Sabtu, 13 Oktober 2018

Majelis Ulama Indonesia Mendirikan Keamiran





      Assalamu'alaikum wrm wbr.

      Kata-kata keamiran mungkin sudah tidak asing ditelinga orang islam. Tapi permasalahan keamiran kalau dibahas terang-terangan akan memicu permasalahan serius. Akan muncul berbagai pendapat yang kontroversi dan bisa menjadi perselisihan dimasyarakat juga di pemerintahan. Permasalahan seperti ini juga ada dalam prediksi pewayangan. Ada didalam serat pedhalangan ringgit purwa, bagaimana mengatasi permasalahan yang seperti ini kalau sampai benar-benar terjadi. 

      Kenapa permasalahan keamiran juga ada dalam pewayangan? Sebab agama islam yang diterapkan para wali ditanah jawa yang dibawa oleh ulama-ulama dari kekhalifahan, dia orang yang faham terhadap seluk beluk permasalahan keamiran.  Kalau Turki ada kekhalifahan sedangkan ditanah jawa ada keamiran. Keamiran ditanah jawa diterapkan secara samar-samar yang kemudian seorang amir diceritakan dengan nama penokohan semar. 

      Seiring perjalanan waktu dan bertambahnya pengetahuan masyarakat terhadap permasalahan keamiran, hukum penerapan baiat yang pernah dipraktekkan rosulallah membuat permasalahan ini akan menjadi bahan pembicaraan dimasyarakat. Terutama dari orang-orang islam yang menginginkan agama islam harus dijalani dengan sempurna. Termasuk di majelis ulama Indonesia yang semula permasalahan keamiran adalah permasalahan yang sensitif, suatu saat nanti akan muncul keberanian dari orang-orang untuk membahas permasalahan ini. Berawal dari keberanian untuk membahas akan berlanjut menjadi keberanian untuk mendirikan keamiran. Akibat dari keinginan dari majelis ulama Indonesia untik mendirikan keamiran, keadaan di Indonesia mengalami kekacauan. Kalau hal ini sampai terjadi, maka permasalahan ini serahkan kepada Tentara Nasional Indonesia. Caranya adalah Tentara Nasional Indonesia memberikan pilihan kepada majelis ulama Indonesia dengan pilihan sebagai berikut; 

1. Apabila majelis ulama Indonesia masih tetap ingin mendirikan keamiran, cukup Haji Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi amir. 

2. Apabila tidak mau menerima Haji Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi amir, dengan terpaksa majelis ulama Indonesia dibubarkan atau ditiadakan. 


      Kenapa permasalahan ini diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia? Sebab Tentara Nasional Indonesia  memiliki kewajiban mewujudkan keamanan dan ketertiban. 

      Kenapa orang yang menjadi amir bagi majelis ulama Indonesia ditentukan Haji Susilo Bambang Yudhoyono, tidak boleh ada orang lain? Sebab Haji Susilo Bambang Yudhoyono orang yang setia pada bangsa dan negara. Insyaallah tidak sampai mendikte jalannya pemetintahan, tidak menfikte presiden dll. Orang yang lebih mengutamakan bangsa dan negara. Kesempatan ini tidak diberikan pada orang lain karena bisa membahayakan jalannya pemerintahan. Yang dikawatirkan adalah berbekal dirinya seorang amir terus mendikte presiden, pemerintahan dll. 


      Kalau hal ini sampai terjadi sungguhan yang perlu diketahui adalah keinginan dari majelis ulama Indonesia untuk mendirika keamiran bukan karena pertimbangan menjalankan kewajiban dari syariat islam tapi karena pertimbangan rasa malu. Jadi mendirikan keamiran tujuannya adalah menutupi rasa malu sebab sebagai sebuah organisasi orang islam tapi tidak pernah berusaha menyempurnakan agama islam. Yang dimaksud menyempurnakan agama islam adalah menerapkan baiat dalam islam. Karena sekedar obat rasa malu, cukup tunjuk saja orang yang nasionalis menjafi seorang amir. Seandainya tujuan majelis ulama Indonesia mendirika keamiran itu untuk menyempurnakan syariat islam, tidak perlu menunggu sampai sekarang baru mendirikan. Pertimbangan lainya adalah berdirinya majelis ulama Indonesia itu tiru-tiru sikap elit zionis-yahudi di Amerika yang ingin memiliki pengaruh dipemetintahan. 

      Tulisan ini dibuat atas dasar pengetahuan dari jongko serat pedhalangan ringgit purwa dengan judul "Sayemboro Gondomono". Inilah penokohan-penokohan dati pewayangan. 

1. Gondomono = majelis ulama Indonesia

2. Drupodo = orang yang menjadi amir di majelis ulama Indonesia. 

3. Trusthojumeno = sebagian dari anggota majelis ulama Indonesia ada yang memiliki kedekatan hubungan dengan orang islam yang berjamaah. Tanda mengarah ke Muhammadiah (trusthojumeno) yang memilimi kedekatan dengan LDII (janoko). 

4. Barat wojo kumpulan elit yahudi keseluruhan. 

5. Pandhito Durno = sebagian elit yahudi yang menjadi golongan garis keras. 

6. Tentara Nadional Indonesia = baroto seno. 

7. Haji Susilo Bambang Yudhoyono


     Dari saya, saya cukupi sekian dulu, semoga dan insyaallah bermanfaat. Aaamiiiinnn. insyaallah

      Tertanda 

      Jaka Pingit / Joko Pingit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Calon Pemimpin

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan petunjuk ini hasil dari mempelajari pewayangan. Dalam hal memilih seorang...