Assalamu'alaikum wrm wbr
Dalam pewayangan ada penokohan yang bernama
cangik dan limbuk. Meskipun pewayangan cangik dan limbuk digambarkan sebagai
tokoh seorang wanita, tetapi sesungguhnya cangik dan limbuk menggarbarkan watak
kebiasaan seseorang. Cangik dan Limbuk sesungguhnya berasal dari kata cingak
dan lembek.
Cingak adalah orang yang mengangkat
kepalanya lebih tinggi dari orang yang ada disekitarnya. Ini adalah gambaran
dari orang yang ingin lebih diperhatikan daripada orang yang ada disekitarnya
atau orang lain. Prakteknya kalau saat ini adalah orang yang ingin lebih
diperhatikan dengan cara melakukan demo. Sebab demo-demo yang dilakukannya
akibatnya bangsa Indonesia malah yang dirugikan. Contohnya, dia melakukan demo
menuntut kenaikan upah minimum regional. Tapi prakteknya dia juga melakukan
swiping keperusahaan-perusahaan. Dia melakukan pendobrakan-pendobrakan
kepabrik-pabrik agar semua karyawan ikut berdemo. Akibatnya, penanam modal
asing batal berinvestasi atau yang sudah ada memilih pergi. Kepindahan PMA dari
Indonesia tentunya menguntungkan pihak asing. Adapun orang yang dimaksud dengan
gambaran cangik adalah orang yang mau dimanfaatkan oleh pihak asing dengan cara
melakukan demo-demo.
Limbuk berasal dari kata lembek. Dalam
pewayangan tokoh limbuk digambarkan sebagai seorang wanita berbadan besar tapi
pendek. Tokoh limbuk sesungguhnya menggambarkan atau menyindir tentang orang
yang menjadi pembesar atau tokoh (pejabat) penting dipemerintahan yang malas
menjalankan tugas - tugas pemerintahan.
Keberadaan orang seperti ini terlihat atau terasa kalau dia enggan
memperjuangkan idiologi bangsa Indonesia. Tapi dia justru bersemangat apabila
yang dikerjakan mengarah pada penerapan idiologi kapitalis liberalis (idiologi
asing).
Dalam pewayangan diceritakan cangik lan
limbuk punakawane wong astina. Adapun pengertian punakawan itu berasal dari
kata "punika kawane" atau dia adalah temannya. Jadi yang dimaksud
dengan cangik lan limbuk punakawane wong astina adalah sesungguhnya orang-orang
yang memiliki ciri-ciri seperti penggambaran tokoh cangik dan limbuk itu adalah
pembela kepentingan asing. Mereka menjadi musuh dalam selimut bagi bangsa
Indonesia. Seandainya dikomputer, keberadaan mereka menjadi "trojan
horse".
Dari saya cukup sekian, semoga tulisan saya membawa manfaat dan barokah. Aaammiiiinn.
Assalamu'alaikum warm wbr.
Tertanda
Jaka Pingit