Rabu, 12 Mei 2010

Lampahan Suyudana Lahir

JP – 12 Suyudana Lahir
SUYUDANA LAHIR

1 Jejer ing nagari Ngastina, Prabu Krisna Dipayana mios ing pancaniti, ingkang sumiwi putra Raden Arya Dastrarastra twin Raden Arya Widura, miwah patih Gandamana, Resi Dewa Brata pinuju tugur wonten Ngastina, awit Retna Anggendari anggenira wawrat sampun dewasa**1. Ingkang dipun rembag anggening anggarbini Dewi Anggendari wau, dene sampun dewasa dereng wonten antawisipun lair jabang bayi**2. Srinata lajeng angarsa tindak ing kaputren dalemipun Raden Arya Drastarastra. Raden Arya Pandu Dewanata tansah kinanthi tan kengeng pisah**3. Sawusira imbal wacana, kundur karsa busana.

Kamus
Suyudana = Su’udon (bhs. Arab)
# Orang yang berprasangka buruk, menuduh, meneror, dll. Dia adalah orang yang banyak membuat berita bohong, fitnah, tuduhan jelek dan lain-lain. Cerita ini kalau diteliti ternyata mengarah pada ceritanya tiga presiden Amerika Serikat yang terakhir yaitu Clinton, Bush jr dan Obama.

Terjemah
Munculnya Tukang Su’udhon /
Orang Yang Berprasangka Buruk
( Clinton, Bush jr, Obama )
Ceritanya, suatu saat nanti terjemah cerita wayang ini insyaallah akan diketahui oleh masyarakat luas / sedunia. Semua orang ingin tahu benar tidaknya cerita wayang ini, apakah akan terjadi sungguhan ataukah tidak? Waktu itu yang dinanti-nanti adalah masalah keadaan masyarakat sedunia yang akan terbagi menjadi dua golongan besar. Yaitu, golongan yang akan mengikuti nasehat / bimbingan dari Habibie ( Pandawa ) dan orang yang akan mengikuti nasehat / bimbingan dari Gus Dur ( Kurawa ). Cerita yang seperti ini apakah akan terjadi sungguhan ataukan tidak ?
1 Orang-orang penting / berpengaruh di Indonesia sedang memperhatikan perkembangan politik. Diantaranya adalah; keamiran, ulama sepuh LDII (Krisna Dipayana), Gus Dur (mantan Presiden RI yang saat menjabat banyak mendapat cercaan bagi bangsa Indonesia /Dastrarastra), ada juga ulama-ulama yang berpengaruh kuat dalam pemerintahan Indonesia (MUI / Gandamana).
2 Yang mereka tunggu-tunggu adalah kemunculan dari pendukung-pendukung Gus Dur (Dastrarastra) yang selama ini mereka lakukan dengan cara sembunyi-sembunyi (Anggendari).
# Pendukung itu berasal dari dalam dan luar negeri.
3 Habibie sendiri terus mendekat dengan keamiran.
# Mungkin kejadian ini terjadi saat jangka sudah mulai dibaca sehingga masyarakat baru bisa mengerti. Karena perkembangan keadaan dunia yang semakin lama semakin tegang, Habibie memilih mendekat pada keamiran LDII.

2 Madeg ing gupit mandragini, sang padmi wara Dewi Ambiki twin Retna Ambini, miwah putra Dewi Kunthi Nali Branta. Imbal wacana, dene sang nata dangu dennira mios ing pancaniti. Dereng watawis dangu kasaru rawuhipun nata Krisna Dipayana, pinethuk ing garwa, miwah Dewi Kunthi methuk aken ing raka Raden Arya Pandu Dewanata, Dewi Madrim tan pisah, sampun satata lenggah. Sri Krisna Dipayana imbal wacana, anggenira dangu mancaniti. Sang prabu sigra tindak maring Kadipaten dalemira Raden Arya Dastharastra, ingkang umiring para garwa twin putra Raden Arya Pandu Dewanata**1.

Terjemah
1 Perkembangan politik terus dipantau oleh orang-orang penting dan berpengaruh.
# Mungkin seiiring banyaknya keterangan jangka tanah jawa yang sudah mulai tersebar, mereka jadi cemas dengan keadaan dunia. Sepertinya jangka ini memang benar-benar akan terjadi. Jadi keadaan dunia terus dipantau yang semakin lama semakin tegang. Mereka sendiri juga sedang cemas menunggu kepastian benar tidaknya pendukung Gus Dur akan muncul / menampakkan diri (lahir).


3 Madeg ing paseban jawi, Patih Arya Gandamana, twin para punggawa, raden Pandu, twin andaka sumolor. Ingkang rinembag; anglampahi ayahan amaringngi tedha dateng sagung para fakir miskin bawah Ngastina sadaya. Punggawa samya pinatah-patah, sigra bidal**1.

Terjemah
1 Orang-orang yang ada diluar pemerintahan terus memberikan nasehat kepada bangsa Indonesia seiring perkembangan keadaan zaman yang semakin tidak menentu. Diantaranya ada MUI, Habibie dan lain-lain. Tugas memberikan nasehat dibagi-bagi disesuaikan keahliannya / bidangnya.


4 Madeg ing nagari Gumbarja, Sri Yaksendra prabu Kala Werdati, ingadep patih Kala Pramuka, emban yaksi nama Yaksiki**1, ingkang rinembag, badhe males ukum dateng raja Ngastina, duksedaning rama dening prabu Krisna Dipayana**2. Emban Yaksiki amambengngi, luung anduta punggawa ditya rumiyin supados adamel margi ngiras mepag wadya bala, awit dereng dangu dennira kasar ing yudha**3. Sang prabu karenan ing galih, lajeng animbali ditya nama Kala Prayuga**4, dinawuh aken dateng para punggawa, lumampah lumurug dateng nagari Ngastina

Kamus
Parang Gumbarja = Parang; senjata, orang bersenjata, tentara
Gumbarja; gambar raja, bayang-bayang raja
# Oknum TNI yang dalam menjalankan aksinya dibayang-bayangi / diperintah oleh mantan penguasa / mantan Presiden. Semua oknum TNI yang pernah terlibat kudeta yang gagal. Kejadian ini terjadi diawal kepemimpinan Presiden Habibie. Menurut cerita pewayangan, esungguhmya kudeta itu memang ada dan ada yang memerintah. Dalang yang sesunggunya dari kudeta itu adalah pemimpin yang lengser yaitu Soeharto. Ini sudut pandang pewayangan.

Kala Para Muka = Kala;
Para; kumpulan orang-orang
Muka; orang yang terpandang / terkenal
#Orang yang jahat dan dia adalah orang yang terkenal / terpandang pada saat ini. Orang ini termasuk orang yang dekat / terlibat dengan oknum TNI yang gagal kudeta.

Yaksiki = Yaksi; buta, orang jahat
Ki; ini
#Orang jahat dan sampai sekarang mungkin masih menjadi pejabat di pemerintahan.

Kala Prayuga =Kala; orang jahat
Prayoga; sanak famili / keluarga
#Orang jahat yang masih ada hubungan dengan pemimpin / Presiden yang lengser.

Terjemah
1 Sekarang membahas tentang sekumpulan oknum TNI / mantan TNI yang dibayang-bayangi / samar-samar mendapat perintah dari mantan presiden (Parang Gumbarja). Orang itu pernah menginginkan jadi seorang pemimpin (Kala Werdati) dan dia juga punya anak buah yang jadi orang-orang terpandang (Kala Pramuka).
2 Ia ingin membalas rasa sakit hatinya karena atasannya lengser dari kepresidenan. Kejadian lengsernya presiden, ini terjadi melibatkan turut campurnya keamiran LDII (Krisna Dipayana). Karena itulah oknum TNI yang gagal kudeta berusaha membalas raa sakit hatinya pada keamiran dan yang memiliki rasa simpati terhadap keamiran (jamaah). Untuk melancarkan usaha balas dendam ini, diutuslah orang jahat yang masih ada hubungan dengan keluarga dari mantan pengusa yang lengser.
3 Sebagian diantara manusia jelek itu ada yang berpendapat, untuk membalas pada LDII dan simpatisannya memanfaatkan dulu orang kecil sambil mengumpulkan orang – orang kuat yang akan membantu.
4 Pimpinan penerus Soeharto setuju, untuk sementara waktu dimanfaatkanlah orang yang masih memiliki hubungan keluarga.
# Cerita yang ada di LDII sebelum masa jabatan Pak Harto yang keenam selesai. Keamiran LDII pernah dimintai dukungan agar pak Harto tetap jadi presiden pada masa jabatan yang ketuju, tapi ditolak oleh keamiran. Beberapa tahun kemudian saat pemilihan presiden RI di MPR, keamiran mendukung Megawati sebagai presiden RI. Walaupun pada awalnya hanya bisa jadi wakil presiden. Apakah kejadian ini membuat sakit hati keluarga cendana?
# Karena keamiran tidak mau mendukung Soeharto pada masa jabatan yang ketuju, pak Harto sejak saat itu kehilangan tuah sepiritual. Pewayangan, seta dewaji kehilangan kembang wijaya kusuma.
# Cerita lengsernya Suharto (Seta Dewaji) oleh Megawati (raja Singgala Pura) ada dalam pewayangan.
.

5 Madeg ing paseban jawi, para punggawa ditya, Kala Minang Sraya, twin ditya Kala Badama**1. Kasaru datengipun ditya Kala Prayoga saking ngabyantara, rembag siyaga dadamel badhe pangkat dateng nagari Ngastina. Sasampuning samampta, lajeng bidal Togog twin sarahito dadya cucuking lalampah**2. Mangkono lampahira. Sareng dumugi ing margi kapapag wadya Ngastina ingkang andum barana dateng para fakir miskin. Wasana sulayaning rembag dadya prang**3. Mboten wonten kang kasarran lajeng sisimpangan margi

Kamus
Kala Minang Sraya = Kala; orang jahat
Minang; mana, permana, sangat vital
Sraya; bantuan
#Orang penting yang memberi bantuan untuk tujuan yang sangat vital, misal merebut kekuasaan.

Kala Badama = Kala; orang jahat
Badama; dam (arab), pembalasan,
#Orang jahat yang berusaha balas dendam.

Teja Sabawa, Teja Swara = Teja; orang yang sedang jadi perhatian
Sabawa = si wibawa, orang yang berwibawa
Swara = suara, ahli pidato, jurkam, dll
#Orang yang jadi perhatian karena dia orang yang berwibawa.
#Orang yang jadi perhatian karena dia ahli pidato, jurkam,dll.


Terjemah
1 Usaha untuk balas dendam mulai dijalankan oleh orang-orang jelek / jahat. Pelaksana dari usaha balas dendam itu adalah orang yang memiliki posisi yang penting / dominan (Kala Minang Sraya).
# Mungkin yang dimaksud adalah orang itu memiliki posisi yang penting dipemerintahan.
2 Diantara mereka ada juga yang masih memiliki hubungan dengan keluarga (Kala Prayoga). Mereka semua mendapat nasehat / masukan dari orang-orang yang durhaka (Togog twin Saraito dadya cucuking lampah).
3 Usaha mereka untuk balas dendam baru dikerjakan, sudah ada perselisihan dengan orang-orang yang simpatik terhadap keamiran ( LDII). Kejadian ini tidak berlanjut.
# Mungkin setelah jangka dibaca keluarga cendana akan membalas dendam kepada keamiran / LDII.
# Jangka ini berhubungan dengan lampahan babad wana marta.
.

6 Madeg ing giri purna, para siswa nira Resi Dewa Brata**1, kang tengga ing pacrabakan, ing ngadep putra nira kakalih Bambang Teja Sabawa, twin Bambang Teja Swara**2. Ingkang rinembag, putra kakalih sami kepengin suwita ing nagari Ngastina**3. Wasi Teja nata suking galih**4. Bambang Teja Sabawa twin Bambang Teja Swara nuun pamit rinillan. Lajeng bidal ingiring cantrik kakalih, lajeng lampahipun.

Kamus
Wasi Teja Noto = Wasi; wasita (orang yang mengerti)
Teja= orang yang sedang bersinar / jadi perhatian
Noto= pemimpin


Terjemah
1 Kyai langitan / Ulama NU (Dewa Brata) yang suatu saat nanti tidak ngurus lagi masalah penyampaian ilmu agama di pondok (Giri Purna),
2 Dia mempunyai murid / sebagian dari mereka ada yang menjadi orang berwibawa yang jadi perhatian masyarakat (Bambang Teja Sabawa) dan ada juga yang jadi penasehat / juru bicara yang jadi perhatian masyarakat (Teja Swara). Muridnya itu sustu saat nanti akan diminta oleh kyai langitan untuk menggantikan dirinya dalam urursan tertentu.
3 Anak buah kyai langitan yang berwibawa dan juga sebagai juru bicara itu, suatu saat juga ingin ikut terlibat masalah cerita pewayangan.
# Uriusan apa…?
4 Mereka ingin ikut serta membahas sebuah masalah ( ? ), murid yang lain yang memiliki ilmu “Waspada keadaan jaman” mengiyakan
# Mungkin saat jangka ini mulai dibaca, banyak Ulama-ulama NU yang tersinggung dengan isi jangka. Mereka mulai mempelajari isi jangka. Hubungan antara LDII dan NU / Ulama sepuh LDII dengan Ulama NU masih akrab.


7 Madeg samadyaning wana, lampahiro Bambang Teja Sabawa twin Bambang Teja Swara kapapag baris ditya saking parang Gumbarja**1. Pasulayaning rembag dadya prang. Punggawa yaksa titiga pejah sadaya**2. Bambang Teja Sabawa twin Bambang Teja Swara lajeng lampahira**3.


Terjemah
1 Ketika keadaan dunia sudah mulai ruwet / tegang, tanpa disangka-sangka sebagian Ulama NU bertemu dengan orang-orang yang ingin balas dendam (Parang Gumbarja) terhadap LDII.
2 Orang yang mempunyai tujuan balas dendam dapat dikalahkan oleh Ulama / wakil NU yang berwibawa (Teja Sabawa) dan yang jadi juru bicara (Teja Swara) yang jadi perhatian masyarakat.
3 Orang yang berwibawa dan jadi juru bicara melanjutkan niatnya.
#Besok akan ada perselisihan antara Ulama-ulama NU dengan orang yang ingin balas dendam terhadap keamiran. Kejadian ini terjadi waktu hubungan antara NU dengan LDII masih baik


8 Madeg ing jonggring saloka, Sang Hyang Guru miyos lenggah ing marcukanda, ingadep para jawata, ingkang mungging ngarsa Sang Hyang Narada, Sang Hyang Brama, twin Sang Hyang Endra, Sang Hyang Sambu, Sang Hyang Yamadipati**1. Sang Hyang Miwah ngandika marang Sang Hyang Kaneka Putra**2. Punapa ingkang dados gegering suralaya**3. Sh Narada matur; punika pratigya nira Retna anggendari, karya cacangkoking prang Bratayuda Jaya Binangun**4, Sri Krisna Dipayana sampun anekseni, ing benjing dadosing prang, Sang Hyang Narada sampun tumurun maring Ngastina**5.


Terjemah
1 PBB suaatu saat nanti akan membahas sebuah permasalahan, kegemparan ini akan dibahas oleh Sekjen PBB (Hyang Guru) dan semua Badan-Badan dunia yang lain.
2
3 Masalah apa yang telah menggemparkan / jadi pembicaraan di PBB.
4 Masalah yang menggemparkan itu adalah perantara / penghubung gelap antara pemerintah Australian (Anggendari) dengan Gus Dur. Dia akan menanamkan benih-benih terjadinya perang dunia.
5 Kejadian disaksikan oleh keamiran LDII dan juru bicara / penerangan PBB yang teryata anggota CIA.
# Benih-benih permasalahan perang dunia itu yang menanamkan / memulai adalah penghubung gelap antara Australia dengan Gus Dur. Penghubung gelap antara Australia dengan Gus Dur itulah yang dalam pewayangan dikatakan anggendari.
# Sifat fanatik Gus Dur kepada Israel itulah yang mendapat dukungan penuh dari berbagai negara. Semua negara yang mendukung sikap fanatic Gus Dur terhadap Israel itu disebut Kurawa.


9 Madeg ing pratapan Dana Raja, sang bagawan Bisma, putra waruju ngawu-awu langit, mila tilar praja, tan karsa gumantya raja**1. Saking daat kepingining panggalih suwita martapa bawah Ngastina anyelakki kadang astri Retna Ambiki, twin Retna Ambini, punika kadang sepuh, kagarwa prabu Krisna Dipayana**2. Angangetti wasitaning jawata**3, prabu Pandu Dewanata mutrak aken Pandawa gangsal**4, sang maha resi Bismo amiyarsa, garwanira kang putra raden Arya Dastrarastra dyah anggendari arsa ambabar**5, marma sang resi gugup arsa tindak marang ing Ngastina**6, para siswa dinawuhan tenggo ing pacrabakan sang resi sigra bidal**7.

6 Kamus
Kala Werdati = Kala; orang jahat.
Werdati; murda, sirah / ingin jadi kepala
#Orang jahat oknum TNI.

Dana Raja = Dana; uang, modal
Raja; pemimpin
#


Terjemah
1 Ulama-ulama NU / Kyai Langitan yang suatu saat nanti akan mokong dan berpihak kepada negara-negara barat (Bismo) adalah generasi terakhir dari Kyai-Kyai NU yang mengaku-aku kalau dirinya beribadah hanya ditujukan untuk yang dilangit / mencari surga (putra waruju ngawu-awu langit). Suatu saat nanti kyai langitan akan meninggalkan tugasnya sebagai seorang ulama.
2 Kyai langitan ingin bertemu dengan mantan anggota cabinet pembangunan yang saat ini telah menjalin hubungan kerjasama politik denga ulama sepuh LDII.
3 Mengingat / memperhatikan keterangan dari orang yang mengerti tentang situasi zaman.
4 B J Habibie mempunyai anak didik berjumlah lima.
5 Kyai langitan tahu kalau tak lama lagi pendukung dari Gus Dur akan menampakkan diri.
6 Kyai langitan pun gugup dan segera mencermati cerita pewayangan.
7 Semua anak buahnya tidak diajak (memutuskan permasalahan), dia memutuskan sendiri.
Permasalahan hanya dibahas sebatas sesama kyai sepuh.
# Kejadian ini terjadi setelah masyarakat tahu kalau Habibie akan memberikan bimbingan bagi bangsa Indonesia terutama lima golongan (Pandawa). Cerita ini akan segera terbukti. Sedangkan NU yang sebagian orangnya memendam rasa tidak senang terhadap LDII menunggu-nunggu kapan akan memiliki pendukung. Pendukung itulah yang dinanti-nanti kemunculannya.

10 Madeg ing nagari Parang Gumbarja, sang prabu Kala Werdati, ing ngadep emban Yaksi, twin patih Ditya Kala Pramuka**1. Ginem ; sang nata ngarsa-arsa lampahing duta, kasaru praptaning Togog Saraito, matur tiwasing duta narendra pejah dining satria tanah jawi, nama Bambang Teja Sawaba twin Bambang Teja Swara, kadang santana ing Ngastina**2. Sri Yaksendra dupi miyarsa duka yayah sinipi, lajeng dawuh dateng patih Kala Pramuka, kinen siyaga kaprabaning ngayuda karsa lumurug dumateng praja Ngastina**3. Patih Kala Pramuka sandika. Sampun samadya samapta, lajeng bidal kebut sawadya bala nira.

Kamus
Dasamuka= Dasa; sepuluh
Muka; muka, wajah
#Berwajah sepuluh / banyak. Orang yang tidak dapat dipercaya dan ucapannya disana-sini gonta-ganti.


Terjemah
1 Segolongan oknum / mantan oknum TNI yang dibayang-bayangi (mendapat tugas) mantan penguasa / presiden yang telah lengser. Dia adalah seorang pemimpin yang … Mempunyai anak buah yang mempunyai niat jelek, dan nama anak buahnya sudah terkenal dimasyarakat.
# Mungkin akan ada segolongan oknum TNI yang dulu memounyai hubungan dekat dengan Suharto ingin membubarkan LDII, tapi usaha ini digagalkan oleh orang NU.
2 Suatu saat, mantan oknum TNI itu mendapat laporan dari orang yang senang mengadu domba, kalau anak buaknya yang ditugaskan untuk membalas kepada LDII dan simpatisannya digagalkan oleh orang NU yang terkenal berwibawa dan berprofesi sebagai juru bicara.
3 Usaha pertama gagal dilanjutkan dengan usaha kedua yang melibatkan orang yang lebih penting.
# Mungkin saat ini oknum TNI itu menjadi ketua sebuah perkumpulan. Bisa partai / paguyuban / LSM dll.



11 Madeg ing nagari Ngastina, ing dalem kaputren prabu Krisna Dipayana, anjenengi dennira arsa ambabar Dyah Anggendari**1. Kasaru rawuhira resi Bismo. Prabu Krisna wawarta, lalampahan nira ingkang putra**2.Resi Bisma matur; punika sampun karsaning jawata,kaelokaning lalampahan lahiripun jabang bayi badhe ujud satus kaselappan wanodya**3.
Kasaru gara-gara andatengi, rawuhira Sang Hyang Kaneka Putra, praptanira sasanti mring prabu Krisna Dipayana**4, ngungudang ngandika; eeee, kaki prabu Krisna Dipayana, wruha nira, ingsun iki angemban dawuhe Hyang Sukma Kawekas**5, iku sutanira kang anggarbini, wus kinarsakake dene Hyang Sukma Kawekas**6 sutane Dyah Anggendari lair satus kaselappan wanudya, iku diarani Kurawa**7, ing tembe iku dadi mungsuhe anak Kunthi Nali Branta**8, ing tembe prang Bratayudha Jaya Binangun**9.
Sang Dyah anggendari ambabar, duk mijil kawah sinurak dening para Dewa**10, tinurunnan kumaraning Dasamuka**11, sampun awujud jabang bayi kinarya sepuh**12, sinung nama Raden Arya Jaya Pitana**13, jabang bayi lahir kaalusannira Dasamuka**14, getih ambalabar sinurak dadya Kurawa**15. Jangkep pira satus kurang sawiji**16. Nulya wedalling ari-ari, sinurak dadya wanodya, sinung nama Dyah Dursilawati**17. Jumeneng Korawa satus kasalappan wanodya sawiji.
Sang Narada dawuh maring Sri Krisna Dipayana kinen nampi wayahira satus kaselapan siji**18. Raden Arya Drastrasastra miyarsa ngungun ing galih paspastining jawata**19. Sang Hyang Narada amit kondur maring kahyangan.

Kamus
Jaya Pitono = Jaya; paling besar, kuat, tangguh
Pitono; fitnah
#pemfitnah terbesar di Dunia.

Kurawa = Kurupati uwa
#Orang yang melanggar hukum dengan cara mengakali hukum terlebih dahulu sehingga tidak terlalu kentara.

Dursilowati = Dur; durgo, tak bermoral
Silo; orang yang ada di sekitar
Wati; ayu, patuh
#Orang-orang yang ada di sekitar Gus Dur / orang-orang yang tak bermoral di sekitar Gus Dur dan sangat setia kepada Gus Dur


Terjemah
1 Ulama-ulama sepuh LDII (Krisna Dipayana) memperhatikan perkembangan situasi. Dan akan menyebutkan siapa saja yang akan jadi simpatisan / pendukung Gus Dur baik dari dalam maupun yang dari luar negeri.
2 Kyai langitan tidak mau ketinggalan, dia juga menyampaikan pendapat tentang kemunculan pendukung dari penghubung gelap Gus Dur.
# Menurut pewayangan, suatu saat nanti Kyai Langitn juga ikut melibatkan diri membahas cerita pewayangan.
3 Kyai langitan berpendapat kalau ini semua adalah kehendak Allah swa. Pendukung Gus Dur itu jumlahnya sangat banyak. Dari dalam dan luar negeri.
# Semua perkembangan keadaan yang ada dalam pewayangan itu sudah ada ……………
4 Utusan PBB anggota CIA itu bertemu dengan ulama sepuh LDII (memberikan keterangan).
5
6 Ini semua sudah jadi kehendak Allah swa.
7 Pendukungnya Gusdur jumlahnya sangat banyak. Adapun yang terkecil kekuatanya ada satu.
8 Anak didiknya tokoh – tokoh Indonesia yang pernah menimba ilmu di Amerika. Mereka semuanya nanti akan jadi musuhnya blok barat.
9 Suatu saat nanti apabila terjadi perang besar dengan negara-negara barat.
# Yang dimaksud disini adalah perang dunia III.
10 Semua pendukungnya Gus Dur hasil usahanya penghubung gelap telah muncul. Tokoh – tokoh diniapun bersorak sorai / kelihatan senang.
11 Memiliki watak seperti tokoh pewayangan prabu dasamuka.
12 Dia muncul memiliki kekuatan terbesar / sebagai senior / paling kuat.
13 Pendukung utamanya mendapat nama / julukan pemfitnaf terbesar didunia.
14 Pendukungnya Gus Dur muncul memiliki cirri-ciri watak tokoh pewayangan Prabu Dasamuka, dalam cerita Ramayana.
15 Pendukungnya jumlahnya sangat banyak, dia adalah teman / sekutu dari (presiden) Amerika Serikat.
16 Jumlah yang banyak itu masih ditambah satu lagi yang kekuatan perangnya tidak terlalu besar.
17 Adapun pendukung Gus Dur yang kekuatnnya paling lemah adalah orang yang selalu sendiko dawuh terhadap Gus Dur ( dursilowati).
18 Ulama sepuh LDII mendapat wasiat dari juru bicara PBB agar bias menerima keadaan kalau jumlah pendukung Gur Dur yang sangat banyak itu.
19 Dus Dur tercengang melihat perkembangan keadaan zaman. Ternyata jumlah pendukung sikap Gus Dur yang pro zionis itu sangat banyak.


dan ulama-ulama NU / Kyai Langitan (Bismo) semuanya akan tahu sebuah kejadian yang luar biasa. Ulama LDII berpendapat “inilah perjalanan keadaan NU. Ulama-ulama NU / Kyai Langitan berpendapat “ya, ini semua sudah jadi keinginan orang yang lebih tahu”.
Seiiring dengan perjalan waktu akan terjadi sesuatu yang ajaib / luar biasa.
Pendukungnya Gus Dur jumlahnya banyak sekali.
# Setelah pendukung-pendukung Gus Dur muncul nanti akan diketahui jumlahnya ternyata banyak sekali. Tanpa disangka-sangka ada sebuah kejadian yang menggemparkan. Ada utusan PBB, dia oknum CIA (Kaneka Putra) ngomong kepada keamiran LDII (Krisna Dipayana). Isinya omongan ; Hee..., pak Amir. Saya ini sekedar menyampaikan keterangan dari............... . suatu saat nanti pendukung yang muncul dari hasil penggalangan penghubung gela antara Aaustralia dengan Gus Dur akan jadi musuh dalam perang dunia nanti. Pendukung-pendukung itu adalah teman-teman AS (Kurupati) yang senang terhadap lepasnya Timur Leste dari Indonesia (Kurawa).
# Yang dimaksud dengan Prabu Kurupati adalah Presiden AS. Kurawa adalah teman-teman AS yang senang terhadap lepasnya Timur Leste dari Indonesia.
# Menurut jangka, Timur Leste saat ini dibawah kendali AS (Kurupati / Suyudana / Duryudana), tapi tidak langsung. AS memanfaatkan Australia (Patih Sengkuni) sebagai wakilnya dengan menangani Timur Leste.
# Hasil minyak di Timur Leste yang dicuri oleh Australia (Sengkuni) kemudian dibagi bersama-sama AS (Suyudana). Keterangan ini ada dalam jangka “Rebutan Lisah Tolo”.
**Setelah pendukung Gus Dur benar-benar muncul / menampakkan diri (Anggendari ambabar), orang-orang besar, terpandang, politikus dunia, penganut Internasional, staf-staf PBB dan lain-lain banyak yang berkomentar (sinurak dening para Dewa). Memiliki watak / kepribadian yang dimiliki oleh tokoh wayang Dasamuka (tinurunan kumaraning Dasamuka), sekali menampakkan dirinya dia sudah memiliki kekuatan perang yang sangat besar / kuat (awujud jabang bayi kinarya sepuh). Dia seorang pemfitnah terbesar di dunia (sinung nama raden Arya Jaya Pitono). Memiliki semua sifat / watak tokoh pewayangan Dasamuko. Pendukung lainnya jumlahnya sangat banyak, yaitu teman-temannya/sekutunya (getih ambabar sinurak dadya Korawa), pendukung terakhir / terkecil kekuatan perangnya adalah orang-orang yang ada di sekitar / sangat setia kepada Gus Dur (medaling ari-ari sinurak dadya wanodya). Keamiran LDII diminta untuk bisa menerima golongan ini/kenyataan ini. Gus Dur sendiri merasa kagum setelah mendengar kenyataan ini.
# Yang dimaksud jabang bayi adalah AS, getih ambalabar adalah sekutu-sekutu AS, wanodya adalah simpatisan Gus Dur yang setia mendukung bagaimanapun keadaannya.


12 Madeg ing gupit mandragini, sang prabu Krisna Dipayana lenggah kaliyan kang rayi resi Wara Bisma**1. Ginem ; kaelokaning lalampahan amanggihhi rayi sang bagawan Bisma, ingkang rinembag kaelokaning lalampahan**2, resi Dewa Brata matur ; punapa prabu walang galih, Pandawa retnaning bumi, anedak aken para ratu tanah jawi, puja brata kula katampiya wayah kula Pandawa, kula dados sawo wadal**3. Resi Bisma aturipun inggih makaten ; kakang , hamba inggih bela prasetya, ing tembe prang jaya binangun hamba dadoso tatawuring prang, saraya nira putra kula Pandawa**4. Sri Kresna dupi tampi prasetya nira kang rayi resi Bisma**5, raja putra ngawu-awu langit saklangkung suka sukuring wardaya, anuhun maring jawata**6. Sang resi wara Bisma amit kundur mring pratapan, sang resi Wara Bisma inggih nuwun amit Sri Krisna Dipayana jumurung karsa nira rayi kakalih, sigra bidal.


Terjemah

1 Suatu saat nanti antara Ulama-ulama sepuh LDII (Krisna Dipayana) dengan ulama sepuh NU (Wara Bismo) akan ada komunikasi / pertemuan.
2 Mereka membahas keajaiban perjalanan dunia.
3 Kyai NU berkata “Saya harap Kyai-Kyai LDII tidak usah susah, anak didiknya Habibie jadi permata di bumi, saya sampaikan puji syukur / hormat saya pada anak didiknya Habibie semoga diterima. Saya hanya jadi tumbal perjalanan dunia ini. Saya selalu jadi korban”.
4 Kyai NU melanjutkan ucapan intinya “Untuk Ulama-ulama LDII saya tetap setia (menepati apa yang ada dalam cerita pewayangan), saya ingin jadi jagonya perang dunia nanti. Musuh saya adalah anak didiknya Habibie”.
5 Kyai-Kyai LDII sangat tersinggung / marah mendengar ucapan Kyai-kyai langitan NU.
6 Sedangkan Kyai NU merasa sangat bahagia. Permintaan ini disampaikan kepada semua orang-orang ternama / berpengaruh.
# Ketika jangka diceritakan banyak yang menyudutkan NU, lama-lama Kyai NU sumpah untuk berpihak kepada negara-negara barat. Pertemuan berlangsung dengan tegang tapi tidak sampai terjadi tawuran.


13 Madeg ing gupit mandragini, sang padni wara Pandu, Dyah Kunthi Nali Branta twin Dyah Madrim ingadep putra raden Arya Punta Dewa. Mangkono kasaru rawuhiro Sri Krisna Dipayana, ingiring putra prabu Pandu Dewanata. Dewi Kunthi twin sang Dyah Madrim amethuk satata lenggah. Sri Krisna mirsa semu nira kang putra Dyah Kunthi, sigra dennira angarih-arih**1; aja sira walang ati, amarga kabeh-kabeh mau atas karsaning jawata luwih**2, ing tembe putra nira kang pamadya wus pinasthi anurun aken para nata ing tanah jawa, suwunnen kewala marang jawata**3. Sri Krisna Dipayana amit mring putra arsa miyos sineba, Dyah Kunthi twin Dyah Madrim sumongga, nyuwun idin arsa semedi, kang rama anjurungngi, sigra jumeneng arsa miyos.


Terjemah

1 Ada pertemuan kesepakatan antara Habibie (Pandu), SBY (Punta Dewa), Keamiran LDII (Krisna Dipayana) dll.
2 Mereka semuanya dinasehati “jangan susah terus menerus, ingatlah semua itu bukan kehendaknya, besok dari LDII (Pamadya) akan muncul pemimpin-pemimpin dunia dari suku Jawa.
3 Berharap dan berdoalah”. Anak didiknya Habibie bisa menerima dengan legawa.
# Kejadian ini terjadi setelah jelas-jelas suatu saat nanti dalam perang dunia Kyai NU akan berpihak pada negara-negara barat.


14 Madeg ing pandapi Ngastina, prabu Krisna Dipayana miyos ing pancaniti, ingkang sumiwi putra Raden Arya Pandu Dewanata, twin Raden Arya Drastrarastra, Raden Arya Widura, twin patih Arya Gandamana, kang mungging ngarsa ari nata param para ing Ngastina, resi Dewa Brata. Sri Krisna Dipayana jumeneng ing dampar ngandika**1; kabeh para punggawa miwah para wadya bala ningsun sareh kaprabon maring putra ningsun kaki Pandu Dewanata**2. Para wadya punggawa Ngastina sami saur manuk samya mangastuti. Sri Krisna Dipayana karsa martapa wonten ing sapta arga, wukir retawu, sisilih Begawan Abiyasa**3. Para ratu manca praja samya saur paksi ; kang putra tinarik astanira, linenggah aken ing dampar**4. Para nata manca praja twin para punggawa, patih, samya ngabekti mring Sri Pandu Dewanata**5. Kasaru geger ing jawi, praptanira kang Parang Muka saking praja Parang Gumbarja, prabu Kala Werdati**6. Sri Pandu Dewanata matur kang paman Resi Dewa Brata twin patih Arya Gandamana, kinantennan kang rayi Raden Arya Widura**7. Sang resi Dewa Brata, patih Arya Gandamana miwah para punggawa samya medal ing jawi, amethuk aken mengsah**8.
Dupi prapta ing jawi, sampun panggih kaliyan mengsah, ayun-ayunan sak langkung remening prang prabu Kala Werdati pejah dening sang resi Dewa Brata, lajeng sampak, patih Arya Gandamana twin Raden Arya Widura ngamuk punggung, wadya sabrang sirna datan mangga puliha, wadya rucah lamajeng sar-saran, sang resi Dewa Brata lajeng undang kundur. Sri Pandu Dewanata amethuk maring kang paman sigra binekta mring pancaniti, lenggah satata. Sri begawan Krisna Dipayana dawuh samya malebeng Pura, sigra bojana androwina.


Terjemah
1 Ulama sepuh LDII menyatakan sikapnya ( baik sebagai ulama maupun atas nama keamiran).
2 Kalau mulai saat ini, dirinya memberikan wewenang mengatur hak politinya kepada B J Habibie.
3 Ulama –ulama sepuh LDII memilih meninggalkan dunia politik, mengkhususkan menyampaikan ilmu agama. Dan baru membahas masalah politik apabila diminta. Sejak saat itu ulama sepuh LDII disebut “ ulama – ulama yang telah berusaha… “.
4 emua orang yang menjadi anggota LDII dan yang memiliki rasa simpati enyatakan setuju. Untuk B J Habibie semenjak saat itu sipersilahkan memberikan bimbingan politik kepada warga LDII secukupnya.
5 Semua orang yang memiliki raa simpati kepada LDII dan simpatisannya mematuhi nasehat dari B J Habibie.
6 Untuk permasalahan yang berhubungan dengan usaha balas dendam dari mantan / oknum TNI pendukung Soeharto yang saat itu sedang tegang,
7 permasalahan ini dituntaskan dengan melibatkan MUI (gandamana), Habibie Center dll.
8 Semuanya kompak mengatasi permasalahan. Ampai tuntas.

# Suatu saat nanti keamiran LDII menyampaikan nasehat kepada semua orang yang berpihak pada keamiran / LDII (Krisna Dipayana), isi nasehat “Semuanya saja diminta untuk berbakti / mengikuti didikan dari Habibie”. Keamiran merasa sudah cukup memberikan bimbingan.
# Tanpa disangka-sangka ada golongan yang ingin membubarkan LDII. Akhirnya Habibie perintah pada Kyai NU, MUI dan lain-lain untuk menghadapi sampai semuanya dapat dituntaskan.

Kejadian ini mungkin baru terjadi terjemah pewayangan tersebar luas keseluruh dunia.

Lampahan Puntadewa Lahir

JP – 11 Puntadewa lahir

PUNTADEWA LAHIR

1 Jejer ing nagari Ngastina, Prabu Krisna Dipayana, mios ing pancaniti, ingkang samiwi putra Arya Prabu Drastarastra, twin para Pandu Dewanata, miwah Arya Widura, ingkang mungging ngarsa nata dahyang Asmara Santa**1. Ingkang rinembag anggalih putra Dewi Kunthi Nali Branta anggening anggarbini sampun wanci dereng ambabar**2. Kasuru sowanipun patih Jaya Prayitna. Angirid Arya Prabu Bismaka ingutus kang raka Prabu Basudewa, atur uninga, Praja mandura kadatengan parangmuka ing garba sumanda**3, matur nyuwun sih wilasa : kang paman Prabu Krisna Dipayana kaparengna anuwun angampil putra kakang Arya Prabu Pandu Dewanata**4. Sri Krisna Dipayana sampun maringaken Arya Prabu Pandu Dewanata dinawuhan sandika**5. Arya Prabu Bismaka kadawuhan pangkat rumiyen lajeng amit rinillan pangkat, sang nata kondur ngadaton kaderekaken kang putra Arya Pandu Dewanata.

Kamus
Punta Dewa;
Punta = mumpuni nata, kuat menata bangsa Indonesia
Dewa = gede dawa, orang terpandang berpengetahuan luas
* Orang yang mampu menata bangsa Indonesia dari keadaan terpuruk dan orang itu memang orang yang pandai dan terpandang

Widura = Wulan Ndadari;
Wulan = (seindah) bulan
Ndadari= purnama
*Orang yang berkumpul dalam sebuah wadah LSM yang dibentuk oleh Habibie (Habibie Center)

Garba Sumanda;
Garba = yang ditempati
Sumanda = sedikit-sedikit ada pengaruh
*Sebuah golongan / partai yang sedikit-sedikit ada pengaruh kalau golongan / partai itu adalah partai / golongan dia.

Bismaka;
Bis = biso
Moko = mokong, mbalelo, beroposisi, berseberangan
*Warga negara AS yang pro terhadap Indonesia dan berseberangan dengan kebijakan / tidak setuju dengan kebijakan presiden AS.

Ari Nata Arya Endra Yaksa;
Ari Nata = wakil pimpinan
Endra = narendra, pemimpin
Yaksa = buta, jahat
*Wakil dari pemimpin dan dia itu mempunyai sifat yang jelek/jahat

Maera = Ma Khaira (bhs arab);


Terjemah
Munculnya Pemimpin yang Mumpuni Menata

1 Indonesia adalah sebuah negara yang posisinya ada dipersimpangan dua benua dan dua lautan. Masyarakatnya jadi penerima tamu bagaikan penerima tamu di pintu gerbang (Astinopura / Asta ning Gapura). Memiliki seorang pemimpin / kyai / amir yang selalu menyenangkan dimata para santrinya / bangsa Indonesia (Krisna Dipayana). Di Indonesia ada juga mantan pemimpin yang sewaktu dia sangat banyak kritikan / cercaan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Di Indonesia ada juga sebuah perkumpulan / yayasan yang mempunyai nama yang baik di masyarakat, sebaik / seindah bulan purnama dimalam hari (Wulan Ndadari / Widura). Di Indonesia ada juga seorang pembantu yang keberadaannya samar - samar. Dikatakan ada tapi oleh warga LDII keamiran itu dikatakan tidak ada. Meskipun warga LDII mengatakan tidak ada / tidak memiliki amir, tapi masyarakat kalau mau meneliti dengan seksama akan tahu bahwa sesungguhnya keamiran di LDII itu ada (Dahyang Asmara Santa).
2 Mereka semuanya sedang menunggu kemunculan seorang pemimpin yang dulu pernah dititipkan / belajar di AS (Kunti). Saat itu dia dan teman-temannya keadaannya sedang keronto-ronto / memprihatinkan (Nali Branta).
# Keadaan anggota TNI yang pernah belajar di AS saat ini menurut pewayangan keadaannya sedang keronto-ronto. Maksudnya keronto-ronto, apabila mereka memperhatikan nasib bangsa Indonesia saat ini mereka akan merasa nelongso / keronto-ronto / pedih di hati.
3 Kemudian ada kabar dari orang yang bertugas dibagian kewaspadaan / keamanan (jaya prayitna), orang itu disertai / didukung oleh orang AS yang pro NKRI memberitahukan kalau ada orang dari partai yang telah ditinggalkannya (golkar) menghubungi / mendatangi AS agar Yudhayana tidak jadi presiden.
# Ada orang dari partai Golkar yang terlibat korupsi berusaha menggagalkan SBY ketampuk kepresiden masa jabatan yang pertama.
4 Orang dari AS juga meminta doa restu pada keamiran LDII masalah usahanya meminta bantuan ke Habibie.
# Saya tidak belum bisa menjelaskan hal ini!
# Disini spertinya ceritanya adalah; sewaktu mendekati pilpres th 2004. Ada orang dari partai Golkar yang terlibat korupsi ingin menggagalkan SBY dari kursi kepresidenan. Untuk menggagalkan SBY orang itu minta bantuan ke pemerintah AS. Pemerintah AS tidak mengabulkan, sipeminta tetap ngotot. Kemudian pemerintah memanfaatka Habibie untuk menghentikan oknum partai Golkar yang terlibat korupsi itu.
5 Keamiran LDII menyetujui / merestui dan Habibie juga setuju.



2 Madeg ing gupit Mandragini sang padmi wara Dewi Ambiki, kang enem Dewi Ambaini. Lenggah ing praba suyasa, ingadep para parekan jethi anulya kondorira narendra Prabu Krisna Dipayana, pinethuk ing garwa**1. Arya Prabu Pandu tan pisah kang rama, satata lenggah**2. Sri Krisna Dipayana angandika mring garwa, anggening anggarbini kang putra Dewi Kunthi Nali Branta sampun wanci, kinen ngalempak ing Pura, sarta kaki Pandu Dewanata pininta sraya maring Mandura**3. Arya Prabu Pandu Dewanata lajeng rinangkul kang Paman Resi Wara Bisma maring pratapan ing Giri Purna, sandika**4. Kang putra amit rinillan pangkat ingiring Dahyang Asmara Santa saanakira**5.

Kamus

Terjemah
1 Sedangkan keamiran bersama dengan mitra politiknya terus menjalin komunikasi. Mitra politiknya adalah orang yang dulu pernah menjadi anggota kabinet dimasa pak Harto (ambiki, ambaini).
2 B J Habibie sendiri terus menjalin hubungan yang erat dengan keamiran LDII.
3 Saat ini sudah dekat waktunya munculnya pemimpin yang mumpuni, semuanya diminta memperhatikan. Saat itu Habibie sendiri sedang mendapat tugas / amanat dari Amerika Serikat. Amerika Serikat sendiri adalah sebuah negara yang menjadi pelindung zionis / manusia yang durhaka (mandura).
# Amerika menjadi bekingnya zionis dalam pewayangan diceritakan sebagai negara yang durhaka (mandura). Sedangkan mandura sendiri adalah zionisme.
#Coba diteliti kunjungan presiden BJ Habibie ke Amerika Serikat.
4 Sebelum membantu AS, BJ Habibie didekati oleh Kyai langitan / ulama sepuh NU (Wara Bisma).
5 Apa yang dikerjakan oleh Habibie mendapat dukungan dari keamiran dan warga LDII lainnya.
#Yang dimaksud dengan Garba Sumanda adalah orang / golongan yang ada hubungannya dengan SBY meskipun hubungan itu hanya sedikit-sedikit. Antara SBY dan partai Golkar itu masih ada hubungan walau hanya sedikit-sedikit. Ini jongko tetang SBY masa pilpres yang pertama.

3 Madeg ing paseban jawi, rekyan patih Jaya Prayitna, twin Arya Prabu Bismaka, rembag badhe anguntapaken ing kondorira sang Raja Putra, dumugi ing tepi swiring samya wahana turangga**1. Sowannira samapta gya bidal.

Terjemah
1


4 Madeg ing nagari Garba Sumanda, sang Prabu Kala Yaksa, mios ingadep patih Kala Druendra.**1 Ginem ; dennira angepunga praja Mandura, sedya karsa angrebat garwa narendra Dewi Maera,**2 kang tinuduh angepung praja Mandura, ari nata Arya Endra Yaksa sawadya punggawa ditya, twin patih Kala Madenda**3, patih Kala Druendra atur uninga, manawi samangke Prabu Basudewa minta sraya mring Ngastina, Prabu Pandu Dewanata sampun pangkat saking Praja sedya mring Mandura**4. Sriyaksendra arsa ambiyantu prang mring Mandura**5. Pinambeng deneng patih Druendra**6. Awit kang rayi Arya Endra yaksa sampun mumpuni, manawi sang Prabu karsa ambiyantu, ing wingking kemawon prayogi utusan punggawa rumiyen, sigra nimbali punggawa ditya titiga**7, Kala Dumreksa, Kala Wisaya, miwah Kala Praceka**8, wus sinung dawuh salirring karya, punggawa katri sampun malebda, sandika, amit rinillan lajeng bidal.

Kamus
Garba Sumanda;
Garba = tempat keberadaan
Sumanda = tercium, terdengar samar-samar

Dru Endra;
Dru = dra, cidra, durhaka
Endra = narendra,raja, pemimpin
*Pemimpin yang durhaka

Kala Dum Raksa;
Dum = andum-andum, bagi-bagi
Reksa = reksasa, orang jelek
*Orang jelek yang waktu itu senang membagi-bagi, misal bagi-bagi hadiah
(Ati Apen) = orang yang senang merawat (mengambil) harta milik orang lain

Kala Wisaya;
Wis = sudah
Aya; ayang-ayang, masa lalu
*Orang itu sekarang hanya tinggal bayang-bayang, sudah tidak muncul di pemerintahan lagi.

Kala Praceko;
Pra = para, orang-orang
Ceka = cacat tangannya yang sebelah
*Orang yang jahat / jelek cacat hukum, pelanggar hukum.

Terjemah
1 Sekarang membahas ceritanya orang yang dulu pernah satu partai dengan Yudhayana. Tapi saat ini dia dan golongannya (oknum Golkar / korptor) sedang memiliki perasaan sakit hati terhadap Yudhayana.
2 Oknum Golkar itu sedang berusaha mencari dukungan dari pemerintah Amerika Serikat (ngepung praja mandura). Sedangkan yang dimintai bantuan / dimanfaatkan adalah orang yang baik / simpatik terhadap NKRI (dewi maera)?
3 Semua orang yang memimta bantuan itu adalah orang yang jelek (endra yaksa) serta dilandasi perasaan dendam (kala madenda).
4 Oknum partai Golkar itu sudah mengatahui kalau pemerintah AS meminta bantuan ke Habibie untuk menghentikan keinginan aknum partai Golkar.
5 Dari pihak oknum partai Golkar, ada keingina dari pimpinan tertinggi untuk terjun langsung menjalankan keinginannya.
6 Tapi dicegah oleh anak buahnya, anak buahnya itu sendiri adalah orang yang cidra / pelanggar hukum.
7 Menurut pendapat anak buahnya, cukup anak buahnya sajalah yang berhubungan dengan pemerintah AS.
8 Anak buah oknum partai Golkar itu adalah orang jelek yang turut bagi-bagi hasil korupsi (kala dumreksa), orang yang cacat…(kala praceko) yang kini semuanya tinggal bayangan.
# Mungkin yang dimaksud tinggal bayangan adalah kini mereka tidak punya pengaruh lagi.
#Orang jelek yang andum-andum / bagi-bagi mungkin dia dulu membagi-bagi bantuan atau lainnya. Tinggal bayang-bayang, saat ini orang itu tidak muncul di pemerintahan. Cacat hukum mungkin dia juga melanggar hukum.

5 Madeg ing samadyaning wana, lampahing baris ditya kapapag baris wadya Ngastina, pasulayaning rembag dadya prang. Danawa kaseser, wasana samya sisimpangan ing margi**1.


Terjemah
1 Disaat usaha mereka ketahuan orang-orang yang setia kepada pemerintah, terjadi perselisihan tapi tidak berlanjut. Masing-masing tetap berpegang teguh pada prinsipnya.

6 Madeg ing pratapan Giri Purna, Sang Begawan Wara Bisma**1, amanggihhi ingkang putra Arya Prabu Pandu Dewanata**2, anuwun idin arsa mring Mandura, pinanti sraya prang**3, Sang Resi suka jumurung, mangastuti**4, Arya Prabu Pandu lajeng amit sampun rinillan lajeng bidal dalah parepattiga, Semar, Nala Gareng, Petruk**5.


Terjemah
1 Sekarang membahas ceritanya orang-orang / ulama-ulama yang sudah tidak mementingkan ilmu agama lagi (giri purna) . Mereka itu adalah orang-orang yang mokong (wara bisma).
# Sepertinya cerita ini mengarah pada ceritanya kyai NU yang dikuliahkan ke luar negeri.
2 Ada sesuatu yang akan dibicarakan dengan Habibie.
# Apa yang dibahas ?
3 Habibie mendekat pada ulama-ulama itu dan minta idin / restu untuk mengatasi permasalahan.
4 Ulama-ulama NU mendukung, merestui…


7 Madeg ing madyaning wana, talatah Praja Mandura, lampahipun Arya Prabu Pandu Dewanata kapapag baris ditya saking Praja Garba Sumanda, pasulayaning rembag dadya prang, Danawa pejah sadaya**1. Arya Prabu Pandu Dewanata lajeng lampahipun kaderekaken Semar, Nala Gareng, Petruk**2.

Terjemah
1 Disaat permasalahan sedang ruwet / tegang (Madyaning Wana), dalam usahanya Habibie (Pandu) membantu presiden / pemerintah AS untuk menolak / menggagalkan permintaan dari golongan / partai yang ingin mengagalkan / melengserkan SBY dari capres, antara Habibie dan golongan itu pernah terjadi pertemuan / perselisihan.
2 Habibie terus melanjutkan tugasnya. Semua yang dilakukan Habibie mendapat dukungan dari keamiran LDII dan anak buahnya.
#Habibie dalam menjalankan tugasnya selain minta doa restu dan dukungan dari kyai langitan (Bisma) juga mendapat dukung tapi tidak berlanjut.
#Golongan / partai yang ingin menggagalkan SBY itu pernah minta bantuan pemerintah / presiden AS tapi ditolak. Karena tetap ngotot pemerintah AS kemudian melibatkan Habibie untuk menggagalkannya. Coba diingat-ingat.


8 Madeg ing nagari Mandura, Prabu Basudewa**1, lenggah twin rayi Arya Prabu Setyajid**2, ginem ; Sang Prabu anganti-anti lampahira kang rayi Arya Prabu Bismaka**3. Kasaru datengipun kang raya Arya Prabu Bismaka, matur salirring reh dinuta**4, sampun angsal ing karya, katungka rawuhipun Arya Prabu Pandu Dewanata**5, Sri Basudewa jumeneng angurmati rawuhipun Arya Pandu Dewanata**6. Lajeng lenggah satata. Sasampuning jarwan jinarwan dupi rerep sawatawis Arya Prabu Pandu Dewanata anuhun amit arsa medal ranang gana**7, pinambeng datan kenging, Arya Ugrasena kinen umuring, lajeng bidal**8.

Kamus
Setyajid;
Setya = setia, patuh
Aji = berharga, terhormat
* Orang yang sangat setia kepada AS dan dia orang yang terhormat, semacam Menlu / Duta Besar

Terjemah
1 Sekarang membahas ceritanya pemerintah AS.
2 Yang sedang membahas permasalahan bersama dengan……
3 Serat menunggu hasil kerja dari orang yang simpatik terhadap Indonesia.
4 Kemudian datanglah kabar kalau Habibie turut serta.
# Maksudnya ikut membantu.
5
6
7 Setelah ada komunikasi. Habibie langsung bertindak.
8 Karena tidak bia dicegah, habibie kemudian disertai …
#Di sini diceritakan sepertinya menjelang waktu SBY jadi presiden, ada segolongan orang yang ingin menggagalkan SBY dari kursi kepresidenan. Mereka minta bantuan ke AS. Oleh AS ditolak, mereka tetap ngotot. Untuk menghentikan usaha mereka, pemerintah AS melibatkan Habibie. Kejadian ini juga diketahui oleh Inggris.

9 Madeg ing pakuwon ditya, Arya Endra Yaksa**1, ingadep Patih Kala Madenda tumenggung Kala Prakempa, Kala Badama samya punggawa sureng kewuh**2,. Sang Arya utusan angantep Prabu Basudewa, ngaturaken putri, punapa lumawan ing prang**3. Lagya echa ngandika, nuliya miyarsa susumbar, Arya Endra Yaksa mangkrakkuraya, singa manabda, tengara mijil prang. Arya Ugrasena panggih kaliyan punggawa, prang. Punggawa ditya pejah, Patih mangsah, Arya Ugrasena kalindih**4. Patih yaksa jinemparing Arya Prabu Pandu Dewanata, kenging pejah**5. Arya Endra Yaksa bramantya, prang rame, sami ngaben kasantikan, danguning prang, Arya Endra Yaksa jinemparing pagas jangganira, angemassi**6. Arya Prabu Pandu Dewanata lajeng kondur, pinethuk ingkang raka Prabu Basudewa**7. Binekta lenggah ing pancaniti, ingaturran manjing kadaton karsa, adreng anuwun pamit awit kang rayi anggenipun anggarbini sampun winanci. Prabu Basudewa umiring twin kang garwa Dewi Maera ingiring ari kakalih, Arya Prabu Bismaka twin Arya Prabu Ugrasena, lajeng bidal.

Kamus
Kala Pra Kempo;
Kala = jahat
Pra = para, kumpulan orang
Kempo = kampong / apus-apus / penipu / pendusta

Terjemah
1 Sekarang membahas ceritanya orang yang terus berusaha menghalangi SBY dari kursi kepresidenan (yang pertama).
2 Bersama dengan para pembantu-pembantunya yang berusaha balas dendam, semuanya sedang sibuk.
3
4,5,6 Utusan-utusan dari orang yang ingin menggagalkan SBY yang meminta bantuan ke AS dapat digagalkan / dihentikan.
7 Pak Habibie menyapaikan keterangan pada politisi sesepuh di AS, kalau usahanya berhasil.
#Kejadian sebagian anak buahnya dapat dikalahkan / dihentikan mungkin saat mendekati pilihan presiden putaran kedua.


10 Madeg ing jonggring saloka, Sang Hyang Batara Guru, lenggah ing bale asmara kata, ingadep Sang Hyang Narada, twin Sang Hyang Brama, Sang Hyang Endra, miwah Sang Hyang Maha Darma, Sang Hyang Yamadipati. Sang Hyang miwah ngandika maring Sang Hyang Narada kawontenannipun geger ing Surolaya, gara-gara mageterran tan amendo**1. Resi Narada matur, awitipun Dewi Kunthi badhe ambabar jabang bayi datan luar**2, amargi nyuwun titimbangan kaliyan lairipun Surya Putra, medal saking Karno**3, Sang Hyang Narada twin Sang Hyang Darma ingutus kinen anekseni medalipun jabang bayi saking ngemban-embannan sarta kaparingan nama Arya Punta Dewa**4, sesilih Prabu guna tali karma**5. Sang Hyang Narada twin Sang Hyang Darma, sandika, amit ranillan gya mesat.

Kamus
Guno Tali Krama;
Guna = yang berguna, yang berjasa
Tali = mengikat, mempersatukan
Krama = berkumpul, bergabung
#Orang yang mempersatukan (dunia) bergabung menjadi satu, tidak seperti saat ini, sudah ada PBB tapi masih ada blok-blok, non blok.

Terjemah
1 Ada sebuah permasalahan yang lama tidak segera berhenti akhirnya sampai juga permasalahan itu kemeja PBB.
2 Ada utusan PBB yang menyampaikan keterangan, permasalahan yang sampai kemeja PBB itu adalah permasalahan orang yang dulu pernah belajar ke AS yang kini akan jadi pemimpin keadaanya sedang terhalang / ada yang mencegah.
3 Yang menjadi halangan adalah, ia menginginkan diberihak mengimbangi (titimbangan) golongan yang selama ini selalu didengar (pentagon / adipati karno) dan menjadi penguasa lobi PBB (putraning hyang surya).
# Besok sebelum Presiden Yudhayana terjun mengatasi permasalahan dunia, harus minta diberi hak untuk mengimbangi lobi pentagon di PBB yang selama ini mendominasi lobi PBB. Permasalahan dunia itu antara lain, krisis global.
4 Orang-orang yang baik diminta menjadi saksi atas kemunculan orang yang mumpuni menata.
5 Disebut juga orang yang berguna dalam mempersatukan…
# Presiden Yudhayana suatu saat nanti akan mempunyai tugas mereformasi dunia, menata dunia dengan tatanan dunia yang lebih baik / luhur (Sisilih Prabu Guna Tali Krama).


11 Madeg in nagari Garba Sumanda**1, Sri Yaksendra, lenggah ingadep ginem ; Sang Prabu miyarsa warta, manawi kang rayi Arya Endrayaksa pejah**2. Pejah dening Arya Pandu Dewanata, tumpes tan ana kari, dene samangke ing Mandura suwung, sami dateng Ngastina**3. Sri Yaksendra duka dawuh undang-undang, karsa tindak anglurug maring Ngastina, sigra tenggara, bidal kebut sawadya balanipun.


Terjemah
1 Sekarang membahas ceritanya orang yang sedikit-sedikit ada kesan kalau SBY masih ada hubungan.
2 Pimpinan yang berusaha menghalangi kemunculan SBY mengetahui kalau anak buahnya telah digagalkan.
3 Yang menggagalkan adalah Habibie. Kalau nanti ada usaha besar-besaran hingga perhatian mereka tertuju pada usaha menghentikan bangkitnya nama Indonesia dimata dunia.
# Ceritanya seolah-olah ada orang dari partai golkar yang mempunyai hubungan agak jauh dengan SBY ingin menggagalkan SBY jadi presiden RI. Orang itu minta bantuan ke AS ditolak, tetapi tetap ngotot. Pemerintah AS kemudian melibatkan Habibie untuk menolak / mengurungkan niat keinginan orang itu. Orang itu adalah orang yang pernah terlibat perbuatan jelek / jahat karena membagi-bagi. Tidak ada keterangan jelas yang dibagi itu uang atau jabatan atau sesuatu yang lain.
# Prakiraan kedua. Cerita ini sepertinya menceritakan besok akan ada orang dari AS yang berusaha menghalangi bangkitnya nama Indonesia dimata dunia. Karena bangkitna Indonesia berpelung jadi pesaing berat bagi AS disegala bidang.

12 Madeg ing Wukir Giri Purna, sang resi Wara Bisma**1, ingadhep para siswa. Sang nata Wara Bisma kapi dereng ing karsa**2. Denira arsa twin maring praja Ngastina, karsa nguningani pambabarira ingkang putra Dyah Dewi Kunthi Nali Branta**3, para sisa sami kinen tengga ing pacrabakan sang resi Dewa Brata lajeng tindak**4.

Terjemah
1 Ini ceritanya ulama yang sudah mulai meninggalkan tugas ulama dipondok. Mereka adalah ulama-ulama yang mokong.
2 Mereka sangat menginginkan…
3 Diantara keinginan itu adalah keinginan untuk melibatkan diri dengan sesuatu yang berhubungan dengan kemunculan SBY sebagai orang yang yang berpengaruh.
4 Ulama-ulama ini ingin melibatkan diri, sedangkan murid-muridnya tidak diajak.
# Ulama-ulama NU / Kyai Langitan yang suatu saat nanti mokong / tidak mau berpihak kepada pemerintah RI (Wara Bisma) dan meninggalkan tugas sebagai penyampai ilmu agama di pondok (Giri Purna) merasa sangat menginginkan melibatkan diri dengan sesuatu yang berhubungan kemunculan SBY sebagai orang kuat didunia.

13 Madeg ing nagari Ngastina, Prabu Krisna Dipayana lenggah madyaning datu laya kaliyan garwa, tansah angrakethi putra Dyah Kunthi Nali Branta**1. **. Enget saking wacaning para maharesi nata twin Prabu Basudewa, dalah kang garwa Dewi Maera, ingkang ngiring rayi kakalih**3. Arya Prabu Bismaka twin Arya Ugrasena sigra sami sinambrama pambagya, sami anuhun, Sri Krisna Dipayana awawarta, Dewi Kunthi sampun matek karaos jabang bayi ngentosi dawuhipun Sang Hyang pada winenang, dereng dangu dadiya ngandika, kasaru rawuhira Sang Hyang Kaneka Putra miwah Sang Hyang Darma, angirid kang para widodari**4. Para waranggono tantaha angraketti maring Dyang Kunthi. Sang Hyang Narada sasanti adawuh aken timbalan**5. Saka dawuhe Sang Hyang Sukma kawekas nini Kunthi dennira anggarbini den etok aken ing emban-emban**6, Hyang Narada anyelakki Dyah Kunthi sarwi angening aken panca driya. Prabu Krisna Dipayana twin Arya Prabu Pandu Dewanata, Prabu Basudewa, kaliyan sami anyelakki**7.
Mangkono semadi nira Sang Hyang Kaneka Putra wus katarima, Dyah Kunthi sigra ingusap jabang bayi lahir saking embon-embon mijil priya**8, gumilang wahyu nira**9, gya pinundut putra Sang Hyang Darma Wangsa**10. Sang Hyang adawuh aken timbalan nira Sang Hyang Pada Winenang**11, pinaringungan wasiat nama Arya Punta Dewa**12, sarta pinaringan wasiyat jimat Kalimasada**13. Sang bayi sinidikara ageng sanalika**14, gya binusannan ing Hyang Kaneka Putra**15, miwah sinungsu supe anting-anting manik raja tawa**16, aran kyai balumbang**17, sarwi winangsit Arya Punta Dewa**18, ing tembe kadangira lima**19, kaliyan ingkang saking Dewi Madrim**20. Raden Punta Dewa nuwun Sang Hyang Narada twin para jawata miwah twin para putra sadaya sami manembah**21, para jawata gya mesat, Raden Punta Dewa sigra cinandak sang Resi Dewa Brata, pinangku sarta ingarassan**22, Sri Krisna Dipayana twin putra sadaya wangsul lenggah satata, sami sukeng galih.
Mangkono kasaru gegering jawi, praptanira parang muka saking praja Garba Sumanda**23, Prabu Kala Yaksa, twin patih Druendra sami anjajarah angrisak padusunan**24. Sri Krisna Dipayana sigra sasmita maring putra Arya Widura, miwah patih Jaya Prayitna, samya mijil mapag ing ngadilaga, prapta ing jawi panggih ayun-ayunan Sri Yaksendra campuh prang kaliyan Arya Widura**25. Danguning prang, Sri Yaksendra pejah jinemparing**26. Patih Druwendra mangsah angirid wadya, prang barubuh, sampak, Patih Jaya Prayitna ngamuk punggung, dadal larut tan mangga puliha**27. Sigra sami mundur maring ngabyantara nata manjing pura. Lajeng bojana andra wina.

Kamus
Lahir saka mban-banan = muncul kumpulan dan dia adalah yang paling cerdas.

Darmo Wongso;
Darma = baik
Wangso = keluarga, bangsa, golongan
*Orang yang tergolong / dari golongan orang yang baik

Jimat Kalimasada;
Jimat = sesuatu yang harus dijaga, dirawat
Kalimasada = kalimah sahadat
*Mendapat sebuah wasiat dari orang Islam (Sunan Kalijaga) berupa penerapan nasehat-nasehatnya.

Supe manik raja thawa;
Supe = anting-anting
Manik = maneka, beraneka ragam
Raja = pimpinan
Thawa = nisthawa, orang-orang yang nista
*Kumpulan orang-orang yang berada di arah timur dan sangat jadi perhatian (Pentagon)

Mandura = manungsa duroko / manusia durhaka / Israel
*Yang dimaksud dengan Mandura itu adalah negara Israel. Dalam pewayangan Israel adalah negara bagian dari AS, meskipun tempatnya ada di Timur Tengah.


Terjemah
1 Sekarang membahas tetang ulama sepuh LDII yang terus menjalin hubungan yang erat dengan anggota TNI yang pernah belajar ke AS (kunthi).
2
3 Ingat dengan wacana dari para sesepuh politisi di AS.
# Yang dimaksud dengan politisi sesepuh di AS adalah orang-orang yang melibatkan diri dalam percaturan politik di AS generasi sebelum George Bush.
4 Setelah tiba waktunya kemunculan SBY sebagai orang kuat didunia, waktu itu ada komentar / sanjungan …dari juru penerangan PBB dan disaksikan oleh orang-orang yang terpandang di PBB.
5 Juru penerangan di PBB hanya sekedar menyampaikan keterangan.
6 Kalau orang yang muncul sebagai orang kuat itu adalah orang yang paling cerdas (mbon-mbonnan) diantara WNI yang pernah dikirim untuk belajar di AS (nini kunthi).
7 Keamiran LDII, Habibie dan para politisi sesepuh di AS terus mendekat pada SBY.
8
9 Gemilaang pengetahuannya.
10 Tak lama kemudian dia mendapat julukan sebagai orang yang yang baik…
11 Sekedar menyampaikan keterangan dari PBB / DK PBB.
12 SBY adalah orang yang mumpuni nata / membuat tatanan dunia baru / reformis dunia.
13 Serta mendapat wasiat agar selalu mengikuti nasehat dari jami’atul muslimin yang menetapi kalimah syahadat.
14 Dalam waktu yang tidak lama SBY jadi orang yang sangat diperhitungkan.
15 Tak lama kemudian dia pun mendapat masalah (binusannan).
16 Permasalahan itu adalah dia suatu saat nanti akan jadi bulan-bulanan (sinungsu supe manik) orang yang paling nistha (raja tawa).
17 Pimpinan pasukan dilaut (aran kyai balumbang).
18
19 Suatu saat akan menjalin kemitraan yang kuat yang terdiri dari lima.
20 Termasuk yang berwawasan politik dari Rusia (madrim).
21
22
23
24
25
26
27
#SBY orang yang paling cerdas diantara yang pernah belajar di bidang militer di AS (lahir saking mban-banan)
#SBY adalah orang yang baik hati, berbudi luhur dan berbagai macam sifat kebaikan (Raden Arya Darma Putra).
#Dia adalah pemimpin bangsa yang baik (Darmo Wongso).
#SBY diwasiati / dinasehati suatu saat nanti ikutilah Jamiatul muslimin yang menetapi kalimah syahadat (Jamus Kalimasada).
#SBY orang yang tidak senang / tidak bisa menerima nasehat-nasehat yang berbau jongko atau ramalan, kecuali kalau ada nasehat dengan jongko dari jamiatul muslimin ikutilah. Ini pengecualian.
#Dalam perang dunia / perang tanding nanti SBY akan pontang-panting mempertahankan Indonesia dari serangan kapal induk AS yang membawa pasukan-pasukan pendamping. Semuanya datang dari berbagai arah / penjuru (sinungsu supemanik raja tawa, aran Kyai Balumbung).

Bibar....................Tancep kayon.

Belum disempurnakan

Jumat, 07 Mei 2010

Lampahan Dewa Brata Rabi

JP - 8 Dewa Brata Rabi

DEWA BRATA RABI


1 Jejer ing nagari Gyanti Pura, sang Prabu Darma Muka, mios ing pancaniti siniwi ingkang putra Ditya Wahmuka twin Ditya Arimuka, miwah patih Trimuka**1 saha para punggawa pepak. Ingkang rinembag ingkang putra putri Dewi Ambika, Dewi Ambiki twin Dewi Ambaini tinantun krama sami tan arsa**2. Sang Prabu emeng ing galih, awit kathah para Raja para ratu manca negari ingkang samya anyuwun jodho.**3 Kasaru datengin caraka saking Srawanti Pura. Ditya Kala Citra Rata kinen mangarsa. Caraka dinangu matur ingutus Gusti nira Prabu Citramuka**4, kinen angaturakan nawala, tinampen binuka suraos nyuwun jodho**5 Sang nata ewet ing galih anggenira arsa mangsuli.**6 Ingkang putra kakalih ingkang warni Ditya, nama Ditya Wahmuka twin Arimuka matur supados kawangsulan mawi adeking sayembara prang**7. Sinten engkang saget ngawonaken piyambakipun dados jatu krama kaliyan ingkang mbakyu putri titiga wau. Sang nata asmu suka. Caraka kinen matur gustinira, bilih ingkang putra kinarya sayembara prang, sinten ingkang saged ngawonaken kadangira nama Ditya Wahmuka twin Arimuka punika dadosso jatu kramanipun**8, caraka lajeng amit mundur, kaliyan bidal. Sang nata dawuh angrakit kalangan ing alun-alun arsa angundanggi.**9 Ditya Wahmuka twin Ditya Arimuka kondur mring Kadipaten sang nata ngadaton.

Kamus
Dewa Brata
Dewa = orang kuat, penting, berpengaruh
Brata = barat
#Orang yang sangat penting dan berpengaruh, nanti jadi orang kuat yang memihak blok barat dalam perang dunia perang tanding.

Gyanti Pura
Gyat = rajin, tekun
Pura = Indonesia
#Ada (partai/golongan) yang sangat giat (berorganisasi/bekerjasama) di Indonesia.

Prabu Darma Muka
Darma = baik
Muka = wajah/nama
#Pimpinan dari partai/golongan yang namanya sudah dikenal baik oleh masyarakat.

Wahmuka wah = sanjungan
Arimuka ari = adik pengurus
Trimuka tri = ketiga/anggota-anggota
Muka = wajah/nama
#Anggota-anggota/Pengurus-pengurus dari sebuah golongan/partai dia memiliki watak keras/emosional seperti watak buta.

Dewi Ambika, Ambiki, Ambaini---Emban/pembantu
#(mungkin) ada tiga orang yang jadi anggota Kabinet/Menteri.

Terjemah

Ulama NU di Pihak Barat, Bekerjasama
( Dewa Brata Rabi )

1 Di Indonesia ada golongan / partai yang sangat giat berorganisasi / berkumpul (Gyanti Pura). Pimpinannya juga sudah dikenal sebagai orang yang baik (Prabu Darmo Muka). Mempunyai anak buah / pengurus yang mudah emosi / temperamental (Ditya), senang disanjung (Wahmuka) jumlahnya banyak (Arimuka, Trimuka).
2 Tidak semua anggotanya temperamental (Ditya) ada juga yang baik. Ada 3 orang / golongan. Mereka semuanya saat itu sedang menjabat di Kabinet (Ambika, Ambiki, Ambaini). Ketiganya diminta untuk bekerjasama / bergabung tidak mau.
3 Sudah banyak golongan / partai yang mengajak dia untuk masuk dalam golongan / partainya tapi ditolak.
4 Tak lama kemudian ada LSM dari luar negeri yang datang ke Indonesia (Srawanti Pura). utusan itu adalah LSM dari Luar negeri yang ciri-ciri negaranya rata, tidak memiliki gunung (Citra Rata / Belanda?). Dia diutus oleh pimpinan kumpulan LSM dari luar negeri yang punya nama / pengaruh yang besar / terpandang (Citra Muka).
5 Dia menyampaikan keiinginan dari atasannya untuk bekerjasama.
Pimpinan golongan / partai merasa repot memberikan jawaban.
6 Usulan dari pengurus anggota biarlah ditentukan nanti dalam debat /rapat.
7 diantara anggota partai / kumpulan ada yang usul kalau keiga anggotanya yang saat itu jadi anggota cabinet akan bergabung dengan siapa nanti ditentukan dalam acara diskusi / debat.
8 Utusan dari luar negeri teelah mendapat jawaban. Jawaban itu didapat dari usul anak buahnya.Siapa yang bisa mengalahkan / memenuhi persyaratan akan diterima. Usulan ini diterima oleh pimpinan LSM dari luar negeri.
9 Pengurus dan anggota segera menyiapkan acara.
*)Jongko ini menceritakan tentang sebuah golongan / partai. Kejadian ini terjadi. Pada waktu itu BJ. Habibie masih duduk dalam Kabinet / menjadi Menteri. Apakah yang dimaksud golongan / kumpulan / partai ini adalah partai Golkar? LSM dari luar negeri manakah yang dulu pernah mengajak bekerjasama. Coba diteliti.



2 Madeg ing gupit Mandragini, sang padni Wara Swargandini pinarak ing pananggap praba suyasa, ing ngadep ingkang putra Dewi Ambika, Ambiki twin Dewi Ambaini,**1 pepak para parekan, ginem ; dangu sang nata anggenira amanconiti. Kasaru kondorira sang nata, pinenthuk ing garwa, bilih kang putra kinarya sayembara prang. Prameswari suka jumurung ing karsanira sang nata**2.

Kamus
Dewi Swargandini
Swarga = telah meninggal / sudah tidak menjadi pengurus lagi.
Dini ( Arab ) = Agama
#Ada orang yang semula menjadi pengurus keagamaan tapi kemudian keluar / pindah terjun ke dunia politik.


Terjemah
1 Pimpinan golongan / partai rapat bersama penasehat yang terdiri dari mantan ulama yang telah terjun ke dunia politik (Swargandini), masalah rencana penentuan tiga orang / golongan yang jadi anggota kabinet itu nanti akan bergabung dengan siapa, akan ditentukan dalam debat / musyawarah yang sangat alot (tanding).
2 keinginan ini berasal dari para peserta anggota (kang putra), para peserta sidang / penasehat memberi jawaban yang setuju.
*)Coba diteliti partai manakah yang dulu diikuti oleh B J habibie dan mempunyai penasehat mantan ulama


3 Madeg ing paseban jawi, Patih Trimuka twin para punggawa. Patih Trimuka dawuh ngrakit kalangan ing alun-alun saha dawuh siyaga ingutus undang-undang angadegaken sayembara prang**1. Sinten ingkang saged ngawonaken putra nata, Ditya Wahmuka twin Ditya Arimuka badhe kaganjar putra nata Dewi Ambika, Ambiki twin Ambaini.**2 Sasampunipun samapta lajeng bidallan.


Terjemah
1 Anggota / pengurus dari sebuah golongan / partai mengadakan musyawarah / rapat / debat.
2 Barang iapa yang bisa mengalahkan / mengikuti keinginan dari para pengurus / anggota peserta sidang, nanti dipersilahkan bergabung / bekerjasama dengan tiga anggotanya yang sedang jadi anggota cabinet (ambika, ambiki, ambaini).


4 Madeg ing Srawanti Pura, Prabu Citramuka, ngadep patih Citra Rata**1 twin para punggawa Ditya. Ginem ; sang nata angarsa-arsa punggawa Ditya ingkang dinuta maring Praja Gyanti Pura sampun sacandra dereng wonten dateng. Sang Prabu miji Punggawa pinisepuh kinen anusul caraka kang dinuta mring Gyanti Pura**2. Ditya Kalamuka, Ditya Kala Dahana, Ditya Kala Maruta**3 sampun mangarsa lajeng dinawuhan sandika, amit rinilan sarta kinantenan walu cumbu kakalih wija mantri,**4 lajeng pangkat bibarran. Lampahipun dumugi ing margi kepapag barisan Ditya ing Gyanti Pura, sulayaning rembag dadya prang, wasana sesimpangan margi**5.

Kamus
Srawanti Pura
Srawanti = sowan
Pura = Indonesia
#Datang ke Indonesia.

Ditya Kala Muka = wajah, peringai
Ditya Kala Dahana = geni, api, emosi, panas
Ditya Kala Maruta = angin, desas-desus.
#mereka adalah orang-orang yang jelek dari wajahnya (Kala Muka) tampaklah kalau dia orang yang sangat emosional (Kala Dahana) dalam acara debat / rapat yang ramai / ribut (Kala Maruta ).


Terjemah
1 ada sebuah cerita tentang pimpinan dari LSM luar negeri yang terkenal (Prabu Citra Muka) dan berpengaruh, sedang menugaskan anggotanya di Indonesia (Srawanti Pura), yang mempunyai seorang / segolongan perwakilan LSM dari Belanda (Citra Rata). Dan anggota-anggota lainnya yang mempunyai niat tidak baik (para ditya).
2 Sang pemimpin sedang mengutus anak buahnya untuk mengetahui bagaimana hasil dari utusan yang terdahulu.
3 Orang-orang yang diutus memiliki cirri-ciri, dia adalah orang yang terpandang / terhormat (Kala Muka) tampak emosional (Kala Dahana) dan senang memancing permasalahan / keributan (Kala Maruta).
4 Mereka didampingi oleh pembicara (walu cumbu) orang yang menangan (wija / wijaya) dan mempunyai kedudukan penting (mantri).
5 Suatu saat pernah ada komunikasi antara LSM dari luar negeri (srawanti pura) dengan orang yang giat berorganisasi (gyanti pura). Yang terjadi adalah perselisihan, tapi tidak berlanjut.


5 Madeg ing nagari Ngastino Prabu Santanu, mios ing pandapi ingadep ingkang putra Raden Arya Dewa Brata twin Patih Jaya Prayitna, miwah para punggawa pepak. Ginem ; ingkang putra Dewa Brata tinantun krama tan arsa, awit anglampahi wahdat,**1 sang nata dawuh animbali ingkang putra Raden Citra Gada miwah Raden Citra Sena. Sampun mangarsa, lajeng tinantunan krama, matur bilih tan karsa, awit anglangkahi ingkang raka Raden Dewa Brata, asmu meksa, kang putra Dewa Brata dangu-dangu karsa.**2 Lajeng dinawuhan malebet sayembara dateng ing Praja Gyanti Pura, sarto wineling kinen mampir ing Pratapan Wukir Retawu nyambut Punakawan Semar, Gareng, Petruk lajeng bidal.**3


Terjemah
1 Di Indonesia ada sebuah golongan / partai yang orangnya banyak menempati posisi dipemerintahan (Sentanu Raja). Mempunyai Ulama-Ulama penting yang akrab dengan blok barat (Dewa Brata). Mempunyai wakil-wakil yang selalu siap menjalankan perintah setiap saat.
# Sepertinya yang dimaksud golongan disini adalah golongan orang-orang Nahdatul Ulama. Tapi tidak semua Nahdatul Ulama disebut Sentanu Raja
Pengurus-pengurus / orang-orang NU menghendaki agar Ulama-Ulama penting / Kyai Langitan (Dewa Brata) mau bekerjasama / bergabung dengan partai / pengurus lain. Kyai Langitan tidak mau. Dia sudah berjanji memilih mandiri / exlusif / tidak bergabung dalam kepengurusan partai (nglampahi wakdat).
2 Dari pimpinan Nahdatul Ulama ada nasehat kepada LSM / politisi dari luar negeri agar bekerjasama langsung dengan anggota kabinet. Tapi LSM / politisi luar negeri menolak. Sebab tidak selayaknya bekerjasama langsung dengan anggota kabinet. Sedangkan kyai langitan yang semula menolak bekerjasama / bermitra dengan anggota kabinet, karena didesak terus menerus oleh pengurus NU akhirnya diterima juga.
# Mungkin dulu pernah ada LSM / politisi dari AS (citra gada) dan Inggris (citra sena) yang sering berhubungan dengan Nahdatul Ulama (sentanu raja).
3 Sekalian mengikuti acara perlombaan untuk mendapatkan mitra politik. Sebelum berangkat dinasehati mintalah dukungan/restu dari keamiran LDII dan santri-santrinya (mampir ing Pratapan Wukiro Tawu nyambut Punokawan).
#Dulu memang pernah waktu NU mengadakan musyawarah. LDII memberikan bantuan dana. Bagaimana dengan dukungan keamiran terhadap Kyai Langitan, penulis belum tahu.


6 Madeg ing Pratapan Wukira Tawu, sang Bagawan Abiyasa, lenggah ing pacrabakan ingadep para puthut mangu jajanggan miwah Semar, Nala Gareng, Petruk. Kasaru datengipun ingkang raka Raden Dewa Brata, anyariosaken punapa sedya nira, sarta nyambut parepattira titiga. Sang Begawan Abiyasa angaturaken, Raden Dewa Brata lajeng pangkat kaderaaken parepattira titiga.**1


Terjemah
1 Di pondok tempat berkumpulnya amir (Semar, Abiyasa), para Ulama-Ulama sepuh, pengurus-pengurus (Puthut) dll, tanpa disangka-sangka kedatangan Kyai Langitan (mungkin juga perwakilan). Dalam pertemuan dia mengutarakan apa yang jadi keinginannya. Dari keamiran, apa yang jadi keiinginannya dipenuhi dan didukung oleh keamiran (kaderekan parepattiro titiga).


7 Madeg ing madyaning wana, lampahira Dewa Brata twin parepattira titiga dumugi ing wana kapapag baris Ditya saking Srawanti Pura, dadya prang**1. Danawa pejah sadaya jinemparing dening Raden Dewa Brata**2. Raden Dewa Brata lajeng lampahira dateng nagari Gyanti Pura kaderekaken parepattira titiga**3.


Terjemah
1 Kyai Langitan mulai melaksanakan permintaan-permintaan pengurus NU, suatu saat bertemu dengan anggota-anggota LSM dari luar negeri dan terjadi perselisihan / pertikaian. Semua dapat dikalahkan / diatasi.
2 Semua orang yang menghalangi keinginan kyai langitan untk terjun kedalam dunia politik dapat diatasi.
3 Keiinginan untuk mendapat / mencari mitra politik dilanjutkan.
#Barangkali Ulama-Ulama / Kyai-Kyai Langitan mendapat halangan-halangan dari LSM luar negeri. Kemungkinan berasal dari Belanda.Tapi semua dapat dikalahkan.


8 Madeg nagari Srawanti Pura, Prabu Citra Muka mios ing pandapi, ingadep Patih Citra Rata twin para punggawa ditya.**1 Ginem ; sang nata angarsa-arsa caraka kang dinuta mring Gyanti Pura, sampun mangarsa dinangu matur, bilih nawala winangsulan suraos putranira kinarya sayembara prang. Kasaru datengipun Kyai Wija Mantri matur tiwasing margi. Ditya sami pejah sedaya dening Raden Dewa Brata.**2 Sasampunika lajeng dateng Gyanti Pura angedeggi sayembara. Sang nata miyarsa aturing Kyai Wija Mantri, Teja Mantri duka yayah sinipi, lajeng dawuh mring Patih Citra Rata kinen angundangugi wadya bala**3. Sang Prabu arsa lumurug mring Gyanti Pura.**4 Sasampunira sami samapta, lajeng bidal.


Terjemah
1 Ada pimpinan LSM / politisi dari luar negeri yang terkenal yang sering mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Wakil-wakilnya dari Belanda.
2 Mereka semua sedang menanti perkembangan keadaan. Hasilnya, keinginan mereka untuk mendapat mitra politik dari cabinet digagalkan oleh kyai langitan. Keterang ini disampaikan oleh penasehatnya yang jadi orang penting di Indonesia.
3 Sang pemimpim LSM / politisi dari luar negeri marah dan melanjutkan usahanya dengan melibatkan orang yang lebih banyak.
4 Yang dituju adalah orang –orang yang giat / aktif dalam pemerintahan.


9 Madeg ing nagari Gyanti Pura, Prabu Darma Muka, mios ing pandapi, ingadep Patih Trimuka twin para punggawa pepak**1. Ginem ; sang nata andangu denira angrakit kalangan ing alun-alun sampun mirantos**2. Patih Trimuka atur uninga bilih Ratu Srawanti Pura Prabu Citra Muka sawadyanira dateng sampun masanggrahan**3. Wonten ing alun-alun sang nata lajeng dawuh dateng Patih Trimuka kinen ndawuhi ingkang putra Didya Wahmuka twin Arimuka, kinen ndawuhi medal ing jawi. Patih matur sendika, lajeng sowan mring Kadipaten Sawang-sawangan.


Terjemah
1 Sekarang membahas masalah sekumpulan orang yang aktif dipemerintahan (gyanti pura). Pemimpin perkumpulan ini terkenal sebagai orang yang baik (darma muka).
2 Mereka semua sudah siap dalam acara musyawarah yang mungkin akan terjadi dengan alot.
3 Semua anggotanya sudah didatangkan.


10 Madeg ing Kadipaten Didya Wahmuka lenggah twin kang rayi Didya Arimuka**1. Kasaru sowanipun Patih Trimuka, wus mangarsa, dinangu matur, ingutus ingkang rama Prabu paring uninga, bilih Ratu Srawanti Pura sampun dateng masanggrahan wonten ing alun-alun dinawuhan medalli**2. Didya Wahmuka lajeng medal ing jawi, dumugi ing alun-alun didya Wahmuka twin Arimuka, uninga Prabu Citra Muka sawadyanira sampun masanggrahan lajeng bramantya, prang rame, gentos kalindih. Danguning prang Prabu Citra Muka kalimpe cinepeng sinabetaken ing siti mboten saged obah**3. Para wadyanira sami ngebyuk sadaya, jinemparing kabuncang ing Maruta. Didya Wahmuka twin didya Arimuka lajeng sowan mring kang rama Prabu. Didya Wahmuka twin Arimuka dinangu matur, bilih mengsah Srawanti Pura sampun kawon. Kasaru datengipun Raden Dewa Brata, matur sedya malebet sayembara**4. Didya Wahmuka twin Arimuka medal ing jawi. Dumugi alun-alun lajeng prang rame, gentos kalindih. Danguning prang, Raden Dewa Brata ginetak kabur, kassaran, Semar matur mring Raden Dewa Brata ingaturan njemparing, dederrira kinanthillan raning teter, twin iris-irisan kunir**5. Raden Dewa Brata lajeng anglepassi sanjata. Ditya Wahmuka twin Ari Muka kenging, ditya Wahmuka dadya kawah, Arimuka dados ari-ari**6, Bibarran.


Terjemah
1 Pendukung orang yang giat dipemerintahan telah siap untuk musyawarah / debat yang akan berlangsung alot.
2 Acara musyawarah dilaksanakan.
3 Pimpinan LSM / pilitisi dari luar negeri yang mempunyai niat jelek dapat digagalkan.
4 LSM / politisi dari luar negeri telah ditolak. Sekarang ganti kyai-kyai langitan ikut maju, mencalonkan diri untuk jadi mitra politik.
5 Semula keinginan kyai langitan ditolak. Kemudian ada nasehat dari keamiran agar kalau berusaha bersungguh-sungguh. Nasehat dari keamiran dipraktekkan sampai dalam pertemuan itu dadanya gemetar dan wajah pucat.
6 orang-orang yang ngeyel menolak keterlibatan kyai langitan itu berasal dari para anggota musyawarah.


11 Madeg sang Prabu Darma Muka, lenggah ing ngadep Patih Trimuka, twin para punggawa pepak**1. Sang nata uninga manawi kang putra kakalih samya babar dadya kawah twin ari-ari**2. Raden Dewa Brata tinimbalan sampun mangarsa. Ingandikan sang Prabu, lajeng dinaupaken kaliyan kang putra Dewi Ambika, pandongan**3, Dewi Ambika binekta mring papreman lajeng sare**4. Raden Dewa Brata medal lenggah ingadep kang rayi Dewi Ambiki twin Dewi Ambaini**5. Ingandikan kang rayi kakalih lajeng kinen malebet cupu manik, Raden Dewa Brata kundur, ingkang garwa maksih sare lajeng katilar pangkat kedereaken parepattigo**6. Dewi Ambika wungu sare mulat kanan kering, kang garwa tan wonten lajeng anusul**7. Lampahira Dewa Brata dumugi ing wana katututtan ingkang garwa Dewi Ambika Raden Dewa Brata kandeg**8. Dewi Ambika arsa tumut Raden Dewa Brata datan pareng, kinen wangsul kewala, Dewi Ambika meksa lajeng dipun agar-agari jemparing**9. Dangu-dangu jemparing mrucut kenging Dewi Ambika pejah**10. Kuwandanira rinungkebban musna**11. Ing ngantariksa wonten swara; E..e..e., Dewa Brata, utang iku bakal nyaur, mula sing ngati-ati, pamalesku besok ing prang Brata Yuda, ana putri prajurit saka ing pancala Reja, aku nitis ana ing kono**12. Raden Dewa Brata lajeng lampahira “.

Kamus
Cupu Manik
Cupu = japa, doa, wasiat, nasehat
Manik = berbagai macam
#Berbagai macam nasehat / wejangan


Terjemah
1 Pimpinan orang yang giat / aktif dalam pemerintahan sedang berkumpul dengan para anggotanya.
2 Semua anggota siding kini telah kalah / setuju.
# Orang yang ngeyel dalam pewayangan digambarkan sedang bertarung tapi setelah setuju digambarkan telah kalah.
3 Akhirnya kyai langitan kini dinyatakan jadi mitra politik anggota kabinet yang sangat aktif dipemerintahan.
4 Salah satu anggota kabinet ada yang sementara waktu didiamkan dulu / ada kegiatan tidak diajak.
# Perjanjian semula jadi mitra politik kenyataanya ada yang sengaja ditinggalkan. Semacan ada tanda-tanda sengaja mengingkari janji.
5 Sebagian anggota kabinet lainnya tetap diajak dalam kegiatan berpolitik.
# Kyai langitan pilih kasih terhadap mitra politik.
6 Angota cabinet yang diajak berpolitik diberi berbagai macam nasehat (malebet cupu manik), sedangkan yang lainya dibiarkan tidak diajak berbicara.
7 Anggota cabinet yang ditinggalkan / dibiarkan kemudian menyusul / minta dilibatkan.
8 Setelah kyai langitan mengalami permasalahan yang pelik, saat itu anggota kabinet yang ditinggalkan meminta dirinya dilibatkan. Kyai langitan sementara waktu terdiam.
9 Anggota kabinet yang ditinggalkan meminta dilibatkan sedangkan kyai langitan tetap ngotot supaya tidak usah turut campur (wangsul kewala). Kemudian kyai langitan memberikan ucapan yang menyakitkan (jemparing).
# Kyai langitan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan. Misalnya semacam,kalau tidak mau diatur dikeluarkan dari kemitraan. Karena ucapan-ucapan itu akhirnya mereka keluar.
10 Karena ucapan-ucapan yang menyakitkan itu akhirnya anggota cabinet yang tidak dilibatkan terus berhenti total (tidak jadi mitra politik lagi).
11 keadaan anggota cabinet yang dibiarkan itu memang menyedihkan. Tapi kemudian hilang begitu saja (tidak ada kabar beritanya). Tidak jadi berita besar.
12 Kemudian ada suara peringatan bagi Ulama-Ulama NU / Kyai langitan (Dewa Brata) “E e e e Kyai Langitan, hutang itu harus mengembalikan (nyaur, makanya yang hati-hati. Pembalasanku besok pada perang tanding perang dunia. Suatu saat nanti ada pasukan perang yang kurang terlatih (Putri Prajurit) yang selalu memperjuangkan Pancasila (Pancala) aku turut bersama dia”. Kyai langitan terus melanjutkan karier politik / dunia politik.
# Kejadiannya sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, sedangkan peringatan yang ditujukan kepada Kyai Langitan / Ulama-Ulama sepuh NU baru terjadi saat jangka ini dibaca.
# Menurut jangka, semua perbuatan manusia yang ada di dunia saat ini nanti dalam perang dunia ada pembalasannya, makanya yang hati-hati.


12 Madeg ing nagari Ngastina, Prabu Sentanu mios ing padapi, ingadep ingkang putra Raden Arya Citra Gada, Raden Arya Citra Sena twin Patih Jaya Prayitna, pepak para punggawa**1. Kasaru datengipun Raden Arya Dewa Brata, ingiring parepattiga, sampun mangarsa sarwi arawatwaspa**2. Dinangu matur purwa madya wasana, sarta angaturaken rayinipun Dewi Ambika nama Dewi Ambiki, kang nem Dewi Ambaini**3. Sang sareng pirsa saklangkung welas ing galih**4. Sang nata lajeng dawuh dinaupaken kaliyan kang putra Raden Arya Citra Gada twin Raden Arya Citra Sena**5, lajeng pondongan, wus binekta mring papreman, Raden Arya Dewa Brata matur mring rama Prabu Santanu, nyuwun pamit dateng nagari Talkanda**6 , rinillan lajeng bidallan.


Terjemah
1 Perkembangan keadaan di Nahdatul Ulama yang berhubungan dengan LSM / politisi dari AS, Inggris dll.
2 Perkembangan keadaan kyai Langitan terasa memprihatinkan.
3 Termasuk keadaan para anggota cabinet yang jadi mitra pilitiknya juga menyedihkan.
4 Setelah semuanya tahu, mereka merasakan keadaan yang menyedihkan.
5 Pimpinan Nahdatul ulama menyarankan agar mereka jadi mitra poilitik LSM dari luar negeri.
6 Mereka lalu berpasangan.
#Kyai Langitan itu senang berpolitik tapi tidak mau bergabung dengan partai-partai politik manapun, senang jadi orang yang berpengaruh dan tidak menjadi pengurus partai.
#Kesalahan-kesalahan Kyai Langitan / Ulama-Ulama NU di atas akan disampaikan kepada masyarakat sedunia seiring dengan dibacanya jangka ini. semenjak jangka ini dibaca, Kyai Langitan jadi sering membicarakan tentang LDII dan di dalam hatinya ada rasa saakit hati.


13 Madeg ing nagari Srawanti Pura, Prabu Citra Muka, mios ingadap Patih Trimuka twin para punggawa pepak**1. Ginem ; sang Prabu miyarsa warta bilih putri ing Gyanti Pura sampun kaboyong dateng ing Ngastina**2. Sang nata lajeng dawuh kinen sami siyaga. Sang Prabu arsa lumurug maring Praja Ngastina**3, sampun samapta balanira.


Terjemah
1 Sekarang membahas LSM / politisi asing yang sering datag ke Indonesia. Yang pemimpin dan wakil-wakilnya adalah orang-orang yang terpandang dan terkenal.
# Sepertinya yang dimaksud adalah LSM / politisi dari AS dan Inggris.
2 Begitu LSM / politisi asing ( AS dan Inggris ) tahu kalau orang yang diidamkan akan jadi mitranya sudah punya mitra.
3 Mereka berusaha merebutnya.
# Meski keinginan untuk mendapatkan orang yang bisa menampung aspirasi politiknya sudah gagal, mereka tetap berusaha untuk mendapatkannya.

14 Madeg ing Suralaya, sang Guru lenggah ing Marcukandha madhep sang Narada twin para Dewa, Sang Hyang Brama, Sang Hyang Endra, Sang Hyang Panyarikan, Sang Hyang Bayu**1, ginem ; Sang Hyang Guru dawuh dateng Sang Hyang Narada kadawuhan tumurun maring Ngarcapada, anyendal wayang Raden Arya Citra Gada twin Raden Arya Citra Sena, karsaning sang Guru kangge jangkeping Dewa**2. Sang Narada lanjut mesat maring Ngarcapada anjujug kadhaton ing Ngastina, bibarran.



Terjemah
1 Di PBB sedang ada musyawarah.
2 Yang dibahas masalah rencana untuk memanfaatkan LSM asing dari AS dan Inggris yang sedang berada di Indonesia. Akan dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas-tugas / menjadi duta PBB (jangkeping dewa).
#Apabila pernah ada LSM dari Inggris dan AS yang pernah menjadi Duta PBB dan jadi perhatian, waktu itu BJ. Habibie masih jadi anggota Kabinet, itulah yang dimaksud dengan Citra Sena dan Citra Gada.


15 Madeg ing nagari Ngastina, Prabu Santanu mios ingadep Patih Jaya Prayitna twin para Punggawa ingkang rinembag sakesahipun ingkang putra Raden Arya Dewa Brata, utawi anggalih kang putra dennira pangantennan**1.
Ing kadhaton Raden Arya Citra Gada twin kang rayi Citra Sena sami eca anggenira sare, kasaru datengipun sang Narada, uninga samya sare sedaya**2. Raden Arya Citra Gada twin Raden Arya Citra Sena lajeng binekta mring Kahyangan**3. Para garwa sami kaget, uninga ing garwa binekta sang Narada, samya lumajeng matur ing rama**4. Prabu Santanu dupi uninga lajeng klenger**5. Sawungunipun sang Prabu lajeng dateng Talkandha, nedya Ambegawan, Raden Dewa Brata lajeng utusan parepattiga nimbali kang rayi Bagawan Abiyasa. Tan dangu Begawan Abiyasa dateng mangarsa, karsanira kang raka Raden Arya Dewa Brata sang Abiyasa pinasrahan karaton Ngastina twin putri kalih wau kagarwa**6. Ingkang ibu Dewi Durgandini kantun mungging kadhaton momong para putra**7. Raden Arya Dewa Brata ambegawan nedya nusul kang rama Prabu Santanu**8. Begawan Abiyasa matur sandika**9. Kasaru geger ing jawi, datengipun parang muka saking Srawanti Pura, Prabu Citra Muka sawadya balanira dadamel reresah**10. Begawan Abiyasa mios ing jawi. Uninga Prabu Citra Muka sawadya balanira damel reresah angobongi paseban lajeng jinemparing Maruta, Prabu Citra Muka sawadyanira babuncang ing Maruta sirna sadaya**11. Begawan Abiyasa lajeng lenggah ing pandapi, ing ngadep Patih Jaya Prayitna twin para punggawa, samya mangun bajana andra wina**12.


Terjemah
1 Pimpinan Nahdatul Ulama sedang membahas masalah kyai langitan yang sedang menjalin kemitraan dengan anggota kabinet.
2 LSM / politisi asing yang sudah sepakat menjalin kemitraan dengan anggota kabinet.
3 LSM ini mendapat panggilan dari PBB.
4 Anggota cabinet terkejut kalau calon mitranya mendapat panggilan / tugas dari PBB. Dia segera membahas masalah ini dengan pimpinan Nahdatul ulama.
5 Pimpinan NU terkejut tidak bisa apa-apa.
6
7
8 Generasi terakhir kyai langitan memutuskan tidak terjun kedunia politik. Dia memilih jadi kyai yang mengajarkan agama saja. Tidak menjalin kemitraan dengan golongan manapun.
9 Kyai dari LDII menyatakan kesanggupannya.
10 Tak lam kemudian ada LSM / politisi asing yang dating keIndonesia dan membuat keresahan / permasalahan.
11 LSM / politisi luar negeri cukup dihadapi dengan omongan, mereka semua pergi.
12 Semenjak saat itu, anggota kabinet yang diterlantarkan kyai langitan bermitra dengan ulama LDII.

Ini keterangan dari pewayangan. Suatu saat NU pernah dalam rapat membahas Ulama-Ulama NU yang tidak melanjutkan kemitraan politiknya / kembali kekhittah.
#Coba diteliti, pernahkan ada rapat tentang cerita-cerita di atas?
# Kurang lebih th. 1995 ada kabar, BJ. Habibie adalah Pejabat Negara yang mempunyai rasa simpati yang besar terhadap LDII. Saya tidak tahu keterangan detailnya bagaimana.

Waspada :
“Utang iku bakal nyaur, mulo sing ati-ati”
Berutang itu pasti mengembalikan, makanya yang hati-hati
Semoga keterangan saya bermanfaat, Amin.

JP – 5 XA Dana Amanat
[INDONESIA-L] DETIK - Heboh Harta T
From: apakabar@Radix.Net
Date: Mon Jan 04 1999 - 16:20:00 EST

Forwarded message:
From owner-indonesia-l@indopubs.com Mon Jan 4 20:18:50 1999
Date: Mon, 4 Jan 1999 18:19:34 -0700 (MST)
Message-Id: <199901050119.SAA16100@indopubs.com>
To: indonesia-l@indopubs.com
From: apakabar@Radix.Net
Subject: [INDONESIA-L] DETIK - Heboh Harta Triliunan Rupiah Marak Lagi
Sender: owner-indonesia-l@indopubs.com
X-URL: http://www.detik.com/berita/199901/990104-1630.html
Senin, 4 Januari 1999 [Peta Situs..]

Heboh Harta Triliunan Rupiah Marak Lagi

detikcom, Jakarta - Heboh harta karun bernilai triliunan rupiah
masih menyeruak di tengah krisis yang melanda Indonesia. Bahkan
seorang wanita bergelar Raden Ayu menyempatkan diri menggelar jumpa
pers di Excutive Club Hotel Hilton Jakarta, Senin (4/01/1999)
prihal harta karun yang jumlahnya amat menggiurkan itu.

Adalah R. Ay. Lilik Sudarti yang menggelar jumpa pers itu. Menurut
wanita asal Yogyakarta itu, harta milik leluhur bangsa yang
merupakan hibah dari sekitar 127 kerajaan di Nusantara tersimpan
pada 21 top prime bank yang ada di dunia. Harta tersebut
diperkirakan jumlahnya mencapai 65 persen dari cash colleteral
dunia. Pada tahap awal direncanakan akan dicairkan sebesar 250
miliar dolar AS. Angka ini kata dia, baru merupakan sebagian kecil
dari kekayaan tersebut.

Dikatakan Lilik, dirinya pada tanggal 22 April 1998 sudah
memperoleh surat tugas dari mantan presiden Soeharto. Surat tugas
bernomor B-297/Pres/4/1998 itu menugaskan dirinya untuk melakukan
"Upaya-upaya guna memperoleh kejelasan mengenai keberadaan dan
status dana atau harta kekayaan yang berada di dalam negeri dan di
luar negeri, serta kemungkinan penyelesaiannya bagi kepentingan
pembangunan, Bangsa dan Negara Republik Indonesia".

Disebutkan Lilik, dirinya sudah berusaha menghubungi presiden B.J.
Habibie sejak Mei 1998 hinggga November 1998. Namun hingga saat ini
Habibie belum memberikan tanggapan. "Sesungguhnya tanggapan itulah
yang diperlukan saat ini,"ungkap Lilik. Menurut Lilik jika presiden
B.J. Habibie memberikan tanggapan, maka dana tersebut dapat segera
ditransfer kembali ke Tanah Air. "Dana tersebut cukup untuk
menyelamatkan dan mensejahterakan rakyat yang saat ini menderita
akibat kemelut ekonomi nasional,"ujar Lilik lagi.

Dalam pengakuannya, R. Ay. Lilik Sudarti menyatakan bahwa dirinya
lahir di Yogyakarta pada tanggal 16 Seprember 1956. Wanita berusia
42 tahun ini lahir dari pasangan R. Soekarman Tjipto Prawiro dan R.
Ay. Sudariyah. Lilik sempat bekerja pada suatu perusahaan
kontraktor setelah sebelumnya mengajar di salah satu SMA di Jakarta
setamat kuliah. Sejak tahun 1993, Lilik mengaku melakukan
perjalanan ke beberapa negara: Swiss, Belanda, Perancis, Italia,
Jerman, Belgia, Inggris, Malaysia, Singapura, Thailand, Hongkong,
Taiwan, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat. Perjalanan ini
dilakukan untuk mempelajari kebenaran harta kekayaan yang
dititipkan pinisepuh bangsa.

Lilik mengaku mendapatkan amanat pada Juni 1993. Amanat tersebut
berasal dari pinisepuh bangsa berupa beberapa surat kepemilikan
bangsa. Setelah melakukan pengecekan selama dua tahun, Lilik
menyebutkan bahwa surat-surat tersebut "valid, genuine, and
authentic".

Jika pengakuan Lilik benar, jumlah 250 miliar dolar bukanlah jumlah
yang kecil. Seperti yang juga dikatakan Lilik, harta tersebut akan
sangat berguna untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari krisis
ekonomi. Tapi apa yang benar?

JP – 5 XB Malari
Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari)
Malari
Peristiwa Malari di Senen Peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) adalah peristiwa demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial yang terjadi pada 15 Januari 1974.

Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. Tanggal 17 Januari 1974 pukul 08.00, PM Jepang itu berangkat dari Istana tidak dengan mobil, tetapi diantar Presiden Soeharto dengan helikopter dari Bina Graha ke pangkalan udara.

Kedatangan Ketua Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI), Jan P. Pronk dijadikan momentum untuk demonstrasi antimodal asing. Klimaksnya, kedatangan PM Jepang, Januari 1974, disertai demonstrasi dan kerusuhan.

Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, Jakarta berasap. Soeharto memberhentikan Soemitro sebagai Panglima Kopkamtib, langsung mengambil alih jabatan itu. Jabatan Asisten Pribadi Presiden dibubarkan. Kepala Bakin Soetopo Juwono digantikan oleh Yoga Sugama.

Moertopo dan Peristiwa Malari
Dalam peristiwa Malari Jenderal Ali Moertopo menuduh eks PSII dan eks Masyumi atau ekstrem kanan adalah dalang peristiwa tersebut. Tetapi setelah para tokoh peristiwa Malari seperti Syahrir dan Hariman Siregar diadili, tidak bisa dibuktikan bahwa ada sedikitpun fakta dan ada seorangpun tokoh eks Masyumi yang terlibat di situ. Belakangan ini barulah ada pernyataan dari Jenderal Soemitro (almarhum) dalam buku Heru Cahyono, Pangkopkamtib Jendral Soemitro dan Peristiwa Malari bahwa ada kemungkinan kalau justru malahan Ali Moertopo sendiri dengan CSIS-nya yang mendalangi peristiwa Malari [1].

Catatan kaki
Pernyataan ini diliput di situs web Swaramuslim [1]
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Malari



Mengenang Malari 15 Januari 1974
Oleh H.Rosihan Anwar
HARI ini tanggal 15 Januari, 32 tahun yang silam, terjadi Peristiwa Malari (Malapetaka Januari) yang dilukiskan oleh sejarawan Australia M.C. Ricklefs sebagai "salah satu huru-hara paling buruk di ibu kota sejak jatuhnya Soekarno".

Peristiwa yang dipicu oleh kunjungan resmi Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka, didahului oleh aksi demonstrasi mahasiswa terhadap dominasi ekonomi Jepang di negeri ini dan kecaman-kecaman ke alamat Asisten Pribadi (Aspri) Ali Murtopo dan Sudjono Humardani, menimbulkan korban 11 orang tewas, 200 luka berat dan lebih dari 800 orang ditangkap oleh Kopkamtib (Komando Pemeliharaan Keamanan Ketertiban). Sebanyak 800 mobil, terutama buatan Jepang, 100 gedung dan rumah dibakar. Toko-toko yang menjual barang made in Japan dijarah.

Pasar Senen dibakar oleh gerombolan preman yang dipimpin oleh kaki tangan Ali Murtopo dalam upaya membendung aksi demo mahasiswa. Tokoh pemimpin mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hariman Siregar dan dari Fakultas Ekonomi Sjahrir ditangkap, kemudian dihukum penjara. Begitu juga Prof. Sarbini Sumawinata dari UI dan Soebadio Sastrosatomo pemimpin Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dibubarkan oleh Presiden Soekarno tahun 1960 ditangkap, kemudian menyusul Pemred Indonesia Raya Mochtar Lubis.

Sejumlah surat kabar dilarang terbit buat selama-lamanya yaitu Abadi, Harian Kami, Indonesia Raya, Nusantara, dan Pedoman. Mendadak sontak posisi saya berubah dari pemimpin redaksi Pedoman menjadi penganggur. Saya tidak ditangkap seperti Mochtar Lubis, mungkin karena tahun 1973 saya bersama B.M. Diah, Jakob Oetama menjadi penerima Bintang Mahaputera dari Presiden Soeharto.

Pemerintah mengambil tindakan keras. Tanggal 17 Januari kerusuhan dipadamkan. Buat pertama kali alih-alih mengatakan bahwa kaum komunis (sisa-sisa PKI) yang bertanggung jawab atas huru-hara, pemerintah menyalahkan bekas PSI dan Masyumi sebagai dalang kerusuhan. Menjadikan PSI sebagai kambing hitam segala kesusahan adalah pekerjaan Ali Murtopo. Pada waktu itu hubungan saya dengan Ali Murtopo normal dan zakelijk (lugas). Tapi kalau dia datang pribadi ke rumah saya untuk berdiskusi saya perhatikan dalam arus pikirannya betapa pada hematnya PSI adalah the bad guy, bahkan the villain, artinya "orang jelek dan bandit" dalam perkembangan lakon.

Ini terjadi sebelum pecah Malari. Pada satu saat dalam percakapan saya interupsi "Pak Ali bicara tentang keburukan PSI. Apa Pak Ali lupa saya ini kan juga orang PSI?" Serta merta dijawabnya dengan berkilah: "Oh ya, tapi Pak Rosihan sudah kami evaluasi dan kami anggap bukan PSI". Dalam hati saya berpikir, ini contoh ngomong seenaknya, lidah tak bertulang.

Sebelum Malari, tatkala suasana politik tegang, mahasiswa mengancam akan turun ke jalan. Di Yogyakarta saya berjumpa dengan Hariman Siregar. Waktu bercakap-cakap saya kasih nasihat, supaya Hariman berhati-hati dengan para jenderal seperti Sumitro dan Ali Murtopo. Mereka itu sama saja. "Nanti kau dimakan oleh mereka yang sedang bentrokan".

Entah kenapa Antara menyiarkan keterangan tadi yang benarnya saya berikan kepada Hariman secara confidential, tidak untuk diumumkan kepada publik. Lalu tersiarlah berita mengenai konflik antara Jenderal Sumitro (Pangkopkamtib) dengan Mayjen Ali Murtopo (Aspri Presiden). Ketika Hariman Siregar dibawa ke sidang pengadilan negeri dalam berkas perkaranya tercantum berita Antara tadi sebagai ilustrasi pemanasan isu konflik intern tentara. Akan tetapi pengacara pembela Hariman yang pernah jadi pemred Abadi Suardi Tasrif mengatakan bahwa statement saya di Yogya dianggap tidak relevan dan karena itu tidak perlu didalami lebih jauh.

Bertahun-tahun kemudian waktu menghadiri tahlilan memperingati meninggalnya Brigjen Sunardi (Sekjen PWI) saya berjumpa dengan Sumitro yang sudah diberhentikan sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soeharto. Sumitro curhat dan menegaskan bahwa tidak ada bentrokan antara Sumitro dengan Ali Murtopo, sebagaimana saya katakan di Yogya. "Mana mungkin Pak Rosihan, saya ini jenderal empat bintang, sedangkan Ali berbintang dua. Dia turut perintah saya. Dan tidak ada konflik di antara kami berdua." Sumitro bercerita panjang lebar dan akhirnya berkata "Sudah lama saya ingin menyampaikannya kepada Pak Rosihan, dan kini saya puas".

Benarkah tidak ada konflik? Versi Ali Murtopo lain pula. Dia ceritakan kepada saya bahwa Sumitro dan dia dipanggil oleh Pak Harto di Jalan Cendana. Mereka membicarakan situasi. Selesai pertemuan Ali meminta pertanggungjawaban dan malah sampai menantang Sumitro berduel dengan senjata pistol untuk menyelesaikan perkara. Sumitro menolak. Omongnya saja keras, tapi hatinya kecil, ujar Ali.

Mana yang benar dari cerita tadi saya tidak bisa mengecek sampai sekarang. Seperti juga saya tidak bica mengecek keterangan seorang jenderal bahwa ketika demo mahasiswa sedang memuncak, situasi seperti tak bisa dikendalikan, maka Pak Harto di istana sendirian tampaknya kebengong-bengongan. Begitu pengalaman saya sekitar peristiwa Malari. Tanggal 17 Januari pagi hari dengan memakai helikopter PM Tanaka diterbangkan dari istana ke bandar udara untuk balik ke Jepang. Soeharto mengadakan rapat. Diputuskan Sumitro diberhentikan sebagai Pangkopkamtib, Ali Murtopo tidak lagi jadi Aspri, begitu juga Sudjono Humardani, para jenderal yang dekat dengan Sumitro seperti Sutopo Yuwono, Kharis Suhud, Sayidiman diberi kedudukan lain. Katakanlah juga tidak ada konflik intern di kalangan tentara? (PR)

Penulis, wartawan senior Indonesia.

Malari 1974 dan Sisi Gelap Sejarah
KEKERASAN di Indonesia hanya dapat dirasakan, tidak untuk diungkap tuntas. Berita di koran hanya mengungkap fakta yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Kasus 15 Januari 1974 yang lebih dikenal "Peristiwa Malari", tercatat sedikitnya 11 orang meninggal, 300 luka-luka, 775 orang ditahan. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan rusak. Sebanyak 160 kg emas hilang dari sejumlah toko perhiasan.

Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. Tanggal 17 Januari 1974 pukul 08.00, PM Jepang itu berangkat dari Istana tidak dengan mobil, tetapi diantar Presiden Soeharto dengan helikopter dari Bina Graha ke pangkalan udara. Itu memperlihatkan, suasana Kota Jakarta masih mencekam.

PERISTIWA Malari dapat dilihat dari berbagai perspektif. Ada yang memandangnya sebagai demonstrasi mahasiswa menentang modal asing, terutama Jepang. Beberapa pengamat melihat peristiwa itu sebagai ketidaksenangan kaum intelektual terhadap Asisten pribadi (Aspri) Presiden Soeharto (Ali Moertopo, Soedjono Humardani, dan lain-lain) yang memiliki kekuasaan teramat besar.

Ada analisis tentang friksi elite militer, khususnya rivalitas Jenderal Soemitro-Ali Moertopo. Kecenderungan serupa juga tampak dalam kasus Mei 1998 (Wiranto versus Prabowo). Kedua kasus ini, meminjam ungkapan Chalmers Johnson (Blowback, 2000), dapat disebut permainan "jenderal kalajengking" (scorpion general).

Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, Jakarta berasap. Soeharto menghentikan Soemitro sebagai Pangkomkamtib, langsung mengambil alih jabatan itu. Aspri Presiden dibubarkan. Kepala BAKIN Soetopo Juwono "didubeskan", diganti Yoga Sugama.

Bagi Soeharto, kerusuhan 15 Januari 1974 mencoreng kening karena peristiwa itu terjadi di depan hidung tamu negara, PM Jepang. Malu yang tak tertahankan menyebabkan ia untuk selanjutnya amat waspada terhadap semua orang/golongan serta melakukan sanksi tak berampun terhadap pihak yang bisa mengusik pemerintah.

Selanjutnya, ia amat selektif memilih pembantu dekatnya, antara lain dengan kriteria "pernah jadi ajudan Presiden". Segala upaya dijalankan untuk mempertahankan dan mengawetkan kekuasaan, baik secara fisik maupun secara mental.

Dari sudut ini, peristiwa 15 Januari 1974 dapat disebut sebagai salah satu tonggak sejarah kekerasan Orde Baru. Sejak itu represi dijalankan secara lebih sistematis.

Malari sebagai wacana
Dalam buku Otobiografi Soeharto (terbit tahun 1989), kasus Malari 1974 dilewatkan begitu saja, tidak disinggung. Padahal, mengenai "petrus" (penembakan misterius), Soeharto cukup berterus terang di situ.

Dalam Memori Jenderal Yoga (1990), peristiwa itu digambarkan sebagai klimaks kegiatan mahasiswa yang telah berlangsung sejak 1973. Yoga Sugama ada di New York saat kerusuhan 15 Januari 1974. Lima hari setelah itu ia dipanggil ke Jakarta, menggantikan Soetopo Juwono menjadi Kepala BAKIN.

Menurut Yoga, ceramah dan demonstrasi di kampus-kampus mematangkan situasi, bermuara pada penentangan kebijakan ekonomi pemerintah. Awalnya, diskusi di UI Jakarta (13-16/8/1973) dengan pembicara Subadio Sastrosatomo, Sjafrudin Prawiranegara, Ali Sastroamidjojo, dan TB Simatupang. Disusul peringatan Sumpah Pemuda yang menghasilkan "Petisi 24 Oktober".

Kedatangan Ketua IGGI JP Pronk dijadikan momentum untuk demonstrasi antimodal asing. Klimaksnya, kedatangan PM Jepang, Januari 1974, disertai demonstrasi dan kerusuhan.

Dalam buku-buku Ramadhan KH (1994) dan Heru Cahyono (1998) terlihat kecenderungan Soemitro untuk menyalahkan Ali Moertopo yang merupakan rivalnya dalam dunia politik tingkat tinggi. Soemitro mengungkapkan, Ali Moertopo dan Soedjono Humardani "membina" orang-orang eks DI/TII dalam GUPPI (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam). Pola pemanfaatan unsur Islam radikal ini sering berulang pada era Orde Baru.

Dalam kasus Malari, lewat organisasi itu dilakukan pengerahan massa oleh Ramadi dan Kyai Nur dari Banten. Bambang Trisulo disebut-sebut mengeluarkan Rp 30 juta untuk membayar para preman. Roy Simandjuntak mengerahkan tukang becak dari sekitar Senen. Kegiatan itu-antara lain perusakan mobil Jepang, kantor Toyota Astra dan Coca Cola-dilakukan untuk merusak citra mahasiswa dan memukul duet Soemitro-Soetopo Juwono (Heru Cahyono, 1992: 166).

Sebaliknya, "dokumen Ramadi" mengungkap rencana Soemitro menggalang kekuatan di kampus-kampus, "Ada seorang Jenderal berinisial S akan merebut kekuasaan dengan menggulingkan Presiden sekitar bulan April hingga Juni 1974. Revolusi sosial pasti meletus dan Pak Harto bakal jatuh". Ramadi saat itu dikenal dekat dengan Soedjono Humardani dan Ali Moertopo. Tudingan dalam "dokumen" itu tentu mengacu Jenderal Soemitro.

Keterangan Soemitro dan Ali Moertopo masing-masing berbeda, bahkan bertentangan. Mana yang benar, Soemitro atau Ali Moertopo?

Kita melihat pelaku kerusuhan di lapangan dibekuk aparat, tetapi siapa aktor intelektualnya tidak pernah terungkap. Ramadi ditangkap dan meninggal secara misterius dalam status tahanan.

Sebagian sejarah Orde Baru, termasuk peristiwa Malari 1974, memang masih gelap (Kom)

Asvi Warman Adam, peneliti LIPI, doktor sejarah dari Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales, Paris.

sumber : Tempophoto
Lihat Galery : Peristiwa Malari





JP – 4 XA G 30 S PKI
Tragedi G30S/PKI
[Versi Ratnasari Dewi Soekarno]

Ditulis pada September 18, 2007 oleh apit
RATNASARI Dewi Soekarno memperlihatkan dokumen yang dikirim ke Amerika Serikat dalam jumpa persnya di Jakarta, kemarin. Dokumen tersebut menyebutkan tentang adanya percobaan kudeta terhadap Presiden pertama RI Soekarno.**1 (DUDI SUGANDI/”PR”)
MISTERI Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) kini mulai terungkap. Ini setidaknya menurut versi Ratna Sari Dewi, istri almarhum Presiden Soekarno, yang menyingkapkannya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/10). Dengan tutur bahasa Indonesia yang kurang lancar, Dewi memaparkan secara runtut kejadian sekitar tragedi berdarah yang membenamkan bangsa Indonesia dalam kepedihan berkepanjangan itu. “G30S/PKI bukanlah suatu kup atau kudeta. Kudeta terjadi justru tanggal 11 Maret dengan Surat Perintah 11 Maret yang menghebohkan itu,” kata Dewi dalam konferensi pers di kediamannya yang asri di Jl. Widya Chandra IX No. 10. Jumpa pers ini dihadiri ratusan wartawan dari dalam dan luar negeri. Maka meluncurlah cerita dari bibir mungil wanita yang masih cantik di usianya yang mendekati kepala enam ini. Dengan sangat ekspresif, ia bahkan memperagakan saat-saat akhir Bung Karno (BK) ketika dibawa dari Wisma Yaso ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). “Sebelum 30 September, Bapak (Bung Karno-BK, red) memanggil Jenderal A. Yani untuk menanyakan tentang adanya Dewan Jenderal yang hendak melakukan kudeta dan membunuhnya,” kata Dewi mengutip ucapan suaminya. Saat itu, Pak Yani menyatakan bahwa dirinya sudah tahu tentang hal itu, dan nama-nama para jenderal itu sudah ada di tangannya. “Jadi Bapak tidak usah khawatir,” kata A. Yani.**2 Saat itu, sebetulnya tidak ada yang memberitahu anggota pasukan Tjakrabirawa, pasukan pengawal presiden, tentang rencana makar terhadap panglima revolusi ini. Entah mengapa, pentolan Tjakra seperti Letkol Untung, Kolonel Latief dan Supardjo mengetahuinya. “Mungkin ada yang memberi tahu mereka,” ucap Dewi mengutarakan prediksinya. Sebagai perwira muda yang sangat loyal kepada BK, didorong kekhawatiran akan keselamatan BK, pasukan Tjakra ini bertanya-tanya apa yang harus dilakukannya. Sebab kalau lapor kepada atasannya, diperlukan bukti-bukti padahal mereka hanya punya waktu sekitar empat hari lagi, karena kudeta akan dilakukan tanggal 5 Oktober 1965 saat ulang tahun ABRI. “Lebih baik kami interogasi saja jenderal-jenderal itu,” kata Dewi tentang niat para perwira muda di kesatuan Tjakra ini. Hal ini sebenarnya tidak direncanakan dengan baik, karena para perwira muda ini didorong oleh suasana emosi dan darah mudanya yang memang panas. Guna menghindari kemungkinan yang lebih buruk, Kol. Latief menemui Pak Harto di RSPAD dan membicarakan tentang rencana dewan jenderal. Juga diungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan BK dan anggotanya serta rencana menginterogasi anggota dewan jenderal. “Kalau ada apa-apa, Pak Harto bisa mem-back up,” kata Dewi. Namun permintaan itu ditanggapi dingin oleh Pak Harto yang saat itu menjabat Pangkostrad. Sebetulnya, kalau mau Pak Harto bisa mencegah kejadian ini. Namun karena tidak hirau, Pak Harto membiarkan pasukan Tjakra bertindak. “Tjakra bermaksud menyelamatkan BK. Masudnya baik tapi caranya kasar. Saya bisa mengerti karena darah mudanya,” tutur Dewi. Untuk menginterogasi para jenderal itu, Letkol Untung tak mungkin menyuruh prajurit muda dengan pangkat rendah. Mereka ini hanya bertugas menjemput para jenderal untuk diinterogasi. “Para prajurit ini tak mungkin berani memanggil Pak Yani yang jenderal untuk menghadap. Karena itu, mereka meminta para jenderal untuk menghadap BK dan tidak ada sama sekali rencana untuk membunuh mereka,” jelas Dewi yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia lewat buku yang menampilkan seluruh tubuhnya, Madame D’syuga. Namun karena mereka masih muda, kerap kali keluar kata kasar yang tidak layak ditujukan kepada jenderal sehingga mereka marah. Contohnya Jenderal Yani yang menampar seorang prajurit dan akhirnya ditembak di tempat, sebagaimana terungkap dalam film G30S/PKI arahan Arifin C. Noer. “Jadi gerakan itu bukanlah orang PKI melainkan orang-orang militer. Ini merupakan insiden yang sangat bodoh, idiot, cruel dan harus dicela,” kata mantan geisha di Jepang ini. Menurut Dewi, usai gerakan ini Soeharto langsung menyatakan bahwa pelakunya adalah PKI. Itu diutarakan lewat RRI sehingga membentuk opini masyarakat tentang jahatnya PKI. Saat HUT TNI, Soeharto telah berhasil menguasai TNI. “Mengapa rencana kudeta itu tanggal 5 Oktober? Karena saat itu semua maklum bila tentara keluar barak menuju istana untuk memperlihatkan keterampilannya di hadapan presiden. Saat itu ada show of tank. Ini persis dilakuan CIA ketika menjatuhkan Presiden Mesir Anwar Sadat yang meninggal saat defile angkatan perangnya,” kata Dewi yang saat konferensi pers mengenakan batik tulis ‘lusuh’ warna cokelat muda ini.
**

Bukti pertama adalah dokumen tentang pertemuan salah seorang jenderal dengan dubes AS waktu itu untuk membicarakan kudeta tanggal 5 Oktober 1965.
Dokumen kedua adalah dokumen Gillchrist, orang kedua di Kedubes AS yang menyebutkan tentang rencana Marshal Green menjadi Dubes AS di Indonesia. Orang terakhir ini adalah pakar kudeta CIA yang terlibat dalam kudeta di Korea dan Hongkong. Saat itu sebetulnya BK sudah diingatkan tentang kemungkinan adanya rencana CIA di Indonesia sehubungan dengan kedatangan Green ini. “Tapi kalau saya tolak, berarti saya takut pada AS,” kata BK, seperti dikutip Dewi, tentang alasannya menerima Green.
Dokumen terakhir adalah surat dari BK untuk Dewi yang menyatakan penderitaannya karena tidak boleh dijenguk anak dan istrinya. Juga tentang kondisi terakhir BK.
“Saat saya datang, kondisi Bapak sangat mengenaskan. Keesokan harinya Bapak meninggal. Ketika saya konfirmasikan kepada dokter di AS dan Prancis, ternyata terungkap bahwa ada indikasi Bapak dibunuh dengan cara diberi obat over dosis,” katanya .(Refa/”PR”)***


JP – 4 XB Dukungan Amerika Serikat terhadap Soeharto
Beranda | Keanggotaan | Informasi | Kontak
29 July 2008 | Login


Tokoh


Soeharto
Jenderal Besar Purnawirawan Soeharto, atau Suharto (EYD), atau juga dikenal sebagai Haji Muhammad Soeharto adalah Presiden Indonesia yang kedua setelah Soekarno. Ia berkuasa selama 31 tahun (21 Maret 1967 - 21 Mei 1998) dan menamakan eranya sendiri sebagai Orde Baru, untuk membedakan dengan era sebelumnya yang disebut sebagai Orde Lama.
Soeharto pertama naik ke kekuasaan pada tanggal 12 Maret 1967 sebagai Pejabat Sementara Presiden dan dipilih sebagai Presiden pada tanggal 21 Maret 1967 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Ia dipilih kembali menjadi Presiden RI oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Kekuasaannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998, menyusul demo besar-besaran menuntut reformasi dan berakhirnya kekuasaan Orde Baru yang dinilai sebagai rezim otoritarian, ditandai dengan terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR RI oleh ribuan mahasiswa.

[ Biodata | Berita | Wawancara | Opini | Analisis | Resensi | Koleksi Tulisan ]
Biodata
Kelamin: Laki-laki
Tmp/Tgl Lahir: Kemusuk, Yogyakarta, 08 June 1921
Agama: Islam
Alamat Lengkap: Jl. Cendana No 8
Menteng
Jakarta Pusat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Indonesia
Istri: Suhartini (Tien)
Anak: • Sigit Harjojudanto
• Siti Hardijanti Rukmana (Tutut)
• Bambang Trihatmodjo
• Siti Hediati Hariyadi (Titiek)
• Hutomo Mandala Putra (Tommy)
• Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek)
Riwayat Hidup
Latar belakang
Soeharto lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta. Dia bergabung dengan pasukan kolonial Belanda, KNIL. Selama Perang Dunia II, dia menjadi komandan batalion di dalam militer yang disponsori oleh Jepang yang dikenal sebagai tentara PETA (Pembela Tanah Air).
Setelah proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno pada 1945, pasukannya bentrok dengan Belanda yang sedang berupaya mendirikan kembali hukum kolonialisme. Soeharto dikenal luas dalam militer dengan serangan tiba-tibanya yang menguasai Yogyakarta pada 1 Maret 1949 (lihat Serangan Umum 1 Maret) hanya dalam satu hari. Namun gerakan ini cenderung ditafsirkan sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia terhadap pasukan Belanda. Penggagas sebenarnya dalam serangan ini adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sebagai raja Yogyakarta, Gubernur Militer serta Menteri Pertahanan.
Di tahun berikutnya dia bekerja sebagai pejabat militer di Divisi Diponegoro Jawa Tengah. Pada 1959 dia dituduh terlibat kasus penyelundupan dan kasusnya hampir dibawa ke pengadilan militer oleh Kolonel Ahmad Yani. Namun atas saran Jendral Gatot Subroto saat itu, dia dibebaskan dan dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung, Jawa Barat meskipun menurut koleganya di SESKOAD, Kolonel Hario Kecik yang akhirnya menjadi Pangdam Mulawarman, Soeharto mengalami konflik pribadi dengan Kolonel D.I. Panjaitan. Sebelumnya Letkol Soeharto menjadi komandan penumpasan pemberontakan di Makassar dibawah komando Kolonel Alex Kawilarang di mana Soeharto mengalami konflik pribadi dengan Kawilarang akibat keteledorannya sehingga huru-hara meletus kembali ketika Kawilarang melaporkan situasi Makassar yang dianggap aman kepada Presiden Soekarno di Jakarta.
Pada 1961 dia mencapai pangkat brigadir jendral dan memimpin Komando Mandala yang bertugas merebut Irian Barat. Sekembalinya dari Indonesia Timur, Soeharto yang telah naik pangkat menjadi mayor jenderal, ditarik ke markas besar ABRI oleh Jenderal A.H. Nasution. Di pertengahan tahun 1962, Soeharto diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) hingga 1965.
Pada 1965, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, khususnya Angkatan Darat mengalami konflik internal, terutama akibat politik Nasakom pada saat itu sehingga digambarkan pecah menjadi dua faksi, satu sayap kiri dan satu lagi sayap kanan, dengan Soeharto berada di bagian sayap kanan. Hal terpenting yang diperoleh Soeharto dari operasi militer ini adalah perkenalannya dengan Kol. Laut Sudomo, Mayor Ali Murtopo, Kapten Benny Murdani yang kemudian tercatat sebagai orang-orang terpenting dan strategis di tubuh pemerintahannya kelak.
Naik ke kekuasaan
Pada pagi hari 1 Oktober 1965, beberapa pasukan pengawal Kepresidenan, Tjakrabirawa di bawah Letnan Kolonel Untung Sutopo bersama pasukan lain menculik dan membunuh enam orang jendral. Pada peristiwa itu Jendral A.H. Nasution yang menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Hankam dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata berhasil lolos. Satu yang terselamatkan, yang tidak menjadi target dari percobaan kudeta adalah Mayor Jendral Soeharto, meski menjadi sebuah pertanyaan apakah Soeharto ini terlibat atau tidak dalam peristiwa yang dikenal sebagai G-30-S itu. Beberapa sumber mengatakan, Pasukan Tjakrabirawa yang terlibat itu menyatakan bahwa mereka mencoba menghentikan kudeta militer yang didukung oleh CIA yang direncanakan untuk menyingkirkan Presiden Soekarno dari kekuasaan pada "Hari ABRI", 5 Oktober 1965 oleh badan militer yang lebih dikenal sebagai Dewan Jenderal.**1
Peristiwa ini segera ditanggapi oleh Mayjen Soeharto untuk segera mengamankan Jakarta, menurut versi resmi sejarah pada masa Orde Baru, terutama setelah mendapatkan kabar bahwa Letjen Ahmad Yani, Menteri / Panglima Angkatan Darat tidak diketahui keberadaannya. Hal ini sebenarnya berdasarkan kebiasaan yang berlaku di Angkatan Darat bahwa bila Panglima Angkatan Darat berhalangan hadir, maka Panglima Kostrad yang menjalankan tugasnya. Tindakan ini diperkuat dengan turunnya Surat Perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberikan kewenangan dan mandat kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Langkah yang diambil Soeharto adalah segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sekalipun sempat ditentang Presiden Soekarno, penangkapan sejumlah menteri yang diduga terlibat G-30-S (Gerakan 30 September). Tindakan ini menurut pengamat internasional dikatakan sebagai langkah menyingkirkan Angkatan Bersenjata Indonesia yang pro-Soekarno dan pro-Komunis yang justru dialamatkan kepada Angkatan Udara Republik Indonesia di mana jajaran pimpinannya khususnya Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Omar Dhani yang dinilai pro Soekarno dan Komunis, dan akhirnya memaksa Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan eksekutif. Tindakan pembersihan dari unsur-unsur komunis (PKI) membawa tindakan penghukuman mati anggota Partai Komunis di Indonesia yang menyebabkan pembunuhan sistematis sekitar 500 ribu "tersangka komunis", kebanyakan warga sipil, dan kekerasan terhadap minoritas Tionghoa Indonesia. Soeharto dikatakan menerima dukungan CIA dalam penumpasan komunis. Diplomat Amerika 25 tahun kemudian mengungkapkan bahwa mereka telah menulis daftar "operasi komunis" Indonesia dan telah menyerahkan sebanyak 5.000 nama kepada militer Indonesia. Been Huang, bekas anggota kedutaan politik AS di Jakarta mengatakan di 1990 bahwa: "Itu merupakan suatu pertolongan besar bagi Angkatan Bersenjata. Mereka mungkin membunuh banyak orang, dan saya kemungkinan memiliki banyak darah di tangan saya, tetapi tidak seburuk itu. Ada saatnya di mana anda harus memukul keras pada saat yang tepat." Howard Fenderspiel, ahli Indonesia di State Department's Bureau of Intelligence and Research di 1965: "Tidak ada yang peduli, selama mereka adalah komunis, bahwa mereka dibantai. Tidak ada yang bekerja tentangnya." Dia mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia dalam rangka membebaskan sumber daya di militer.**2
Jendral Soeharto akhirnya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia setelah pertanggungjawaban Presiden Soekarno (NAWAKSARA) ditolak MPRS pada tahun 1967, kemudian mendirikan apa yang disebut Orde Baru.**3
Beberapa pengamat politik baik dalam negeri maupun luar negeri mengatakan bahwa Soeharto membersihkan parlemen dari komunis, menyingkirkan serikat buruh dan meningkatkan sensor. Dia juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok dan menjalin hubungan dengan negara barat dan PBB. Dia menjadi penentu dalam semua keputusan politik.
Jendral Soeharto dikatakan meningkatkan dana militer dan mendirikan dua badan intelijen - Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dan Badan Koordinasi Intelijen Nasional (Bakin). Sekitar 2 juta orang dieksekusi dalam pembersihan massal dan lebih dari 200.000 ditangkap hanya karena dicurigai terlibat dalam kudeta. Banyak komunis, tersangka komunis dan yang disebut "musuh negara" dihukum mati (meskipun beberapa hukuman ditunda sampai 1990).
Diduga bahwa daftar tersangka komunis diberikan ke tangan Soeharto oleh CIA. Sebagai tambahan, CIA melacak nama dalam daftar ini ketika rezim Soeharto mulai mencari mereka. Dukungan yang tidak dibicarakan ini dari Pemerintah Amerika Serikat untuk rezim Soeharto tetap diam sampai invasi Timor Timur, dan terus berlangsung sampai akhir 1990-an. Karena kekayaan sumber daya alamnya dan populasi konsumen yang besar, Indonesia dihargai sebagai rekan dagang Amerika Serikat dan begitu juga pengiriman senjata tetapi dipertahankan ke rezim Soeharto.** Ketika Soeharto mengumjungi Washington pada 1995 pejabat administratif Clinton dikutip di New York Times mengatakan bahwa Soeharto adalah "orang seperti kita" atau "orang golongan kita". **4
Pada 12 Maret 1967 Soeharto diangkat sebagai Pejabat Presiden Indonesia oleh MPR Sementara. Pada 21 Maret dia resmi terpilih di masa lima tahun pertamanya sebagai Presiden. Dia secara langsung menunjuk 20% anggota MPR. Partai Golkar menjadi partai favorit dan satu-satunya yang diterima oleh pejabat pemerintah. Indonesia juga menjadi salah satu pendiri ASEAN.
Ekonomi Indonesia benar-benar amburadul di pertengahan 1960-an. Soeharto pun kemudian meminta nasehat dari tim ekonom hasil didikan Barat yang banyak dikenal sebagai "mafia Berkeley". Tujuan jangka pendek pemerintahan baru ini adalah mengendalikan inflasi, menstabilkan nilai rupiah, memperoleh hutang luar negeri, serta mendorong masuknya investasi asing. Dan untuk satu hal ini, kesuksesan mereka tidak bisa dipungkiri. Peran Sudjono Humardani sebagai asisten finansial besar artinya dalam pencapaian ini.
Di bidang sosial politik, Soeharto menyerahkannya kepada Ali Murtopo sebagai asisten untuk masalah-masalah politik. Menghilangkan oposisi dengan melemahkan kekuatan partai politik dilakukan melalui fusi dalam sistem kepartaian.
Meredam oposisi
Soeharto membangun dan memperluas konsep "Jalan Tengah"-nya Jenderal Nasution menjadi konsep dwifungsi untuk memperoleh dukungan basis teoritis bagi militer untuk memperluas pengaruhnya melalui pejabat-pejabat pemerintahan, termasuk cadangan alokasi kursi di parlemen dan pos-pos utama dalam birokrasi sipil. Peran dwifungsi ini adalah peran militer di bidang politik yang permanen.
Sepak terjang Ali Murtopo dengan badan inteligennya mulai mengancam Soeharto. Persaingan antara Ali Moertopo dan Sumitro dipergunakan untuk menyingkirkan Ali. Namun Sumitro pun segera ditarik dari jabatannya dan kendali Kopkamtib dipegang langsung oleh Soeharto karena dianggap potensial mengancam. Beberapa bulan setelah peristiwa Malari sebanyak 12 surat kabar ditutup dan ratusan rakyat Indonesia termasuk mahasiswa ditangkap dan dipenjarakan.
Pada 1978 untuk mengeliminir gerakan mahasiswa maka segera diberlakukannya NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan). Kebijakan ini ditentang keras oleh banyak organisasi mahasiswa. Hubungan kegiatan mahasiswa dengan pihak kampus hanyalah kepada mereka yang diperbolehkan pemerintah lewat mekanisme kontrol dekanat dan rektorat.
Mulut pers pun dibungkam dengan lahirnya UU Pokok Pers No. 12 tahun 1982. UU ini mengisyaratkan adanya restriksi atau peringatan mengenai isi pemberitaan ataupun siaran. Organisasi massa yang terbentuk harus memperoleh izin pemerintah dengan hanya satu organisasi profesi buatan pemerintah yang diperbolehkan berdiri. Sehingga organisasi massa tak lebih dari wayang-wayang Orde Baru.
Pada tahun 1979-1980 muncul sekelompok purnawirawan perwira tinggi angkatan bersenjata dan tokoh-tokoh sipil yang dikenal kritis, yang tergabung dalam Petisi 50, mengeluarkan serial selebaran yang mengeluhkan sikap politik pemerintah Orde Baru yang menjadikan Angkatan Darat sebagai pendukung kemenangan Golkar, serta menuntut adanya reformasi politik. Sebagai balasannya, pemerintah mencekal mereka. Kelompok ini pun gagal serta tak pernah mampu tampil lagi sebagai kelompok oposisi yang efektif terhadap pemerintahan Orde Baru.
Puncak Orde Baru
Pada masa pemerintahannya, Presiden Soeharto menetapkan pertumbuhan ekonomi sebagai pokok tugas dan tujuan pemerintah. Dia mengangkat banyak teknokrat dan ahli ekonomi yang sebelumnya bertentangan dengan Presiden Soekarno yang cenderung bersifat sosialis. Teknokrat-teknokrat yang umumnya berpendidikan barat dan liberal (Amerika Serikat) diangkat adalah lulusan Berkeley sehingga mereka lebih dikenal di dalam klik ekonomi sebagai Mafia Berkeley di kalangan Ekonomi, Industri dan Keuangan Indonesia. Pada masanya, Indonesia mendapatkan bantuan ekonomi dan keuangan dari negara-negara donor (negara-negara maju) yang tergabung dalan IGGI yang diseponsori oleh pemerintah Belanda. Namun pada tahun 1992, IGGI dihentikan oleh pemerintah Indonesia karena dianggap turut campur dalam urusan dalam negeri Indonesia, khususnya dalam kasus Timor Timur pasca Insiden Dili. Peran IGGI ini digantikan oleh lembaga donor CGI yang disponsori Perancis. Selain itu, Indonesia mendapat bantuan dari lembaga internasional lainnya yang berada dibawah PBB seperti UNICEF, UNESCO dan WHO. Namun sayangnya, kegagalan manajemen ekonomi yang bertumpu dalam sistem trickle down effect (menetes ke bawah) yang mementingkan pertumbuhan dan pengelolaan ekonomi pada segelintir kalangan serta buruknya manajemen ekonomi perdagangan industri dan keuangan (EKUIN) pemerintah, membuat Indonesia akhirnya bergantung pada donor Internasional terutama paska Krisis 1997. Dalam bidang ekonomi juga, tercatat Indonesia mengalami swasembada beras pada tahun 1984. Namun prestasi itu ternyata tidak dapat dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian kemajuan ekonomi Indonesia saat itu dianggap sangat signifikan sehingga Indonesia sempat dimasukkan dalam negara yang mendekati negara-negara Industri Baru bersama dengan Malaysia, Filipina dan Thailand, selain Singapura, Taiwan dan Korea Selatan.
Di bidang politik, Presiden Soeharto melakukan penyatuan partai-partai politik sehingga pada masa itu dikenal tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dalam upayanya menyederhanakan kehidupan berpolitik di Indonesia sebagai akibat dari politik masa presiden Soekarno yang menggunakan sistem multipartai yang berakibat pada jatuh bangunnya kabinet dan dianggap penyebab mandeknya pembangunan. Kemudian dikeluarkannnya UU Politik dan Asas tunggal Pancasila yang mewarnai kehidupan politik saat itu. Namun dalam perjalanannya, terjadi ketimpangan dalam kehidupan politik di mana muncullah istilah "mayoritas tunggal" di mana GOLKAR dijadikan partai utama dan mengebirikan dua parpol lainnya dalam setiap penyelenggaraan PEMILU. Berbagai ketidakpuasan muncul, namun dapat diredam oleh sistem pada masa itu.
Seiring dengan naiknya taraf pendidikan pada masa pemerintahannya karena pertumbuhan ekonomi, muncullah berbagai kritik dan ketidakpuasan atas ketimpangan ketimpangan dalam pembangunan. Kesenjangan ekonomi, sosial dan politik memunculkan kalangan yang tidak puas dan menuntut perbaikan. Kemudian pada masa pemerintahannya, tercatat muncul peristiwa kekerasan di masyarakat yang umumnya sarat kepentingan politik, selain memang karena ketidakpuasan dari masyarakat.
Beberapa catatan atas tindakan represif Orde Baru
Presiden Soeharto dinilai memulai penekanan terhadap suku Tionghoa, melarang penggunaan tulisan Tionghoa tertulis di berbagai material tertulis, dan menutup organisasi Tionghoa karena tuduhan simpati mereka terhadap komunis.
Pada 1970 Soeharto melarang protes pelajar setelah demonstrasi yang meluas melawan korupsi. Sebuah komisi menemukan bahwa korupsi sangat umum. Soeharto menyetujui hanya dua kasus dan kemudian menutup komisi tersebut. Korupsi kemudian menjadi sebuah endemik.
Dia memerintah melalui kontrol militer dan penyensoran media. Dia menguasai finansial dengan memberikan transaksi mudah dan monopoli kepada saudara-saudaranya, termasuk enam anaknya. Dia juga terus memainkan faksi berlainan di militer melawan satu sama lain, dimulai dengan mendukung kelompok nasionalis dan kemudian mendukung unsur Islam.
Pada 1973 dia memenangkan jangka lima-tahun berikutnya melalui pemilihan "electoral college". dan juga terpilih kembali pada 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Soeharto mengubah UU Pemilu dengan mengizinkan hanya tiga partai yang boleh mengikuti pemilihan, termasuk partainya sendiri, Golkar. Oleh karena itu semua partai Islam yang ada diharuskan bergabung menjadi Partai Persatuan Pembangunan, sementara partai-partai non-Islam (Katolik dan Protestan) serta partai-partai nasionalis digabungkan menjadi Partai Demokrasi Indonesia.
Pada 1975, dengan persetujuan bahkan permintaan Amerika Serikat dan Australia, ia memerintahkan pasukan Indonesia untuk memasuki bekas koloni Portugal Timor Timur setelah Portugal mundur dan gerakan Fretilin memegang kuasa yang menimbulkan kekacauan di masyarakat Timor Timur Sendiri, serta kekhawatiran Amerika Serikat atas tidakan Fretilin yang menurutnya mengundang campur tangan Uni Soviet. Kemudian pemerintahan pro integrasi dipasang oleh Indonesia meminta wilayah tersebut berintegrasi dengan Indonesia. Pada 15 Juli 1976 Timor Timur menjadi provinsi Timor Timur sampai wilayah tersebut dialihkan ke administrasi PBB pada 1999.


Soeharto dengan William Cohen
Korupsi menjadi beban berat pada 1980-an. Pada 5 Mei 1980 sebuah kelompok yang kemudian lebih dikenal dengan nama Petisi 50 menuntut kebebasan politik yang lebih besar. Kelompok ini terdiri dari anggota militer, politisi, akademik, dan mahasiswa. Media Indonesia menekan beritanya dan pemerintah mecekal penandatangannya. Setelah pada 1984 kelompok ini menuduh bahwa Soeharto menciptakan negara satu partai, beberapa pemimpinnya dipenjarakan.
Catatan hak asasi manusia Soeharto juga semakin memburuk dari tahun ke tahun. Pada 1993 Komisi HAM PBB membuat resolusi yang mengungkapkan keprihatinan yang mendalam terhadap pelanggaran hak-hak asasi manusia di Indonesia dan di Timor Timur. Presiden AS Bill Clinton mendukungnya.
Pada 1996 Soeharto berusaha menyingkirkan Megawati Soekarnoputri dari kepemimpinan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), salah satu dari tiga partai resmi. Di bulan Juni, pendukung Megawati menduduki markas besar partai tersebut. Setelah pasukan keamanan menahan mereka, kerusuhan pecah di Jakarta pada tanggal 27 Juli 1996 (peristiwa Sabtu Kelabu) yang dikenal sebagai "Peristiwa Kudatuli" (Kerusuhan Dua Tujuh Juli). **5
Soeharto turun takhta


Pengumuman pengunduran diri Soeharto pada 21 Mei 1998 melalui televisi.
Pada 1997, menurut Bank Dunia, 20 sampai 30% dari dana pengembangan Indonesia telah disalahgunakan selama bertahun-tahun. Krisis finansial Asia di tahun yang sama tidak membawa hal bagus bagi pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk meminta pinjaman, yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari IMF.
Mekipun sempat menyatakan untuk tidak dicalonkan kembali sebagai Presiden pada periode 1998-2003, terutama pada acara Golongan Karya, Soeharto tetap memastikan ia terpilih kembali oleh parlemen untuk ketujuh kalinya di Maret 1998. Setelah beberapa demonstrasi, kerusuhan, tekanan politik dan militer, serta berpuncak pada pendudukan gedung DPR/MPR RI, Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, B.J. Habibie.
Dalam pemerintahannya yang berlangsung selama 32 tahun lamanya, telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan termasuk korupsi dan pelanggaran HAM. Hal ini merupakan salah satu faktor berakhirnya era Soeharto.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto

Membengkaknya jumlah parpol, menjadikan kehidupan politik;

Lebih demokratis

Partisipasi rakyat meningkat

Tidak ada perubahan

Rakyat semakin bingung

Tidak tahu


28 Jul 08 14:21
Kalla Belum Bisa Melenggang
28 Jul 08 13:58
Tanpa Gus Dur, PKB Terpuruk
28 Jul 08 13:58
KPU Harus Lebih Konsepsional
28 Jul 08 13:51
Formula Islah Masih Dibahas
28 Jul 08 13:50
Gus Dur terlalu sering membuat langkah politik yang membingungkan, bahkan kontroversial.
28 Jul 08 13:49
Didukung, Hukuman Penjara Terendah Koruptor 4 Tahun
28 Jul 08 13:47
Golkar Rp 120 Miliar, PPP Rp 100 Miliar
28 Jul 08 13:41
Budiman Sudjatmiko Diusulkan Caleg Jateng
28 Jul 08 13:37
Logistik Pilgub Mulai Ditarik
28 Jul 08 13:34
Thontowi Daftar Caleg DPRD Boyolali
28 Jul 08 13:29
Dari Hotel, Karaoke, hingga Perempuan Cantik
28 Jul 08 13:22
Ledakan Warnai Harlah PKB
28 Jul 08 13:19
Perubahan Jadwal Akan Turunkan Kredibilitas KPU
28 Jul 08 13:17
Harus Mayoritas Mutlak
28 Jul 08 13:14
Penyelesaian Kasus 27 Juli Kian Tak Menentu
28 Jul 08 13:08
Jangan Manipulasi Suara
[ Berita Lainnya ]
© 2007 IndoPolitik.com. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Saran dan komentar ke: info@indopolitik.com


JP – 7 XA Sejarah singkat LDII
Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://vbaitullah.or.id/index2.php?option=content&do_pdf=1&id=46.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.
Untuk menautkan atau menandai situs ini, gunakan URL berikut: http://www.google.com/search?q=cache:CiLedMj8MP8J:vbaitullah.or.id/index2.php%3Foption%3Dcontent%26do_pdf%3D1%26id%3D46+madigol&hl=id&ct=clnk&cd=14&gl=id
Google tak ada kaitannya dengan pemilik/pembuat halaman ini, dan juga tak bertanggung jawab atas kandungan materi yang terdapat di dalamnya.
Kata kunci yang dipakai untuk penelusuran sudah distabilo madigol
Sssss


Page 1
Sejarah Singkat LDII
Al-Islam dan LPPI
Kontributor: Administrator
Friday, 07 February 2003
LDII, sebuah organisasi yang masih ada sampai saat ini. Untuk itu, keberadaannya yang berbahaya (sesat dan
menyesatkan) harus kita waspadai. Simak sejarah singkat mereka yang diambil dari buku "Bahaya Islam Jama'ah
LEMKARI LDII", oleh LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam). Semoga mereka yang berada di dalamnya dapat
sadar dan segera bertobat kepada Allah yang sangat luas pintu tobatnya dan bagi kita yang belum sempat terlibat, dapat
terhindar dari bahaya mereka ini, Amiin.
- ASAL MUNCULNYA LDII
Faham yang dianut oleh LDII tidak berbeda dengan aliran Islam Jama'ah/Darul Hadits yang telah dilarang oleh Jaksa
Agung Republik Indonesia pada tahun 1971 (SK Jaksa Agung RI No. Kep-089/D.A/10/1971 tanggal 29 Oktober 1971).
Keberadaan LDII mempunyai akar kesejarahan dengan Darul Hadits/Islam Jama'ah yang didirikan pada tahun 1951 oleh
Nurhasan Al Ubaidah Lubis (Madigol). Setelah aliran tersebut dilarang tahun 1971, kemudian berganti nama dengan
Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) pada tahun 1972 (tanggal 13 Januari 1972). Namun dengan adanya UU No. 8
tahun 1985, LEMKARI sebagai singkatan Lembaga Karyawan Islam sesuai MUBES II tahun 1981 ganti nama dengan
Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang disingkat juga LEMKARI (1981). Pengikut aliran tersebut pada pemilu 1971
mendukung GOLKAR**1, kemudian LEMKARI berafiliasi ke GOLKAR Dan kemudian berganti nama lagi sesuai keputusan
konggres/muktamar LEMKARI tahun 1990 dengan nama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Perubahan nama
tersebut dengan maksud menghilangkan citra lama LEMKARI yang tidak baik di mata masyarakat. Disamping itu agar
tidak jumbuh dengan nama singkatan dari Lembaga Karatedo Indonesia. Kota atau daerah asal mula munculnya Islam
Jama'ah/Lemkari atau sekarang disebut LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia) adalah:
- Desa Burengan Banjaran, di tengah-tengah kota Kediri, Jawa Timur **2.
- Desa Gadingmangu, Kec. Perak, Kab. Jombang, Jawa Timur.
- Desa Pelem di tengah-tengah kota Kertosono, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.
- TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN
- Sekitar tahun 1940-an sepulang Al-Imam Nurhasan Ubaidah Lubis Amir (Madigol) dari mukimnya selama 10 tahun di
Makkah, saat itulah masa awal dia menyampaikan ilmu hadits manqulnya, juga mengajarkan ilmu bela diri pencak silat
kanuragan serta qiroat. Selain itu juga ia biasa melakukan kawin cerai, terutama mengincar janda-janda kaya. Kebiasaan
itu benar-benar ia tekuni hingga ia mati (1982 M). Kebiasaan lainnya adalah mengkafir-kafirkan dan mencaci maki para
kiyai/ulama yang diluar aliran kelompoknya dengan cacian dan makian sumpah serapah yang keji dan kotor **3. Dia sering
menyebut-nyebut ulama yang kita kaum Suni muliakan yaitu Prof. Dr. Buya Hamka dan Imam Ghozali dengan sebutan
(maaf, pen) Prof. Dr. Buaya Hamqo dan Imam Gronzali. Juga dia sangat hobi membakar kitab-kitab kuning pegangan
para kiyai/ulama NU kebanyakan dengan membakarnya di depan para murid-murid dan pengikutnya.
- Masa membangun Asrama Pengajian Darul Hadits berikut pesantren-pesantrennya di Jombang, Kedir, dan di Jl.
Petojo Sabangan Jakarta sampai dengan masa Nurhasan Ubaidah Lubis Amir (Madigol) bertemu dan mendapat konsep
asal doktri imamah dan jama'ah (yaitu : Bai'at, Amir, Jama'ah, Taat) dari seorang Jama'atul Muslimin Hizbullah, yaitu
Wali al-Fatah, yang dibai'at pada tahun 1953 di Jakarta oleh para jama'ah termasuk sang Madigol sendiri. Pada waktu
itu Wali al-Fatah adalah kepala biro politik Kementrian Dalam Negeri RI (jaman Bung Karno).
- Masa pendalaman manqul Qur'an Hadits, tentang konsep Bai'at, Amir, Jama'ah dan Ta'at, itu sampai tahun 1960.
Yaitu ketika ratusan jama'ah pengajian Asrama manqul Qur'an Hadits di Desa Gadingmangu menangis meminta
Nurhasan Ubaidah Lubis Amir (Madigol)mau dibai'at dan ditetapkan menjadi imam/amir mu'minin alirannya **4. Mereka
semuanya menyatakan sanggup taat dengan dikuatkan masing-masing berjabat tangan dengan Madigol sambil
mengucapkan Syahadat, shalawat dan kata-kata sakti ucapan bai'atnya masing-masing antara lain : "Sami'na wa
atho'na Mastatho 'na" sebagai pernyataan sumpah untuk tetap setia menetapi program 5 bab atau "Sistem 3 5 4."
Belakangan yang menjadi petugas utama untuk mendoktrin, menggiring dan menjebak sebanyak-banyaknya orang mau
berbai'at kepada dia adalah Bambang Irawan Hafiluddin yang sejak itu menjadi Antek Besar sang Madigol. Namun
Alhamdulillah Bambang Irawan Hafiluddin dengan petunjuk, taufik dari Allah SWT, kini telah keluar dari aliran ini dan
mengungkap rahasia LDII itu sendiri.
Vila Baitullah - Bogor Indonesia
http://vbaitullah.or.id
_PDF_POWERED
_PDF_GENERATED 4 December, 2007, 05:24

Page 2
- Masa bergabungnya si Bambang Irawan Hafiluddin (yang diikuti juga oleh Drs. Nur Hasyim, Raden Eddy Masiadi,
Notaris Mudiyomo dan Hasyim Rifa'i) **5 sampai dengan masa pembinaan aktif oleh mendiang Jenderal Soedjono
Hoermardani dan Jenderal Ali Moertopo berikut para perwira OPSUSnya yaitu masa pembinaan dengan naungan surat
sakti BAPILU SEKBER GOLKAR: SK No. KEP. 2707/BAPILO/SBK/1971 dan radiogram PANGKOPKAMTIB No. TR
105/KOPKAM/III/1971**6atau masa LEMKARI sampai dengan saat LEMKARI dibekukan di seluruh Jawa Timur oleh pihak penguasa di Jawa Timur atas desakan keras MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim di bawah pimpinan KH. Misbach.**7
- Masa LEMKARI diganti nama oleh Jenderal Rudini (Mendagri 1990/1991 menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah
Indonesia) **8 yaitu masa mabuk kemenangan, karena merasa berhasil Go-Internasional, masa sukses besar setelah
Madigol berhasil menembus Singapura, Malaysia, Saudi Arabia (bahkan kota suci Makkah) kemudian menembus
Amerika Serikat dan Eropa, bahkan sekarang Australia dengan siasat Taqiyyahnya: Fathonah, Bithonah, Budiluhur
Luhuringbudi, yang lebih-lebih tega hati dan canggih.
Vila Baitullah - Bogor Indonesia
http://vbaitullah.or.id
_PDF_POWERED
_PDF_GENERATED 4 December, 2007, 05:24


Tulisan yang saya garis bawahi ini ada dalam jangka pewayangan

1 Alamat pondok LDII di burengan, Banjaran, Kediri dalam pewayangan diceritakan bengawan silu gangga.
2 kebiasaan mencaci maki dalam pewayangan diceritakan sebagai negari Wiratha, Wana Gajah Aya.
3 Murid – murid KH. Nurhasan al – Ubaidah yang murtad dari jama’ah ( Bambang Irawan Hafiludin ), sewaktu masih jadi muridnya bernama Puthut Supalawa. Sejak mereka masih jadi murid KH. Nurhasan al- Ubaidah mereka sudah menyimpan rasa sakit hati. Setelah mereka murtad dari jama’ah merka mendapat julukan baru Raja Mala ( jagonya sipembuat masalah / pengacau / penghianat / perusak ).
4 Sedangkan murid – murid KH. Nurhasan al-Ubaidah yang lain, yang setelah murtad dari jama’ah tidak menyakiti warga LDII, dalam pewayangan diceritakan sebagai Rekatha Wati.
5 KH. Nurhasan al-Ubaidah dan murid-muridnya berafiliasi ke GOLKAR dalam pemilu 1971 dalam pewayangan diceritakan anengga kajeng sriputa.
6 Jenderal Soedjono Hoemardani dan Jenderal Ali Moertopo berikut para perwira OPSUSnya dalam pewayangan diceritakan sebagai Terbelo Sekti.
7 LEMKARI dibekukan oleh MUI Jawa Timur dibawah pimpinan KH. Misbach dalam pewayangan diceritakan

Calon Pemimpin

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan petunjuk ini hasil dari mempelajari pewayangan. Dalam hal memilih seorang...