Kata Pengantar
Assalamu`alaikum
warahmatullaahi wabarokaatuhu
Saya merasa
sangat bersukur kepada Allah swt yang telah memberikan kemampuan, kelapangan
dada serta kesempatan dalam membuat tulisan ini. Saya berharap tulisan yang
saya buat ini akan sangat bermanfaat bagi umat manusia dalam menghadapi
permasalahan akhir zaman ini. Mungkin teori nenyelesaikan permasalahan dengan
cara seperti ini terasa tidak wajar. Saya yakin insyaallah teori / cara saya
ini bermanfaat untuk menuntaskan permasalahan dunia. Silahkan disimak
uraiannya.
Selama puluhan bahkan ratusan tahun bangsa
Indonesia menungu datangnya juru selamat yang akan membawa bangsa Indonesia
menjadi negara yang subur makmur gemah ripah loh jinawi tata tertib tentrem kerta
raharja. Orang yang sangat dinanti-nanti itu tidak lain adalah Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?) dan Ratu Adil. Siapakah Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?) dan Ratu Adil itu ? Dimana keberadaannya ? Dan kapan
muncul ?
Singkat
uraian tentang ratu adil. Ratu adil itu bukanlah seorang pemimpin yang memimpin
negara secara terang -terangan. Melainkan seseorang yang memimpin sekelompok
umat islam yang berusaha menerapkan agama islam yang sebenarnya. Sebab agama
islam dipraktekkan yang sebenarnya, nanti akan terwujudlah keadilan. Sedangkan
masyarakat suatu negara akan ikut merasakan keadilan sebab mengikuti petunjuk
dari seorang pemimpin sekelompok umat islam yang adil.
Sekarang saya uraikan tentang Satrio
Piningit. Pengertian kata-kata Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?)
adalah ; satrio yaitu seorang ksatria (penegak kebenaran), piningit berasal
dari kata pingit, yang artinya orang yang tidak ditampakkan (disembunyikan /
dirahasiakan), jadi yang dimaksud dengan Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?) adalah seorang
ksatria yang tidak ditampakkan kepada umum secara terang-terangan, tapi dengan
cara rahasia umum. Dia jadi idola masyarakat Indonesia bahkan sedunia.
Keberadaannya memang tidak ditampakkan pada masyarakat karena bisa menimbulkan
rasa iri dan dengki. Sebab begitu banyaknya orang yang merasa iri dan dengki
kepadanya. Untuk mengurangi rasa iri dan dengki serta menjaga keselamatan
dirinya, terpaksa dia tidak menampakkan jati dirinya kepada masyarakat sedunia.
Tidak minta-minta dirinya diakui sebagai Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?).
Seandainyapun terpaksa dia ditampilkan ditelevisi terpaksa memakai penutup
wajah (bertopeng). Masyarakat sedunia nanti tidak akan melihat wajah Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?) ditampilkan ditelevisi, koran-koran, majalah-majalah
dan lain-lain. Masyarakat sedunia tetap akan tahu siapa yang jadi Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?), tapi orang yang jadi Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?) itu sendiri saat tanpa topeng tidak mau mengatakan
dia yang jadi Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?). Pengakuan sebagai Satrio Piningit saat tanpa topeng
secara terang –terangan itulah yag bisa mengundang rasa iri dan dengki yang
bisa mengancam keselamatan jiwa. Siapa sesungguhnya Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?), suatu saat nanti akan jadi rahasia umum masyarakat
sedunia. Siapa yang berani membuka jati diri Satrio Piningit, dialah yang nanti
akan dipersalahkan sebagai orang yang memancing perang dunia ketiga.
Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?) itu sudah dijangka / diramal / prediksi
dalam berbagai jangka / ramalan / prediksi. Ada dalam jangka / ramalan
Jayabaya, jangka / ramalan sabdo palon noyo genggong, jangka pewayangan, dan
lain-lain. Beberapa diantaranya sebagai berikut;
1. Menurut jangka / ramalan Jayabaya, Satrio
Piningit berasal dari sebelah barat sungai brantas.
2. Jangka
sabdo palon menceritakan ratu adil ketok melok-melok cetho welo-welo th 2008.
Ratu adil dan Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?) itu tidak sama,
memang nanti akan tampak jelas dalam waktu yang bersamaan. Dalam jangka
Jayabaya disebutkan juga ratu sebagai ratu sakembaran. Prakteknya, sesungguhnya dia satu orang tapi
beda penampilan bahan pembahasan. Disaat memakai topeng yang dinahas jongko
(ratu nganggo slendang), disaat tanpa topeng yang dibahas penerapan jongko
diselaraskan denganhukum konvensional (ratu nganggo klaras).
3. Diserat pedalangan ringgit purwa, satria
piningit mempunyai nama (julukan yang
jumlahnya
banyak. Diantanya disebut suka srana (orang yang senang membantu), jawata
linuwih (yang mepunyai pengetahuan lebih) , pulang geni (orang yang bisa
memberi nasehat bagaikan pulung dalam perang / dalam keadaan kacau) , jamus
kalima sada ( jamiatul muslimin kalimah sahadat / dia adalah orang islam yang
menjalani / menerapkan agama islam secara berjamaah, dewa ruci (orang kecil /
masyarakat biasa yang akan jadi juru kunci bagi TNI), Sanghyang baruna (orang
yang berhak mengendalikan dana amanat dari pak Karno)
4. Pada
cerita ande-ande lumut, Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?) diceritakan
sebagai ande-ande lumut / panji asmara bangun (panji pembangunan bangsa).
Cerita ande-ande lumut dari Kediri. Dalam cerita, panji asmara bangun terbawa
angin tenggara dan jatuh diarah barat laut. Maksudnya, semenjak terpuruknya
bangsa Indonesia setelah jajak pendapat di Timor Timur, orang yang akan
membangkitkan bangsa Indonesia dari keterpurukan berasal dari arah barat laut
Kediri, dekat dengan candi (candi rejo) dan / antara rawa-rawa ( njali ).
5. Dalam
jangka dari Jawa Tengah diceritakan sebagai Bandung Bondo Wasa (orang yang tak terkendali / tak bisa diatur tapi
justru malah mengatur / mendikte cukup dengan bermodalkan ucapan yang mempunyai
pengaruh yang sangat kuat. Sekali keterangan disampaikan kemasyarakat akan
terpengaruh, bagaikan diracun dengan kata-kata.
6. Menurut jangka mataram / daerah sekitar Solo,
Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?) diceritakan sebagai Satria
Mandala. Kata-kata mandala mempunyai arti; man ( bhs arab ) artinya seseorang,
dala / dholala ( bhs arab ) artinya sesat , ( petunjuk ) penyesatan. Maksudnya,
seseorang yang menghadapi dengan cara memberikan keterangan yang menjebak /
menyesatkan. Jadi semua saingan atapun lawan akan jatuh (kalah) gara-gara
mendengarkan ucapannya. Aapabila ucapannya tidak ditanggapi, muka serasa diobok-obok.:
Cepat lambatnya Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?) muncul ditengah-tengah masyarakat tergantung cepat
lambatnya terjemah jangka-jangka pujangga tanah jawa diketahui masyarakat.
Semakin cepat jangka diketahui, semakin cepat pula Satria Piningit muncul.
Satria Piningit adanya dalam jangka, nanti bekerja juga berdasarkan keterangan
yang ada dalam jangka. Tugas Satria Piningit adalah menegakkan kebenaran dengan
bimbingan para pujangga, menyampaikan nasehatnya para pujangga. Cukup berbekal
jangka pujangga tanah jawa, Satria Piningit nanti akan membongkar peristiwa-peristiwa
besar di Indonesia dan didunia, masalah-masalah tertentu yang sangat berat.
Apakah
orang bertopeng yang nanti akan mendatangkan harta amanat leluhur bangsa diakui
sebagai Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?) atau bukan itu
semua terserah masyarakat. Jadi seseorang itu dinyatakan sebagai Satrio Piningit
(Fata at-Tamimi
/ al-Hasyimi...?) atau bukan itu tergantung kepentingan. Apabila dirasa
mengikuti nasehat jangka itu menguntungkan. Maka masyarakat silahkan mengakui
orang yang bertopeng itu adalah Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?).
Tapi kalau tidak menguntungkan, tidak usah mengakui orang yang bertopeng itu
adalah Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?). Kalau tidak
diakui memang ada sesuatu yang merugikan, yaitu dana amanat akan ditarik oleh
PBB. Disini masyarakat akat menghadapi dilema. Mengikuti nasehatnya berat,
tidak mengikuti nasehatnya dana ditarik lagi oleh PBB. Keadaan seperti ini
dalam jongko diterangkan anemahi jaman edan, melu edan ora tahan pra edan ora
keduman.
Dana amanat
itu setelah didatangkan tidak diserahkan kepada pemerintah dan dalam
pengelolaannya tidak menunggu persetujuan DPR, tapi minta persetujuan dari
rakyat. Nanti team penasehat penggunaan dana amanah akan dibentuk sendiri diluar
anggota DPR yang ada saat ini. Dengan ketuanya B J Habibie. Disinilah awal
mulanya jaman goro-goro.
Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?) hanyalah seorang pujangga / penasehat
bagi seorang pemimpin. Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?) bukan seorang
pemimpin, tapi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap jalannya
perpolitikan di Indonesia dan dunia sebab dana amanat tidak bisa dipakai /
dimanfaatkan tanpa persetujuannya. Kalau ingin mendapat persetujuan terpaksa
mengikuti nasehatnya / komentarnya. Adapun komentarnya sebatas terjemah jongko,
orang yang mengikuti jongko memang nanti trerkesan seperti prang edan.
Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?) nanti akan memiliki pengaruh yang sangat
besar meskipun tanpa menggunakan kata-kata perintah, permintaan atau
permohonan. Dengan pertimbangan apabila nasehatnya / pendapatnya tidak diikuti
dana tidak dicairkan. Padahal saat ini dunia diambang perang besar.
Kenapa Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?) tidak memerintah atau melarang, karena
orang yang memerintah atau melarang itu harus bertanggung jawab terhadap
ucapan-ucapan yang telah disampaikan. Kenapa tidak memohon atau meminta, sebab
orang yang memohon atau meminta itu harus mau dimintai saat dunia ini menerapkan
hukum pembalasan, yaitu saat dunia menerapkan hulum rimba total.
Apabila bangsa Indonesia mau mengikuti
nasehat dari pujangga tanah jawa terutama nasehat sunan Kalijaga dengan cerita
wayangnya insya allah bangsa Indonesia akan jadi negara yang subur makmur gemah
ripah loh jinawi. Insyallah dalam waktu kurang lebih 10 tahun, bangsa Indonesia
akan menguasai investasi-investasi, perusahaan-perusahaan yang sangat banyak
yang mampu mengalahkan Amerika Serikat. Sebelum itu tercapai tentunya harus
mampu menghadapi cobaan yang sangat berat.
Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?)
nanti insya allah akan mengatur Indonesia dan dunia dengan cara mempengaruhi
pemikiran dengan bayangan-bayangan ( angan-angan ) manusia sedunia. Nanti akan
ditunjukkan bayang-bayangnya dalam jangka. Setelah semua orang tahu
bayang-bayangnya dalam jangka (bagi yang ada ), nanti masyarakat akan mengikuti
tanpa diperintah. Satrio Piningit (Fata at-Tamimi / al-Hasyimi...?) mengatur dunia
seperti seorang pembawa acara dalam upacara bendera mengatur jalannya upacara
bendera.
Bagaimana cara Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?) menegakkan hukum diseluruh dunia ? dengan
menggunakan keterangan pewayangan. Menurut pewayangan, suatu saat nanti akan
terjadi sabuah jaman yang sangat menegangkan. Dunia sangat tegang oleh ancaman
perang dunia. Karena ada kekawatiran oleh ancaman perang besar yang melibatkan
persenjataan nuklir, biologi dan kimia, akhirnya Satrio Piningit (Fata at-Tamimi /
al-Hasyimi...?) menyampaikan pendapat agar semua masalah
diselesaikan dengan hukum rimba total (tanding, botohan dan swiping). Dengan
cara ini, semua masalah didunia hampir bisa diselesaikan. Tinggal sedikit yang
masih tersisa. Diselesaikan dengan cara penjebakan teroris.
Semakin
cepat terjemah ( isi / nasehat ) jangka pujangga tanah jawa semakin cepat pula Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?) muncul. Sudahkah sanak saudara, handai
taulan, sahabat anda mengetahui hal ini ? Apabila belum tahu, apakah anda tidak
ingin memberitahukan hal ini ? Semakin cepat surat ini tersebar semakin cepat Satrio
Piningit (Fata
at-Tamimi / al-Hasyimi...?) muncul.
Semoga
himbaun / nasehat saya ini segara bisa dirasakan manfaatnya bagi bangsa Indonesia
dan dunia. AAMIIIN.
Sedikit tentang penulis.
Penulis
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1 Tahi
lalat ditelapak tangan kiri, ibu jari tangan kiri dan pundak kiri
Al Walid dan Rusydain telah
meriwayatkan kepada kami dari Ibni Lahia'h dari Abi Qubail dari Abi Rauman dari
Ali katanya : Akan keluar panji-panji hitam memerangi golongan As Sufyani,
dikalangan mereka ada seorang lelaki dari Bani Hasyim yang mempunyai tahi lalat pada bahu kirinya, mereka dipimpin oleh
seorang lelaki dari Bani Tamim yang digelar Syuaib bin Soleh, mereka akan
mengalahkan golongan As Sufyani.
- Alfitan oleh Alhafiz Nuaim bin Hammad (Hadis 863)
- Alfitan oleh Alhafiz Nuaim bin Hammad (Hadis 863)
Imam Sayuti telah meriwayatkan
dari Saidina Ali katanya: Akan keluar panji-panji hitam memerangi golongan As
Sufyani, padanya ada seorang pemuda dari Bani Hasyim yang ditapak tangan kirinya ada tahi lalat, yang dipimpin
oleh seorang lelaki dari Bani Tamim yang digelar syuaib bin Soleh, mereka mengalahkan
golongan As Sufyani.
- Alurful Wardi (m/s 69)
- Alurful Wardi (m/s 69)
2 Gigi
bersulah
Gigi depannya bersulah, yaitu tumbuh
secara hampir membujur.
Tidak ada sebuah hadis
pun yang menceritakan tentang hal ini. Tidak pula dari keterangan para tabiin
atau tabiit tabiin. Imam as-Sayuti juga tidak pernah menceritakan sifat ini
dalam kitab-kitabnya. Keterangan ini dijelaskan oleh ulama-ulama dari kalangan
Bani Tamim yang tinggal di Jordania. Pendapat ini juga masyhur di kalangan para
ulama hadis di Jordania. Cuma dinyatakan datang melalui ilham atau rasa hati
yang Allah campakkan langsung ke dalam hati hamba-Nya yang saleh di kalangan
mereka tentang sifat-sifat ini.
Maknanya, berita ini datangnya dari
orang yang bertaraf wali Allah dan dipercayai oleh masyarakat Jordania,
terutama yang berketurunan Bani Tamim atau Bani Tamim. Mereka juga sedang sibuk
mencari orang yang sifatnya demikian, berdasarkan keterangan oleh wali Allah
itu. .
3 Tinggi
badan sedang, 160 cm
Dia bertubuh serba sederhana.
Tubuhnya tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah, bentuk tubuhnya tidak besar (gemuk) dan tidak
kecil (kurus). Tubuh badannya adalah serba sederhana, sesedap mata memandang.
Sifat demikian adalah ciri-ciri khusus yang hanya terdapat pada beliau seorang
saja. Jika ada orang yang mengaku dirinya Putra Bani Tamim tetapi kelihatan tubuhnya
besar, gemuk, kecil atau kurus, maka ciri-ciri dirinya itu tidak menepati
kehendak dan maksud sebenar Putra Bani Tamim. Ciri-ciri ini dikemukakan oleh
Imam as-Sayuti dalam kitabnya al-Jami'us Soghir dan juga berdasarkan keterangan
yang turut diberikan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami.
4 Kulit
kuning langsat
5 Dari suku
bangsa timur (jawa)
6 Bahasa
‘ajam ( bahasa Jawa dan Indonesia )
Bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
jawa.
7 Umur antara
35 tahun sampai 40 tahun
Lahir tahun
1972, di Jawa Timur, Indonesia.
Beberapa terjemah wayang
yang sudah diartikan diantaranya judul
Lampahan para dewa;
1 Nguno-ngruni;
*
Dunia dibagi dua golongan blok sana ( non islam ) blok sini ( blok islam )
2 Watu Gunung
*
Raja Faisal dari kerajaan Saudi
3 Mumpuni
* Orang yang mampu
4 Amikukuhan
*
Orang yang berpendirian teguh
5 Sri Maha Punggung
*
Orang yang sangat kuat memikul beban
6 Bethari Sri Mantuk
* Orang yang sangat penting kembali
7 Purwakala / Murwakala
Lampahan jaman pandawa
1 Sanghyang Wisnu Krama
2 Bermana-Bermani
* DK PBB membentuk dua team …
3 Manu Mayasa Rabi
* K
H Nurhasan bekerja sama
4 Bambang Kalingga ( Bambang Sakutrem )
*
Idola bangsa Amerika Serikat
5 Jamur Dipo
*
Jamiatul Muslimin Calon Pemimpin
6. Palasara
Lahir
*
Munculnya pemikir yang sangat penting
7 Palasara Krama
*
Pemikir yang sangat penting, bekerja sama
8 Dewa Brata Rabi
*
Kyai Langitan bekerja sama
9 Pandu Lahir
*
Munculnya bapak pembimbing ( B J Habibie )
10 Nara
Soma
*
Seseorang yang mendapat pengampunan dari gerilyawan
11 Puntadewa lahir
* Munculnya orang yang mumpuni menata (
Susilo Bambang Yudoyono )
12 Suyudono lahir
*
Munculnya orang yang su’udzon / berprasangka buruk
13 Bimo Bungkus
* TNI Masih belajar di AS
14
15
16
17
18
19
20 Arya Prabu Rabi
21 Ugraseno Rabi
* Inggris bekerja sama mencari
dana amanat
22 Bambang Sucitra Rabi
*
Orang yang sedang jadi perhatian bekerja sama
23 Pandu seda kasendal mayang
* B
J Habiebie lengser sebab jadi omongan
24 Palgunadi
*
Orang yang paling berguna ( di Pentagon )
25 Pandawa apus
*
Anak didik B J Habibie hilang lobi polotiknya
26 Arjuna apus
* LDII menghilang ( tidak punya
pengaruh politik )
27 Bondan Paksa Jandu
* Pembimbing yang memaksa
28 Bale sagala-gala
* Balai
sang petarung
29 Raden Seta Krama
*
30 Untara / Wratsangka Krama
* Wilayah Indonesia bagian utara yang
dianggap prawiro ( Ambalat )
31 Babad Wana Marta
*
Wayang diterjemahkan dan dijadikan petunjuk
32 Arimbo Wana Marta
33 Sayembara Gondomono
* Kisruh masalah MUI / Majelis Ulama
Indonesia
34 Mustaka Weni
* Pimpinan yang mengacau
35 Kuntul Wilanten
* Pasukan
elit TNI AL ( yang berseragam putih )
36 Lambang Kara
* Lambang permasalahan
37 Panca Wala Kalarung
*
Team pengajar Pancasila (P4), mengajar keluar negeri
38 Antasena Lahir
39 Gathut Kaca Lahir
* Munculnya
40 Pergiwa – Pergiwati
*
Perguruan Beladiri LDII yang kuat – yang cantik \ indah
41 Raden Gathut Kaca Rabi Kaliyan Pergiwa
42 Sasi
Kirana
43 Raden Gathut Kaca Dadi Ratu Ing Pringgondani
44 Brojo Denta / Braja Musti
45 Sri Dento
46 Tragu Waseso
47 Sena Rodra
48 Gondo Wardoyo
49 Semar Anjantur
50 Darto Krama
51 Jaka Lambang / Abi Manyu Lahir
* Orang yang jadi perlambang
52 Sumbadra Larung
* Corong politik Satrio Piningit dikirim
ke LN
53 Bambang Wijo Narko / Abi Manyu Rabi
54 Murca Lelana
55 Kitiran Pethak
56 Wayang
Gono
57 Sendu Sena
58 Cekel Endra Laya
59 Sido Jati Sido Lamong
60 Andanu Maya
61 Pandu Bergolo
* Habibie bergolak
62 Bambang
Margono
63 Suksweta Andadari
* Besok akan dating masa depan yang
cerah
64 Sumong
65 Bambang Manumbawa
66 Makutha Rama
67 Wahyu Cokro Ningrat
68 Peksi Jawata
69 Cocogan
70 Sri Kandi Maguru Manah
71 Cokro Nagara
72 Kandi Hawa
* Simpanan hawa nafsu
73 Nirbita
74 Jala Sengara / Erang Baya
75 Turangga Jati
76 Rondo Widodo
77 Swarga Bandang
78 Alap-alapan Rarasati
79 Alap-alapan
Ulupi
80 Bambang Jenggotho
81 Irawan Maling
82 Gambang Anom
83 Bambang Jogo Nolo
84 Irawan Maling
Dan masih banyak judul yang belum
disebutkan disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar