Rabu, 05 September 2018

Hilangkan Nasionalisme, Wujudkan Pancasila Versi Global




     Assalamu'alaikum wrm wbr. 

     Judul diatas memang sangat bertentangan dengan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Tapi karena jamannya memang sudah berubah, sudah saatnya hal itu dipraktekkan. Semua itu atas dasar pertimbangan keselamatan kita bersama-sama, yaitu keselamatan ummat manusia sedunia. Bagaimana asal mulanya? Kenapa harus begitu?

      Ceritanya begini. Kalau saya renungkan, keadaan dunia saat ini mirip dengan keadaan Nusantara dijaman penjajahan dulu. Mari kita membuat perbandingan. Beberapa yang saya ketahui diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Jaman sekarang ada yang namanya rasa nasionalisme, semangat kesetiaan untuk berbangsa dan bernegara. Jaman dulu ada rasa semangat kesetiaan kepada raja dan kerajaan.

2. Jaman sekarang ada desas-desus, konon freemasonry ingin menguasai dunia. Gerakan ini memang sangat rahasia. Sedangkan jaman penjajahan dulu, sang penjajah meninggalkan tanda-tanda atau logo freemasonry yaitu jangka dan huruf (  V  ) berhadapan. Sedangkan gerakan ini konon berawal di Belanda.

3.  Jaman sekarang keadaan dunia mulai memanas seperti ada tanda-tanda mengarah pada perang dunia. Sedangkan jaman keadaan Nusantara terpecah belah, saling berperang antar kerajaan. 

4.  Jaman kerajaan-kerajaan dulu mudah dipecah belah dan dikuasai oleh kekuatan yang tidak terlalu besar. Ada tanda-tanda kejafian dimasa lalu akan diulangi lagi.

     Setelah memikirkan empat hal tersebut, kesimpulan saya untuk mengatasi permasalan dunia adalah dengan cara. Bersama-sama mewujudkan perdamaian dunia dan harus bisa mewujudkan persatuan dunia. Jangan mau dipecah belah antar negara, sebab musuh kita sesungguhnya adalah orang yang melakukan adu domba dan mencari keuntungan dari hasil adu domba. Agar bisa terwujud persatuan sedunia terpaksa harus meninggalkan semangat nasionalisme, sebab semangat nasionalisme akan dijadikan sebagai tahapan awal dari penerapan politik devide et impera. Sepertinya gerakan konspirasi yang berawal di Belanda ini ingin menguasai dunia belajar dari pengalaman menguasai nusantara yang mudah diadu domba dimasalalu karena begitu tingginya semangat kesetiaan kepada raja dan kerajaan. Dengan mengutamakan pertimbangan keselamatan bersama, dengan terpaksa semangat nasionalisme terpaksa harus dihilangkan mumpung belum terlambat. Apabila terlanjur, yang terjadi nanti adalah perang dunia dengan kehancuran yang sangat besar sedangkan pemenangnya bukan Amerika Serikat, bukan Rusia,  bukan China dll. Tapi pemenangnya nanti adalah gerakan konspirasi yang berhasil mewujudkan Israel Raya beribukota di Yerusalem. Israel Raya akan membangun istana dibekas reruntuhan istana masalalu. Untuk goyim-goyim nanti akan diperbudak oleh yahudi termasuk Amerika Serikat pun juga akan diperbudak setelah semua negara berhasil dikuasai atau diperbudak.

   Setelah saya renungkan berulang-ulang, jalan keluar mengatasi permasalahan dunia adalah menghilangkan nasionalisme dan mewujudkan Pancasila versi global. Yaitu sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2.  Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Dunia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Sedunia

     Apabila Pancasila versi global bisa diwujudkan, insyaallah akan terwujudlah tatanan dunia yang baru yang tata tertib tentrem kerto raharjo gemah ripah loh jinawi. Idiologi Pancasila Indonesia menjadi idiologi dunia diceritakan Kogo Garudo Bonoroto dadi ratuning peksi. 

Dari saya cukup sekian, semoga bermanfaat dan barokah. Aaamiiin.

Jaka Pingit / Joko Pingit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Calon Pemimpin

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan petunjuk ini hasil dari mempelajari pewayangan. Dalam hal memilih seorang...