Minggu, 09 Februari 2020

Level Huru Hara Akhir Zaman



Gambar sekedar ilustrasi

      Assalamu'alaikum wrm wbr. Kalau kita memperhatikan keadaan sekitar kita, akan banyak kita jumpai berita keadaan dunia yang semakin lama semakin mengerikan. Yang kita jumpai adalah situasi dunia yang diambang perang dunia, berbagai bencana datang silih berganti serta wabah penyakit menular yang semakin meluas. Keadaan yang seperti ini sudah di jongko oleh sesepuh tanah jawa yang suatu saat nanti akan mencapai puncaknya huru hara / cobaan dari Allah swt. Keadaan seperti ini akan berlangsung selama beberapa tahun, insyaallah antara tujuh sampai delapan tahun. Untuk umat manusia yang masih hidup nanti baru akan menjumpai keadaan dunia yang subur makmur gemar ripah loh jinawi toto tertib tentrem kerto raharjo. Dalam bahasa arab "Baldatun toyyibatun warobbun ghofuur". 

      Keadaan seperti ini terjadi sebab sudah begitu besarnya ummat manusia melakukan pelanggaran terhadap hukumnya Allah swt. Cobalah kita merenungkan sejenak, bumi dan langit serta yang ada didalamnya adalah ciptaan Allah swt, tapi mengapa hukum buatan manusia diutamaakan mengalahkan hukumnya Allah swt. Kalau pelanggaran yang dilakukan oleh umat manusia masih belum terlalu besar atau yang melanggar belum terlalu banyak, biasanya siksaan dalam sekala besar ditunda. Tapi ketika pelanggaran yang dilakukan oleh umat manusia sudah terlalu besar atau yang melakukan pelanggaran sudah sangat banyak, siksaan dengan sekala besar akan segera datang. 

      Untuk kali ini memang pelanggaran yang dilakukan oleh umat manusia sudah terlalu besar atau yang melakukan pelanggaran sudah sangat banyak, sehingga sudah dekat waktunya  datang cobaan dengan berbagai macam cara. Dengan cobaan inilah Allah swt akan menghukum umat manusia yang melakukan pelanggaran dan menyaring hambanya mana yang layak bertahan hidup dan mana yang akan dimatikan. 

      Sedikit saya sampaikan kisah masa lalu tentang bani Isroil. Dulu bani Isroil pernah menyembah berhala sapi dari emas, sebab perbuatannya itu Allah swt menhukum bani Isroil. Sebagai hukumannya, taubatnya dengan cara saling membunuh. Kejadian ini memiliki kesamaan dengan yang terjadi saat ini. Sebab begitu besarnya pelanggaran umat manusia saat ini maka sebagai hukumannya nanti akan ada penerapan hukum rimba total. Hukum kias dari penerapan hukum rimba total adalah hukuman untuk saling membunuh terhadap para penyembah berhala sapi dari emas bagi umatnya nabi Musa as. Orang yang bisa memutuskan atau menjelaskan penerapan hukum rimba total adalah meniru dari hukuman  yang pernah dilaksanakan dimasa lalu disebut Satrio pinandhito sinisihan wahyu atau orang yang memiliki kepandaian memutuskan permasalahan berdasarkan wahyu Allah swt yang ada dalam  Al-quran dan al-hadist. 

      Kalau saya perhatikan keadaan dunia saat ini semenjak tahun baru 2020,  semakin banyak permasalahan yang membawa korban jiwa. Penyebabnya bisa karena permasalahan perang, wabah penyakit atau bencana alam. Cobaan itu datang silih berganti terasa begitu cepat datang. Kadang saya merasakan ngeri melihat keadaan yang akan terjadi didunia ini dilihat dari sudut pandang prediksi. Menurut prediksi, saat ini umat manusia sudah berada diujung awal huru-hara dan perang yang sangat dahsyat. Dengan perkiraan jumlah korban enam pertujupuluh dari jumlah manusia yang ada saat ini. Perbandingan ini didapat, dengan menerapkan hukum kias dari yang pernah dilakukan oleh nabi Musa as nanti kesamaan perbandingan jumlah korban. Ini hanya sebuah harapan bukan kepastian. 

      Berikut ini saya berikan gambaran level ketegangan keadaan dunia menurut pribadi saya. Saya berikan keterangan tiga level saja. 

- Level satu adalah keadaan dunia saat ini dimulai dari tahun baru 2020. 

- Level lima adalah keadaan dunia sudah semakin besar, ancaman adanya perang dunia ketiga semakin terbayang jelas dipelupuk mata. Dunia sudah terbagi dalam dua golongan besar dan ada saling ancam diantara dua golongan tadi. 

- Level lima adalah dunia dalam keadaan perang besar. Seandainya perang terjadi selama satu tahun, jumlah yang tewas dalam perang sekitar 600 juta sampai 700 juta jiwa. Jumlah ini didapat dari mungkin dengan menerapkan hukum qias dari kisahnya nabi Musa as, akan didapatkan jumlah korban dengan perbandingan yang sama. Ini hanyalah sebuah harapan. Kalau nanti ternyata jumlah kurbannya lebih banyak ya Allah swt yang lebih mengetahui. 

     

      Dari saya cukup sekian dulu, semoga keterangan yang saya sampaikan ini membawa manfaat dan barokah. Aamiin aamiin aamiin yaa robbal'aalamiina. Assalamu'alaikum wrm wbr. 

      Tertanda

     

      Jaka Pingit / Joko Pingit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Calon Pemimpin

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan petunjuk ini hasil dari mempelajari pewayangan. Dalam hal memilih seorang...