lainnya saling menyebabkan emosi / amarah / dendam menjadi menumpuk. Misalnya ada dua golongan anggap saja golongan utara dan selatan. Golongan utara anggotanya bernama A,B,C,D dan E sedangkan golongan selatan anggotanya bernamab V, W, X, Y dan Z. Suatu saat si A melakukan perbuatan yang menyakitkan hati si V, kemudia si V membalas perbuatan si A karena antara si A dengan si B ada kesamaan menyebabkan si B ikut merasakan sakit hati. Kemudian si A dan si B membalas perbuatan si V, karena antara si V dengan W dan X ada kesamaan menyebabkan W dan X ikut merasakan sakit hati. Kemudian V, W dan X membalas perbuatan si A dan B menyebabkan semua golongan utara merasakan sakit hati dan menyimpan dendam. Golongan selatan pun sama, semuanya merasakan sakit hati dan menyimpan dendam. Keadaan seperti ini dalam pewayangan diceritakan sebagai "kandhi howo" atau simpanan hawa nafsu, amarah, dendam dll. Keadaan seperti ini terbawa dalam acara persidangan di PBB. Meskipun akhirnya bisa diredam itupun hanya sementara waktu, tapi saling ancam akan melampiaskan dendam mereka dalam perang dunia ketiga nanti.
Karena sudah terjadi saling ancam, perang dunia ketiga hanya tinggal menunggu waktu. Ketika berbagai macam usaha menyelesaikan permasalahan dunia dengan cara yang damai sudah gagal, untuk mencegah kehancuran yang lebih besar, terpaksa permasalahan dunia diselesaikan dengan hukum rimba total dengan aturan yang ketat. Hukum rimba total terdiri dari perang tanding, botohan dan swiping massa. Hanya hukum rimba total satu-satunya harapan menyelesaikan ruwetnya permasalahan dunia yang sudah seperti benang kusut. Untuk mengantisipasi kehancuran yang sangat besar akibat perang dunia ketiga, sekarang sudah saatnya umat manusia diberi wacana menyelesaikan permasalahan dunia dengan hukum rimba total tapi terkendali dengan aturan yang ketat. Sudah waktunya bagi umat manusia untuk menentukan aturan pelaksanaan hukum rimba total. Barang kali kalau suatu saat nanti memang hukum rimba itu terpaksa dipakai maka hukum rimba itu telah siap dengan segala macam aturan yang berlaku.
Kedua, jaman gegeran atau perang dunia ketiga. Dijaman ini semua permasalahan diselesaikan dengan penerapan hukum rimba total. Diperkirakan jumlah korban tewas selama penerapan hukum rimba total sekitar enam per tujupuluh dari penduduk dunia saat ini. Itu hanya perkiraan saja, kepastiannya Allah SWT yang tahu. Perkiraan ini didapat berdasarkan pertimbangan karena hukum qias dari penerapan hukum rimba total adalah perintah dari Allah SWT kepada nabi Musa as agar melaksanakan taubat bagi kaumnya yang melanggar. Saat itu jumlah orang yang tewas untuk melaksanakan taubat adalah 6000 dari 70000 umatnya, ada kemungkinan terdapat kesamaan perbandingan. Ringkasnya, idealnya korban tewas akibat penerapan hukum rimba total adalah enam per tujupuluh dari umat manusia saat ini, atau sekitar 650 juta jiwa. Ini hanya yang tewas, yang terluka atau cacat belum ditemukan keterangannya.
Ketiga, jaman penataan dunia. Setelah selesainya penerapan hukum rimba total, umat manusia yang masih hidup banyak yang merasakan trauma berat. Dijaman ini orang yang memiliki akhlak baik lebih mendapatkan perhatian dibanding orang yang berakhlak buruk meskipun dia menjadi seorang presiden dari negara adikuasa. Berbeda dengan keadaan sebelum perang dunia ketiga, seseorang dari negara adi kuasa lebih diikuti ucapannya sebab takut dengan kejelekannya kalau tidak diikuti. Dijaman ini orang yang jahat tinggal sedikit, kekuatan politiknya juga lemah. Dijaman orang yang beraklak baik lebih diperhatikan dalam pewayangan diceritakan "mekarnya tunjung putih" atau orang yang berhati putih bersih lebih menonjol / mendapat perhatian. Dijaman ini seorang pemimpin mengatur rakyatnya dengan memberi nasehat yang lemah lembut, tepo seliro, unggah ungguh, empan papan adepan dll. Sedangkan bandit, berandal, begal, koruptor dan sampah masyarakat lainnya dikorbankan dijaman penerapan hukum rimba total.
Pikirkan dengan cermat mumpung belum terjadi!!! Dari saya cukup sekian dulu, semoga keterangan yang saya sampaikan ini membawa manfaat dan barokah. Aamiin aamiin aamiin yaa robbal'aalamiina. Assalamu'alaikum wrm wbr.
Tertanda
Jaka Pingit / Joko Pingit
Sabtu, 02 November 2019
Tiga Jaman Tahapan Penerapan Pewayangan
Assalamu'alaikum wrm wbr. Saya akan menyampaikan tahapan penerapan pewayangan yang dibagi dalam tiga tahap. Tiga tahapan ini kalau dijalani insyaallah memerlukan waktu sekitar tujuh setengah tahun. Itu sudah termasuk jaman goro-goro, gegeran dan penataan dunia. Untuk pembahasan jaman goro-goro, gegeran dan penataan dunia insyaallah dibahas lain kali. Untuk saat ini cukup membahas tahapan penerapan pewayangan yang ada tiga tahapan.
Pertama adalah tahapan pengenalan. Tahapan ini dalam pewayangan diceritakan sebagai "babad wono mertani". Seandainya orang yang ingin membangun sebuah rumah, sedang tempat yang akan digunakan untuk membangun masih berupa hutan belantara maka pekerjaan pertama adalah membabat hutan. Tahapan pengenalan ini dimulai dari terjemah pewayangan disampaikan kepada masyarakat. Diteruskan dengan ditanyakan ke ijmaa' ulama Mekah-Madinah, segala sesuatunya diantaranya ditanyakan apakah pembaca jongko seorang bani tamim ataukah bukan. Kemudian diteruskan dengan dibawa kesidang umum PBB. Dalam sidang umum PBB ini dimusyawarahkan, apakah bisa menerima cerita pewayangan dan hieroglyph sebagai petunjuk reformasi dan revolusi dunia. Setelah mendapat keputusan dari sidang umum PBB ini, barulah "babad wono mertani" bisa disebut telah lengkap. Dijaman ini sang pujangga diceritakan sebagai parto kumbang ali-ali ratuning jisim berkasaan.
Tahapan kedua adalah jaman keberadaan Satrio Piningit. Dijaman keberadaan Satrio Piningit ini, cerita pewayangan memiliki pengaruh yang sangat kuat. Cerita pewayangan benar-benar memiliki pengaruh seperti seorang pembaca jadwal upacara bendera. Cerita pewayangan dibacakan kemudian dipraktekkan. Sedangkan Satrio Piningit sendiri jarang muncul. Dia muncul sewaktu menandatangi pencairan harta milik semua negara yang saat ini menjadi agunan internasional. Untuk negara yang mengikuti petunjuknya hartanya dicairkan, yang tidak mengikuti petunjuk hartanya ditahan. Disinilah cerita pewayangan yang disampaikan oleh Satrio Piningit memiliki pengaruh yang sangat kuat. Sebab untuk menjaga stabilas negara diperlukan uang, uang cair apabila petunjuk dari Satrio Piningit diikuti. Dijaman ini pujangga diceritakan dengan nama Raden Sumbo Wisnu Baroto atau Horus dengan dua mata yang lengkap.
Jaman Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu. Dijaman ini sudah tidak ada lagi Satrio Piningit, tidak ada lagi kesatria bertopeng. Pujangga dituntut bisa menengahi permasalahan dunia dengan logika. Pujangga melaksakan pekerjaan banyak menggunakan hukum kias. Jadi permasalahan yang diselesaikan mirip dengan kisahnya nabi Sulaiman as menentukan "bayi ini anak dari ibu yang mana". Buat yang pernah mendengarkan kisahnya nabi Sulaiman as insyaallah bisa dengan mudah mengerti tulisan saya ini. Dijaman ini pujangga diceritakan dengan nama tokoh pewayangan Bambang Udroyono atau Bambang Yudhoyono atau Horus tinggal memiliki satu mata.
Dari saya cukup sekian dulu, insyaallah disambung lain kali. Semoga keterangan yang saya sampaikan membawa manfaat dan barokah. Aamiin aamiin aamiin yaa robbal'aalamiina. Assalamu'alaikum wrm wbr.
Tertanda
Jaka Pingit / Joko Pingit
Langganan:
Postingan (Atom)
Calon Pemimpin
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan petunjuk ini hasil dari mempelajari pewayangan. Dalam hal memilih seorang...
-
Assalamu'alaikum wrm wbr. Kali ini akan saya sampaikan pengertian kali baroto yudho joyo binangun. Apa pengertian baroto...
-
Ramalan jayabaya bait 169-170 169. sirik den wenehi ati malati bisa kesiku, senenge anggodha anjejaluk cara nistha, ngertiyo yen iku coba aj...
-
assalamu'alaikum wrm wbr Ada dua tokoh dalam pewayangan yang selalu mencari cari permasalahan. Dia ditampilkan selalu jadi biang permasa...