Rabu, 12 September 2018

Punokawan


      

      Assalaamu'alaikum wrm wbr

         Dalam pewayangan, setiap kali sudah sampai tahapan goro-goro selalu dimunculkan penokohan punokawan. Punokawan ini jumlahnya ada empat. Tapi dalam serat pedalangan ringgit purwa belum ada punokawan yang ada adalah palepattiro tetigo yaitu semar, gareng dan petruk. Sejak kapan penokohan punokawan mulai ada? Adapun punokawan adalah sebagai berikut;

1.      Semar.  Kata semar itu berasal dari kata-kata samar. Yang dimaksud dengan samar itu adalah profesinya. Jadi ditanah jawa ini afanorang yang menjalani profesi atau kedudukan yang terpaksa dilakukan dengan samar-samar. Kemungkinan yang dimaksud kedudukan itu adalah kedudukan/profesi sebagai seorang amir. Keberadaan orang ini memang hanya samar-samar atau jadi desas desus. Karena begitu sulitnya membuktikan keberadaanya secara hukum pemerintahan, sehingga mereka disebut ki lurah semar. 

        Ki lurah semar disebut juga sebagai dayang tanah jawa. Apa dayang itu? Kata dayang berasal dari kata dasar daya atau kuat. Kalau diberi tambahan akhiran "ng" maksudnya adalah terbukti kuat atau orang kuat. Jadi dayang itu adalah manusia biasa. Disebut dayang sebab dia memiliki anak buah yang jumlahnya banyak dan mempunyai pengaruh yang kuat. Kalau ada orang yang mengatakan dayang itu adalah jin, saya yakin orang yang mengatakan itu adalah orang yang belum belajar tatahan bahasa jawa akhiran "ng".

          Ada orang yang mengatakan kalau dayang tanah jawa itu menjadi penunggu phon beringin. Apa benar cerita ini? Sepengetahuan saya cerita jni benar. Kalau ada yang mengatan cerita ini tidak benar, orang itu adalah orang yang belum bisa memahami jongko tanah jawa. Yang dimaksud menjadi penunggu pohon beringin itu adalah menjadi pendukung setia partai golkar yang ada lambang pohon beringinnya.

         Ringkasnya yang dimaksud dengan ki lurah semar itu dayang tanah jawa penunggu pohon beringin adalah ada orang yang menjalani profesi yang terpaksa dilakukan dengan cara samar-samar (keamiran), dia adalah orang yang memiliki pengaruh yang kuat (dayang) sebab dia memiliki anak buah yang jumlahnya banyak dan dia mengajak anak buahnya itu menjadi pendukung setia partai golkar yang berlambangkan pohon beringin.

2.        Petruk

        Kata-kata petruk berasal dari kata fath ruka'an yang artinya fath adalah menangan dan ruka'an adalah  ahli/tukang atau lebih mudahnya tukang menangan. Dia digambarkan sebagai tokoh pewayangan yang badannya kecil tinggi. Maksud dari penggambaran ini adalah akan ada orang kecil /rakyat jelata tapi dia nanti jadi orang yang sangat penting sehingga digambarkan orang sebagai orang yang memiliki kedudukan tinggi, orang yang badannya tinggi. Ringkasnya tinggiyang dimaksud petruk adalah suatu saat nanti akan muncul orang kecil / rakyat jelata yang menjadi orang sangat penting dan berkedudukan yang tinggi dan dia nanti jadi orang yang menangan. Cerita ini nanti berhubungan dengan prediksi kemunculan satrio piningit yang berasal dari rakyat jelata.

3.        Gareng

         Kata-kata gareng berasal dari kata ghorim yang artinya sederhana tapi disini lebih mendekati pengertian dari orang yang sekedar mengikuti, pasrah, taat, patuh atau tidak neko-neko. Dia digambarkan sebagai tokoh pewayangan yang badannya pendek maksudnya adalah dia ini orang bawahan yang selalu siap mengerjakan semua perintah.

4.        Bagong

Kata-kata bagong berasal dari kata dasar bagho, bahasa arab dalam bahasa Indonesia adalah durhaka. Kalau bagho adalah durhaka setelah mendapatkan akhiran "ng" maksudnya adalah orang yang melakukan perbuatan durhaka.

           Dalam pewayangan diceritakan janaka memiliki punokawan berjumlah empat. Sedangkan kata punokawan berasal dari kata puniko kawan artinya "ini adalah teman" atau bisa juga diartikan "pembawaan" dari orang-orang yang menjalani agama islam yang semata-mata hanya untuk mencari surga (janaka).

          Keterangan, kalau saya pelajari, insyaalah jaman dulu saat  para wali menyebarkan agama islam dinusantara sudah mempraktekkan islam dengan berjamaah. Kemungkinan pusat keamirannya ada di giri kedaton, Gresik. Karena jaman dulu ada kerajaan2 yang berkuasa, terpaksa keberadaan keamiran dijalankan secara samar-samar. Jadi ada rasa saling pengertian dengan para raja yang berkuasa.

          Ada goro-goro ada punokawan, apa maksudnya. Maksudnya adalah apabila suatu saat nanti didunia ini ada permasalahan yang sangat berat, perhatikanlah bagaimana orang islam yang berjamaah menentukan sikap. Sikap yang mereka ambil itu ikutilah nanti anda akan ikut merasakan manfaatnya. Ini adalah nasehat yang tersirat dari pewayangan.

          Punokawan digambarkan sebegai tokoh yang badannya berwarna hitam, apa maksudnya? Maksudnya adalah kumpulan ini adalah perkumpulann yang dalam pembentukannya tidak minta ijin pada pemerintah. Langsung saja dipraktekkan. Sebab kalau minta ijin tidak akan ada ijini. Barang kali juga sama dengan jaman dulu, tidak perlu minta ijin langsung praktek.

          Punakawan hanya menyertai tokoh pewayangan janaka tidak menyertai tokoh pewayangan lainnnya. Kenapa bisa begitu? Karena memang isinya adalah orang yang menjalani agama islam dengan tujuan murni ingin mencari surga (janataka/janaka) ya terpaksa harus menerapkan agama islam secara berjama'ah. Sepertinya punokawan itu adalah penjabaran dari nama janaka. Janaka itu terdiri dari keamiran yang samar-samar keberadaanya (ki lurah semar), anakbuahnya yang selalu tunduk patuh pada pimpinan (gareng) dan kebetulan suatu saat nanti muncul ra'yahnya yang menangan (petruk).

        Dari saya cukup sekian,  aswb.


        Tertanda


        Jaka Pingit / Joko Pingit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Calon Pemimpin

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan petunjuk ini hasil dari mempelajari pewayangan. Dalam hal memilih seorang...